mari saya ceritakan sebuah cerita.

Di depan sebuah hotel bintang lima, ada sebuah kolam ikan raksasa, ukurannya sekitar 6m x 4m dan dalamnya 1 meter. Di kolam itu hidup beberapa jenis ikan, dan dipermukaan kolam ada hidup beberapa teratai.

Ikan-ikan yang hidup disana hanya mengenal dunia mereka seakan2 kolam itu adalah dunia mereka.

Universe mereka punya batas, dinding kolam dan permukaan air adalah batas dunia mereka. Lalu bayangkan ada ikan ilmuwan berada diantara mereka. Ilmuwan ini berpikir, mungkin saja di atas permukaan, ada sebuah dimensi lain yang hukum alamnya berbeda dengan universe mereka, dan mungkin ada mahkluk lain yang bisa hidup tanpa air sebagai medium mereka bernafas, mungkin "alien" itu ukurannya lebih besar dari mereka.

Lalu ilmuwan ikan itu memberi nama daerah diluar kolam (universe) mereka sebagai "Hyperspace", mengatakan kalau itu adalah dimensi lain. Ilmuwan ikan itu, tidak tahu apa yang ada di luar dari Hyperspace mereka (yang bagi kita adalah diluar bumi = luar angkasa). Pengetahuan universe mereka terbatasi oleh seberapa jauh pikiran mereka bisa memahami apa saja yang ada diluar ini dan diluar itu.

Kita manusia tidak jauh berbeda dengan ikan-ikan itu. Kolam kita adalah universe kita ini. Kita bisa menebak apa yang ada diluar universe kita (diluar kolam kita), tapi mungkin saja masih ada banyak hal lain yang kita tidak akan bisa tahu.

Ikan itu tidak akan bisa mengerti apa itu galaksi, apa itu gunung berapi, apa itu awan, apa itu big bang, karena konsep ini sudah terlalu besar bagi mereka.

Mungkinkah kita sebagai manusia bisa memahami itu semua? Afterall, we are intelligent.




Oh no! Tuh Saudara kembarku!