Berbahagialah siapapun yang pernah makan rendang. Ya, rendang, sebuah makanan khas dari tanah Minang, asli Indonesia.
Kenapa harus berbahagia? Karena tidak semua orang pernah memakan rendang. Bahkan orang yang setiap hari makan olahan daging sapi dengan santan di restoran Padang pun belum tentu memakan rendang.
Bukan karena mereka tak punya uang untuk membeli rendang, tapi yang dimakan ternyata salah... Dikira rendang ternyata bukan....
Salah Kaprah Soal Rendang
Di seluruh Indonesia, selalu ada rumah makan Padang, bahkan hingga ke setiap pelosok gang. Salah satu menu andalan para penjual masakan Padang biasanya adalah rendang. Tapi apakah kalian yakin bahwa itu benar-benar rendang asli?
TIDAK! Saya dapat memastikan sangat jarang ada rumah makan Padang yang benar-benar menjual daging rendang. Bahkan sekelas restoran Padang yang harganya mahal pun belum tentu rendangnya itu adalah asli.
Saya tidak bilang itu rendang abal-abal, apalagi menggunakan daging palsu. Saya hanya mengatakan bahwa itu belum tentu 100% asli rendang.
Nah, mulai pada bingung'kan? Oke, gak perlu bingung-bingung karena saya akan menjelaskan dengan bahasa yang sangat sederhana.....
Itu Bukan Rendang, Tapi Kalio!
Berdasarkan pengalaman pribadi, Dari sekian banyak rumah makan atau restoran Padang yang pernah saya kunjungi di setiap daerah. Saya sangat jarang menemukan daging rendang asli. Padahal semuanya mengklaim menjual olahan daging rendang.
Tapi rendang yang saya temui dibanyak rumah makan Padang rata-rata bukanlah 100% asli rendang. Melainkan KALIO.
Apa itu kalio? Kalio adalah olahan masakan yang terbuat dari daging sapi atau kerbau dengan santan kelapa dan bumbu-bumbu lainnya.
Loh, apa bedanya kalio dengan rendang? Bukankah rendang juga menggunakan santan kelapa? Betul, anda benar! Tapi tetap saja itu bukan rendang melainkan kalio.
Perbedaan Kalio Dengan Rendang Asli
Sekilas memang tak ada bedanya antara kalio dengan rendang. Apalagi di mata orang awam yang belum pernah makan rendang tapi sering makan kalio.
Perbedaannya terletak pada kekentalan santan kelapa dan warna (baik warna bumbu dan daging).
35 tahun yang lalu saya pernah diberi tahu oleh saudara saya yang kebetulan sangat faham dan ahli dalam membuat olahan rendang asli Sumatra Barat. Bahwa rendang yang 100% asli itu adalah :
1. Bumbunya sangat kental cenderung kering. Kadar airnya sangat rendah bahkan nihil kandungan air
2. Warna bumbu dan dagingnya berwarna cokelat bahkan terlihat sangat hitam ke-emas-emasan (efek minyak)
3. Telah menyelesaikan proses tiga fase (tahapan) yaitu : Gulai, kalio, lalu menjadi rendang (karanggo)
Untuk bisa disebut sebagai rendang, dalam proses memasaknya harus melewati tiga tahapan. 2 jam pertama dimasak menjadi gulai, tambah 2 jam lagi gulai menjadi kalio, dan tambah 3 jam lagi baru menjadi rendang.
Gambar di atas adalah proses perubahan dari kalio menuju rendang, tapi belum rendang sempurna (karanggo)
Dan akan menjadi rendang sempurna jika dimasak lagi selama 1 hingga 2 jam untuk benar-benar menjadi 100% rendang asli. Kesimpulannya butuh waktu 8 hingga 10 jam untuk membuat sebuah rendang.
Namun walaupun demikian, karena masakan itu bersifat universal, maka bisa jadi setiap orang atau daerah punya khas rendangnya masing-masing.
Jika anda keukeuh (bersikeras) bahwa kalio itu adalah rendang-rendang juga, ya, tak masalah....
Sekarang coba cek RM. Padang langganan anda masing-masing. Apakah mereka menjual benar-benar rendang? Atau hanya kalio bahkan itu hanya gulai saja......
Saya, napelogini...........Terima kasih
Foto : Google
Referensi : klik
