Kencangnya isu-isu tentang suku, ras dan juga agama terus digaungkan oleh mereka yang melihat negara ini adalah negara yang sangat besar dan pasti menguntungkan bila sukses dipecah belah.
Para elite politik internasional paham bila Indonesia di diamkan bisa menjadi salah satu negara yang menakutkan, maka prediksi saya jelas mereka yang dahulu nikmat merasakan kekayaan alam di asia tenggara ini tak mau Indonesia lepas begitu saja.
Mereka tetap ingin menguasai Indonesia, maka kaum-kaum separatis seakan diberikan perlindungan di negaranya. Coba anda buka mata buka telinga dimana petinggi GAM tinggal? Seperti kita tahu, Dr. Teungku Hasan Muhammad di Tiro tinggal di Stockholm, Swedia dan memiliki kewarganegaraan Swedia.
Perlu diingat, Hasan Di Tiro adalah salah satu keturunan pahlawan besar Indonesia di tahun 1890an mengusir penjajah, dialah Teungku Chik Muhammad Saman di Tiro.
Swedia memberikan tempat bagi sosok pemberontak yang ingin menerdekakan diri, untung saja sekarang Aceh kembali kepangkuan ibu pertiwi.
Lalu bagaimana dengan petinggi OPM? Mereka juga lari ke Eropa, sosok yang paling vokal adalah Benny Wenda yang tinggal nyaman di Inggris hingga mendapatkan penghargaan Freedom of the City of Oxford yang diberikan oleh Dewan Kota Oxford pada 17 Juli 2019.
Bahkan ia juga sebagai Pemimpin Persatuan Gerakan Pembebasan Papua Barat (UMWLP), cukup unik bukan pihak eropa melindungi mereka yang ingin memberontak dari Indonesia.
Belum lagi masih ingat di benak kita Timor Leste lepas atas bantuan dari Australia, mereka menebar tentaranya ke segala penjuru di darah Timor.
Melihat hal itu Indonesia memang sengaja dicengkram oleh pihak asing agar tak bisa mandiri, selalu berseteru, apalagi pejabatnya pada doyan korupsi. Jurus jitu menghancurkan Indonesia dari dalam bukan, bahkan isu SARA sering digaungkan tujuannya apa? Agar Indonesia berpecah belah.
Lihat saat ini ada kubu ini dan itu, ada hinaan antar suku yang bikin kita miris zaman modern masih aja rasis.
Ini membuktikan kalau masyarakat kita mudah dibawa emosi ke dalam kasus SARA, yang akan terjadi adalah kehancuran. Persatuan yang kita bina selama ini akan runtuh tanpa jejak yang tersisa, jadi pemerintah tidak hanya membangun daerah pelosok yang tertinggal saja, namun bangunlah sifat tepa selira, gotong royong, saling menghormati, dan bungkam semua yang sering berkata rasis.
Atau sengaja ingin mengkotakkan diri, seakan-akan bukan bagian dari negeri ini. Permainan suku Jermanik dan Romawi ini sangat smooth, bahkan Saudi saja bisa ada dibawah telapak mereka. Arab Spring terjadi karena masyarakatnya yang bisa diadu domba, hancurnya Irak jelas ada permainan mereka yang bisa meruntuhkan kedaulatan sebuah negara.
Bayangkan itu super power sekali bukan!! Kini Indonesia bisa saja menjadi target selanjutnya karena bahan tambang nikel menjadi komoditas berharga di masa depan.
Lantas China pun tak tinggal diam melihat hal itu investor mereka tak segan-segan bekerjasama dengan Indonesia karena melihat potensi ini. Kuasailah Indonesia maka dimasa depan akan menguasai dunia.
Ingat persatuan Indonesia, kalau termakan rayuan sara maka good bye Indonesia. See u next thread.
"Nikmati Membaca Dengan Santuy"
--------------------------------------
Tulisan : c4punk@2021
referensi : klik, klik
Pic : google
yg bikin blande demen 
