Sejak melebarkan sayapnya ke Indonesia pada 2012 lalu, Netmarble sempat merilis beberapa game yang cukup booming dan banyak dimainkan oleh para gamer di Indonesia, seperti Elsword Online, Modoo Marble, Special Force 2, Marvel Future Fights, Line Get Rich, Seven Knights, The Seven Deadly Sins: Grand Cross, BTS World, dan lain-lain. Namun kabar duka untuk mereka yang bekerja di kantor Netmarble Indonesia. Netmarble Indonesia resmi memberikan informasi perihal tutupnya di tengah pandemi ini.
"Kantor Netmarble Indonesia tutup. Saya menghabiskan 10 tahun yang menyenangkan bersama para teman-teman gamers dan juga para karyawan. Terima kasih kepada semua teman gamers yang telah mencintai Om Botak selama ini,” tulis Tiger Inwha Hong.
Sayangnya belum ada alasan yang terkonfirmasi tentang tutupnya Netmarble di Indonesia. Namun gansis tak perlu khawatir karena seluruh akses dari gim yang dibawakan Netmarble Games Indonesia telah dialihkan pengoperasiannya. Berdasarkan korespondensi kepada salah satu mantan pegawainya, Ia benarkan bahwa seluruh layanan gim untuk server Indonesia telah terintegrasikan kepada server di Netmarble global. Ane pun masih bisa main gim seven deadly sins dengan lancar.
Meskipun demikian, akan ada proses integrasi tersebut meliputi beberapa perubahan yang akan dirasakan konsumen Indonesia. Pertama, layanan pemain pasca penutupan cabang Indonesia tersebut akan berpindah tangan ke Netmarble Pusat yang berada di Seoul, Korea Selatan. Soal interaksi pemain dalam setiap gim yang telah rilis ke Indonesia pun masih boleh akses secara penuh tanpa ada perubahan berarti. Namun, bantuan layanan untuk para konsumen jika menemukan kesulitan akan beralih forum berskala global dimana pemain hanya bisa melaporkan keluhan dengan menggunakan bahasa Inggris untuk komunikasinya nanti. Gapap deh ya bahasa inggris daripada harus nulis bahasa korea makin bingung nantinya hehehe.
Sudah dua publisher tumbang dimana sebelumnya Gemscool yang benar-benar tutup kali ini disusul Netmarble tanpa ada kejelasan kenapa tutup. Mudah-mudahan semua publisher bisa bertahan dan tidak ada lagi yang menutup perusahaannya di tengah pandemi ini.
