Wisata tipis-tipis, gratis membuat senyum makin manis
Kota Malang kembali ramai seperti sebelum masa pandemi. Sepertinya masyarakat sudah mukai bersahabat dengan keadaan. Jangan dikatakan mereka tidak mau mematuhi aturan merrka masih menjaga protokol kesehatan, masih memakai masker ke suatu tempat tujuan.
Akhir pekan adalah waktu bagi semua warga untuk bisa menikmati hari dan beristirahat dari sibuknya pekerjaan. Sehingga jalan raya ke lokasi wisata mulai padat merayap kembali. Pak polisi pun kembali turun ke jalan untuk mengatur padatnya arus lalu lintas.
Mungkin bukan hanya di kota TS saja, di daerah lain pun demikian, ketika PPKM mukai longgar. Akhir pekan kembali jalan raya penuh kendaraan. Banyak warga yang ingin menikmati alam bersama keluarga dengan mengunjungi tempat-tempat wisata.
Wisata alam sekarang menjadi sasaran wisatawan domestik. Banyak alasan mengapa warga lebih memilih wusata alam.
1. Murah, dari yang harga tiket seribu atau dua ribu , bahkan gratis
2. Meriah, karena murah tadi kita bisa datang berkali-kali, mau pagi, siang, malam, hanya untuk menikmati, memsyukuri sekaligus memamerkan keindahan alam sekitarnya.
3. Terapi Psikologis, memberi rasa nyaman total. Selama terkungkung di rumah atau berkutat dengan pekerjaan badan membutuhkan sesuatu yang segar dan natural.
Suasana itu hanya bisa dinikmati di alam terbuka yang sejuk penuh nuansa hijau, biru atau warna warni.
Wisata alam itu bisa di sawah, sungai, perbukitan atau pantai.
Sering disebut refreshing setidaknya bisa mencairkan masalah-masalah kecil
4. Unik, bagi warga yang bermukim di kota, wisata alam merupakan sesuatu yang unik. Suara hembusan angin, burung, gemericik air adalah sesuatu yang menarik.
Nah, ini Gan, bagi warga Malang atau mana pun yang hanya ingin santai tanpa harus banyak mengeluarkan uang, ini ada tempat menarik yang TS bagikan. Beberapa bulan lalu TS ingin nyantai di sana namun karena jalan ke arah wisata tersebut tertutup tenda hajatan akhirnya urung untuk meninjau, padahal ada jalan lain dari arah barat.
Akhirnya akhir pekan kemarin baru bisa menikmati kesejukan tempat wisata yang sedehana serta tidak berbayar ini.
Dari arah jalan raya Pendem dekat dengan ARHANUD terlihat pohon Tabebuya yang mulai menguning cerah. TS pun segera menuju Jl Semeru Gg II di mana lokasi ngadem itu yang akan di tuju yaitu Wisata Tabebuya, di sana juga ada wisata BLP (Bumi Lumbung Padi)
Di persawahan ini dibuatkan spot foto berbentuk jembatan panjang dan pendek terbuat dari bambu, beberapa gazebo, ada ayunan juga. Untuk saat ini belum berbayar, entah beberapa bulan ke depan. Lokasi persawahan yang sejuk berhias pohon tabebuya di sepanjang jalan berpaving sangat menyenangkan warga sekitar.
Para goweser pun sering melewati jalur ini dan beristirahat di sebuah warung gorengan. Selain kenyamanan dan kesejukannya, gunung Putri Tidur turut memperindah lokasi wisata di persawahan ini, begitu cantik.
Sangat dibolehkan bila Agan membawa sendiri bekal cemilan sambil menikmati suasana persawahan di sana bersama keluarga atau teman, pasti asik makan bersama di tengah sawah, apakagi rujakan. Kita memang membutuhkan ruang terbuka yang nyaman untuk menyegarkan badan dan pikiran.
Sepertinya para muda yang ingin tenang dari kebisingan bisa ngadem di sini. Untuk sekedar jalan-jalan menikmati matahari terbit atau senja hari, mumpung tabebuya sedang bermekaran indah.
Semoga informasi ini bermanfaat, karena masih banyak warga sekitar yang belum tahu lokasi ini, sedang mereka membutuhkan tempat ngadem dan ngisis yang bisa dikunjungi setiap saat dan pasti ringan di ongkos, let's go Gan!
Klik ya
https://www.facebook.com/story.php?s...scmts=scwspsdd
🌴🌲🌱🌳🌵🌿
