Pariangan, salah satu desa terindah di dunia.
sumberHai, Gansist! Apakah kalian lagi bingung mencari tempat buat ngabuburit?
Di sini aku akan memberikan rekomendasi bagi Gansist yang lagi berada di Minangkabau tetapi bingung mencari tempat ngabuburit yang tentunya paling hit.
Jika Gansist ke Minangkabau, jangan lupa berkunjung ke desa ini, ya, namanya desa Pariangan. Kenapa? Karena pada tahun 2012 desa Pariangan masuk dalam lima desa desa terindah di dunia dengan kategori World’s 16 Most Picturesque Villages versi Budget Travel (sebuah majalah pariwisata internasional terbitan New York). Keren banget, kan?
Desa Pariangan ini berhawa sejuk lho, Gansist karena lokasi desa yang di bawah gunung Marapi. Letak desa yang berada di 500-700 MDPL, udara pun masih bersih.
Jika Gansist ingin berkunjung ke desa Pariangan ini cukup mudah kok, desa Pariangan ini dapat ditempuh sekitar 3 jam dari Padang dan sekitar 14 km dari Kota Batusangkar, Ibu Kota Kabupaten Tanah Datar.
Tradisi dan adat masih terjaga di desa ini, itu yang membuat pesona dari desa Pariangan. Jalan yang berliku-liku dengan pemandangan alam yang masih asri, mampu memanjakan mata bagi Gansist yang akan tinggal di desa ini.
Rumah gadang pun masih terjaga keasliannya dengan memiliki atap bergonjong dan dinding terbuat dari anyaman rotan, berhiaskan ukiran kayu dengan motif khas Minang menjadi ciri khas desa ini.
Juga masih ada peninggalan masjid tua di desa Pariangan yang di beri nama masjid Ishlah. Jika Gansist ingin ngabuburit sangat cocok nih, tempat yang religius. Bisa menikmati lezatnya nasi lamang.
Masjid Ishlah, sebuah masjid tradisional berukuran cukup besar 16x24 m, yang berumur ratusan tahun. Dibangun pada abad ke-19 oleh seorang ulama besar dari tanah Minangkabau yang bernama Syekh Burhanuddin. Meskipun telah direnovasi masjid ini tetap terjaga keaslian bentuknya.
Konon menurut cerita masjid Ishlah ini diyakini, arsitekturnya mengadopsi gaya arsitektur Dongson ala dataran tinggi Tibet, yang memiliki atap limas segi empat bertingkat. Dengan keunikan bentuk atapnya, Masjid Ishlah jadi perhatian utama dari bangunan-bangunan yang ada di desa Pariangan karena bentuknya yang unik, khas dan tampak menonjol dari bangunan lain.
Di desa Pariangan ini cagar budayanya pun masih tetap terjaga. Dengan bukti masih terawatnya makam seorang tokoh adat Minangkabau yang bernama Dt. Tantajo Garhano.
Dt. Tantajo Garhano merupakan seorang tokoh Adat Minangkabau yang mencetuskan adanya sawah di desa Pariangan. Lokasi sawah berada di pinggir jalan utama sehingga mudah untuk dinikmati keindahannya.
Untuk menghormati leluhur, bentuk sawah inipun masih tetap terjaga dan dijadikan cagar budaya.
Makam Dt. Tantajo Garhano masih terawat dengan baik, makam yang memiliki panjang sekitar 22,5 Meter dan lebar 7 Meter. Konon jika diulang dalam mengukur, hasil ukurannya akan selalu berbeda. Aneh banget, kan Gansist?
Desa Pariangan juga terdapat pemandian (tapian) air panas, maklum Gansist desa ini tepat di bawah gunung Marapi, gunung yang masih aktif. Pemandian ini konon bisa menyembuhkan berbagai macam penyakit kulit, karena mengandung zat belerang.
Pemandian ini terdapat tiga tapian yaitu satu tapian mandi untuk perempuan yang diberi nama Rangek Subarang. Dan dua tapian mandi untuk laki-laki bernama Rangek Gaduang dan Rangek Tujuah. Selain untuk mandi, tempat ini juga dimanfaatkan sebagai tempat mencuci.
Jika Gansist ingin menikmati kehangatan air dari tapian silakan! Setelah jalan-jalan keliling desa Pariangan diakhiri mandi air hangat badan akan segera pulih dari pegal, dan capek.
Nah, itu tadi sekilas tentang desa Pariangan, desa terindah di dunia. Minangkabau yang indah yang mampu membanggakan Indonesia di mata dunia.
Sekian dari aku, terimakasih atas jejak dan cendolnya. Sampai ketemu pada thread aku selanjutnya.
Referensi&ilustrasi: di sinj dan ini
