News
Pencarian Tidak Ditemukan
KOMUNITAS
link has been copied
172
Lapor Hansip
02-02-2021 18:54

Forum Pendiri PD Blak-blakan Jemput Moeldoko untuk Masa Depan Partai


Sachril Agustin Berutu - detikNews
Selasa, 02 Feb 2021 16:40 WIB

Jakarta - Ketum Partai Demokrat (PD) Agus Harimurti Yudhoyono (AHY) menyebut ada pihak yang ingin mengambil alih jabatannya, yakni dari internal sampai eksternal partai. Forum Senior dan Pendiri Partai Demokrat berbicara soal Moeldoko.
Politisi senior PD Darmizal mengaku mengenal Moeldoko dari 1996 lalu. Menurutnya, Moeldoko terbuka dengan berbagai kalangan.

"(Moeldoko) dia tidak menciptakan psikis of barrier, tidak menghambat siapapun untuk bertemu dengan beliau," kata Darmizal di Restoran Dapur Sunda Mal Bellagio, Jaksel, Selasa (2/2).



Mengenai isu Moeldoko bertemu kader Partai Demokrat, Darmizal enggan membeberkannya. Dia hanya mengatakan masalah yang dihadapi saat ini adalah internal PD.

"Hal lain terkait cerita berhubungan Partai Demokrat, saya tidak ingin menjelaskan kepada publik. Biarlah itu menjadi internal Partai Demokrat. Biar mereka selesaikan sendiri. Mereka bisa melakukan validasi, mereka bisa menjelaskan yang kita sebut tabayyun, tapi yang saya yakin Jenderal Moeldoko mantan Panglima TNI, adalah seorang jenderal yang sangat dekat dengan berbagai kalangan," ucapnya.

Lebih jauh Darmizal menyebut forum senior PD ini ingin Partai Demokrat menjadi partai besar yang disegani di tatanan politik nasional dan mereka butuh pemimpin yang bijak. Kembali ke sosok Moeldoko, baginya mantan panglima TNI itu jenderal yang cocok jadi pemimpin Demokrat.

"Nah kalau konteks saya pribadi mungkin tokoh seperti ini yang sangat baik untuk menjadi calon pemimpin Partai Demokrat ke depan, salah satunya yang berkarakter seperti ini," sebut Darmizal.


Sementara itu, senior PD Yos Sudarso menyebut ada 4 faksi yang hadir dalam pertemuan hari ini. Faksi-faksinya yakni faksi Subur Budi Santoso, pendukung Hadi Utomo, kader Anas Urbaningrum dan faksi Marzuki Alie. Dia memuji bersatunya 4 faksi ini.

"Jadi tanpa ada rekayasa, kawan-kawan ini bertemu dalam satu titik pemikiran, bagaimana partai Demokrat ke depan. Jadi sesungguhnya, ini adalah bagian dari internal partai. Apa salahnya kami, seperti para pendiri di saat awal, menjemput Pak SBY untuk mengantarkan beliau ke pimpinan Republik Indonesia tahun 2004. Dan juga apa salahnya kami kalau hari ini menjemput figur tokoh ke depan. Apa salahnya Pak Moeldoko? Tidak seubahnya seperti senior-senior kami sebelumnya menjemput Bapak SBY," kata dia.

"Dan demikian apa salahnya Pak Jokowi di dalam persoalan ini, sebagaimana pernyataan dari Pak Moeldoko kemarin," imbuh Yos Sudarso.


Sebelumnya, Moeldoko meminta agar isu kudeta Partai Demokrat tidak dikaitkan dengan istana. Dia meminta agar Presiden Jokowi tidak diganggu dalam isu ini. Moeldoko mengatakan Presiden Jokowi tidak tahu sama sekali dengan persoalan yang dihadapi Demokrat. Dia mengatakan urusan hanya sama Moeldoko.

"Poinnya yang pertama jangan dikit-dikit istana. Dalam hal ini, saya mengingatkan sekali lagi jangan dikit-dikit istana, jangan ganggu Pak Jokowi dalam hal ini. Karena beliau dalam hal ini tidak tahu sama sekali nggak tahu apa-apa dalam hal ini, dalam isu ini gitu ya. Jadi itu urusan saya, Moeldoko ini bukan selaku KSP, Moeldoko ini," kata Moeldoko dalam jumpa pers daring.




https://news.detik.com/berita/d-5358...a-depan-partai

Barisan sakit hati nih





profile-picture
profile-picture
profile-picture
db84x3 dan 14 lainnya memberi reputasi
11
Masuk untuk memberikan balasan
berita-dan-politik
Berita dan Politik
40.2K Anggota • 669.9K Threads
Forum Pendiri PD Blak-blakan Jemput Moeldoko untuk Masa Depan Partai
02-02-2021 23:19
Pada gak pengen berakhir kayak si ngeri2 sedap
profile-picture
muhamad.hanif.2 memberi reputasi
1 0
1
profile picture
KASKUS Geek
03-02-2021 05:24
Tragis mah dia ngejiltin beye nomor satu masuk penjara sampe sakit keras waktu sakratul mautpun ga ditengokin beye.
2
Memuat data ...
1 - 1 dari 1 balasan
icon-hot-thread
Hot Threads
Copyright © 2024, Kaskus Networks, PT Darta Media Indonesia