BTS. Banyak yang tahu boyband asal Korea Selatan ini namun tak banyak yang tahu kalau BTS merupakan singkatan dari Bangtan Sonyeondan atau diartikan menjadi Bangtan Boys yang kemudian diakronimkan menjadi Beyond The Scene.
Boyband beranggotakan tujuh orang ini mau tak mau telah menjadi terkenal di seluruh dunia berkat para fans yang menyebut diri mereka ARMY alias Adorable Representative M.C for Youth.
Baru-baru ini Indonesia tengah diramaikan dengan BTS meal yang sekali lagi sudah memicu perang dunia maya antara ARMY dengan Haters BTS. Well, disini saya bukanlah pendukung siapapun baik itu ARMY maupun haters because from the bottom of my heart, i really dont care. Meski demikian sudah seminggu ini peperangan mereka memenuhi halaman sosial media saya sehingga mau tak mau saya tertarik untuk memahami kedua belah pihak.
Yang pertama ARMY. Mereka adalah pasukan tempur yang akan membela idola mereka dengan segala cara. Mereka akan membeli setiap pakaian yang ada gambar personil BTS, menonton video BTS sampai hafal lagunya meski tak paham artinya sampai rela menjual motor ayah sendiri demi bisa berjabat tangan dengan Jungkook. Well, beberapa orang bahkan menjadikan BTS sebagai agama sehingga bisa saya bilang ARMY ini merupakan cikal bakal ajaran sesat.
Lalu Haters. Mereka adalah tipe manusia yang suka buang plastik sembarangan entah itu di kolom komentar, kolom komentar maupun kolom komentar. Apapun yang dilakukan BTS adalah racun bagi mereka baik itu bernafas, berjalan maupun berdoa. Senjata rahasia mereka adalah tindakan tidak terpuji yakni menebar fitnah bahwa BTS itu Gay.
Well, saya bukanlah fans drama maupun idol korea. Karna saya tak bisa berbahasa korea maka film korea yang saya tonton hanya terbatas pada beberapa film yang dulu pernah tayang di tv lokal, contohnya Boys Before Flower yang diperankan Lee min hoo. Saya menganggap kualitas film tersebut cukup baik sehingga saya tak punya alasan membenci Korea Selatan maupun artis artisnya.
Bagaimana dengan lagu korea? Wah, 9 tahun yang lalu saya adalah penggemar berat lagu Gangnam Style karya Psy. Meski benar benar tak paham apa arti dari lagu tersebut namun saya dan seluruh teman sering sekali berjoget saat mendegar lagunya. Sampai sekarang pun saya masih suka lagu itu.
Okay, terbukti kan saya bukan ARMY maupun Haters? Karna itulah saya mencoba menonton video video BTS untuk mencari tahu mengapa begitu banyak orang mengidolakan maupun membenci boyband yang satu ini.
Okay, pertama dari segi koreografinya. Karna mereka grup musik maka yang perlu kita lihat adalah suara dan tarian mereka kan? Karna itu kesampingkan dulu masalah wajah. Itu cuma poin plus nomor tiga.
Okay, kembali ke koreografi. Pendapat jujur saya, koreografinya buruk.
Saya hanya menonton beberapa video mereka namun yang mereka lakukan tidak banyak berubah. Cuma berdiri, duduk dan pindah kesana kemari. Mereka tidak melakukan brekadance, lompat tali ataupun gerakan-gerakan yang ikonik.
Saya tahu di industri musik koreografi bukanlah hal yang utama namun bagaimana bisa grup beranggotakan 7 orang hanya terfokus pada menyanyi? Dari yang saya lihat banyak grup menggunakan keunggulan jumlah untuk bermain peran. Saat yang satu bernyanyi yang lain akan menari. Menari sambil bernyanyi itu memang berat dan karna itulah jumlah ada untuk membagi beban tersebit namun BTS tidak memanfaatkan jumlah mereka dengan baik.
Umm... Meski nggak pernah bilang tapi sebenarnya saya suka searching video girl group. Saya nonton karna lagunya bagus, bukan karna mereka cantik-cantik lo. Salah satu girl group yang saya suka adalah SATURDAY yang juga beranggotakan tujuh orang. Koreografi mereka, meski jarang menampilkan hal baru, enak untuk dilihat karna mereka benar-benar memanfaatkan jumlah untuk koreo yang hanya bisa dilakukan berkelompok.
Nah, BTS? Rasanya mereka cuma ada disana, menyebar dan menunggu sampai kamera mengarah pada mereka. Jika penonton menutup mata dan hanya fokus pada lagu maka tak perlu merasa rugi, toh gerakan mereka memang tidak mencolok.
Okay, sekarang pindah ke musik. Saya pribadi tak ada masalah dengan musiknya. Musiknya ringan, tidak menusuk dan mewakili kelembutan suara yang sesuai dengan image personilnya. Dari yang saya dengar BTS sepertinya membuat musik dengan memperhitungkan fans yang mayoritas adalah wanita. Mana ada cewek yang suka musik rock kencang menusuk telinga, kalaupun ada itu cuma minoritas dari minoritas.
Lalu bagaimana dengan lagu? Well, saya nggak bisa bahasa korea tapi untungnya ada lagu BTS yang seratus persen berbahasa inggris yakni Dynamite. Lagu mereka ini memanfaatkan rima ABAB maupun AABB layaknya pantun atau puisi. Lirik lagu semacam ini populer karna lebih mudah diingat dan memberi kesan lirik yang tersusun rapi. Sekali lagi, lirik dibuat dengan memprioritaskan fans.
Dan suara? Suaranya bagaimana? Jujur aja ya, suara bukanlah nomor satu dalam industri musik. Lihat aja Duo Serigala, kita nonton video mereka bukan karna musik tapi karna T(sensor)K nya kan? Saya juga yakin kebanyakan fans BTS bukan suka lagunya tapi muka personilnya. Meski demikian, untuk mencapai puncak suara jelas perlu diasah dan dalam hal suara, BTS bagus kok.
Saya ngerti kenapa banyak cewek suka lagunya karna tipe suara BTS ini merupakan versi lain dari suara jantannya Chrish Heimsworth. Jika suara Thor bisa membuat rahim cewek menghangat maka suara para personil BTS bisa membuat telinga dan otak memanas. Gimana bilangnya ya? Suaranya mirip dengan fuckboy yang menjanjikan segudang cinta, melelehkan hati.
So, sebenarnya nggak ada masalah sama BTS dan saya juga nggak pernah lihat berita mereka melakukan hal buruk jadi kebencian pada mereka terlihat tidak berdasar bagi saya. Mungkin banyak yang nggak suka karna mereka dari Korea yang terkenal akan oplasnya tapi saya nggak ngerti kenapa oprasi plastik begitu dibenci.
But, who cares? Saya sudah menyampaikan opini saya dan jika anda punya opini berbeda itu tak ada hubungannya dengan saya meskipun saya akan tetap mendengarkan opini anda. Sekian dari saya mari bertemu di thread saya yang lainnya.
