Pertemuan Presiden Jokowi dengan Presiden Volodymyr Zelensky di Istana Maryinsky, Ukraina, setelah menghadiri pertemuan Konferensi Tingkat Tinggi (KTT) G7 di Jerman pada 26-28 Juni 2022.
Tentu hal ini membuat publik Indonesia mendo'akan supaya Bapak Jokowi selamat sampai tujuan.
Karena hingga saat ini rudal-rudal Rusia masih menghantam wilayah Ukraina, setidaknya dalam pertemuan itu semoga bisa menjadi babak baru peran Indonesia di mata Internasional.
Kalau kena Pakde kan bahaya bagi kestabilan negara ini, memang Pakde ini walau dianggap dan dipandang lemah nyalinya wani, sama seperti Presiden Soeharto yang datang ke kawasan perang di Bosnia Herzegovina di tahun 1995.
Suharto ingin masuk ke Sarajevo, padahal kota itu sedang dikepung pasukan Serbia. Bisa saja ada peluru nyasar atau rudal-rudal anti pesawat yang jatuh. Walaupun Suharto sudah dilarang datang kesana oleh Jenderal pasukan PBB.
Tetapi, Suharto tetap ngeyel tentu saja tak ada yang berani yang menjamin keselamatan Presiden Suharto. Walau begitu, Suharto teken kontrak dengan PBB. Dimana menyatakan PBB tak menjamin keselamatan rombongan dari Indonesia. Bisa dibilang ini kontrak mati. Menariknya Suharto enggan pakai rompi anti peluru.
Begitu juga dengan Pakde Jokowi, walau sekarang paspampres menggunakan senjata laras panjang, rompi anti peluru lengkap dengan helm tempur. Namun terlihat Pakde Jokowi juga tidak menggunakan rompi anti peluru.
Alasan Suharto datang ke Sarajevo dengan alasan Indonesia tidak punya uang, jadi apa salahnya kalau ingin menengok negara sahabat karena non-blok. Mungkin juga menjadi alasan Jokowi yang mendatangi kedua negara yang berkonflik antara Ukraina dan Rusia, apalagi sebagai tuan rumah KTT G20.
Indonesia memang tidak membawa bantuan senjata seperti Anoa atau SS Pindad, tetapi bantuan seperti kebutuhan pokok dan obat-obatan untuk alasan kemanusiaan pasti akan diberikan.
Sementara Pakde Jokowi dan Zelensky Bertemu 4 Mata di Istana Maryinsky Kyiv, tentu membahas tentang perdamaian. Karena selanjutnya Jokowi juga akan bertemu om Putin karena tetap mengajak Rusia di KTT G20, walau negara barat menolak.
Saat ini Pakde sedang berada di Kiev, dimana rombongan berangkat dari Stasiun Przemysl Glowny di Kota Przemysl, Polandia dengan kereta khusus. Dimana Paspampres yamg dibawa berjumlah 39 orang terdiri dari Komando Pasukan Khusus (Kopassus), Detasemen Jalamangkara (Denjaka), hingga Korps Pasukan Khas (Paskhas).
Kemungkinan nanti di Rusia, paspampres tidak akan bersenjata laras panjang lagi tetapi memakai jas seperti biasanya. Semoga tidak ada rudal nyasar, apalagi baku tembak ketika kunjungan. Bisa-bisa oposisi di negeri ini kegirangan, ya sallam.
Semoga perdamaian tercipta, perang hanya menciptakan kesengsaraan. Tragedi kematian dan kerusakan semua itu diciptakan oleh perang.
Terima kasih yang sudah membaca thread ini sampai akhir, bila ada kritik silahkan disampaikan dan semoga thread ini bermanfaat, tetap sehat dan merdeka. See u next thread.
"Nikmati Membaca Dengan Santuy"
Tulisan : c4punk@2022
referensi : 1, 2, 3, 4
Pic : google
