Halo Gansist, jumpa lagi di thread gw. Semoga selalu sehat. Amin.
Laki-laki pertama adalah Nabi adam. Wanita pertama adalah Siti Hawa. Nabi Adam diciptakan dari tanah, sedangkan Siti Hawa diciptakan dari tulung rusuk Nabi Adam. Laki-laki dan wanita pada hakekatnya satu. Satu kesatuan yang tak terpisahkan.
Laki-laki jika melihat wanita, bagaimanapun wajahnya, bagaimanapun bodynya, pasti akan tertarik. Begitu pula dengan wanita, jika melihat laki-laki pasti juga merasakan hal yang sama. Ada rasa siiir di hati. Beda dengan laki-laki melihat laki-laki. Wanita melihat wanita. Seandainya ada rasa palingan juga rasa iri atau kagum, karena merasa yang dilihat lebih dari dirinya.
Itu sebabnya laki-laki tidak akan tenang hidupnya jika tidak ada wanita di sampingnya. Seolah ada sesuatu yang kurang. Seolah ada sesuatu yang hilang. Sesuatu yang terus dia cari. Sesuatu yang setiap saat terus dirindui.
Begitu pula dengan wanita. Tanpa laki-laki di samping hidupnya akan terasa sepi. Meski sesungguhnya dia hidup dan jalani hari-hari bersama orang-orang, baik di rumah, di sekolah, di kampus ataupun di tempat kerja.
Laki-laki dan wanita ibarat satu tubuh. Sebagiannya hilang, pasti akan terus dicari dan setiap saat akan terus dirindui. Tidak akan berhenti sebelum menemukannya. Laki-laki akan terus mencari bagian tulang rusuknya yang hilang. Wanita akan terus menunggu laki-laki yang akan menjadikannya sebagai bagian dari tulang rusak laki-laki yang hilang. Begitulah seterusnya.
Berbahagialah bagi mereka yang sudah menemukan bagian dari dirinya yang hilang. Syukuri dan jangan sia-siakan. Dan yang belum menemukan, percayalah, suatu saat pasti akan bertemu. Seperti halnya cerita Nabi Adam dan Siti Hawa. Mereka diturunkan ke dunia, mereka dipisahkan dengan jarak yang sangat jauh. Tapi akhirnya mereka bertemu juga.
Satu hal, bagaimanapun hebatnya wanita, dia tetaplah seorang wanita. Dia makhluk lemah, Butuh perlindungan seorang laki-laki. Hati dan perasaannya juga lemah. Bisa diibaratkan seperti air dalam jambangan. Goyang sedikit akan tumpah ruah. Mudah tersinggung. Mudah marah. Dan jika sudah marah, macan dihutan saja tidak berani mendekat.
Satu hal lagi, sehebat-hebatnya wanita, jangan berharap bisa melebihi laki-laki. Karena wanita hanya terbuat dari satu tulang rusuk laki-laki. Sementara Laki-laki masih punya banyak tulang rusuk.
Salam,
Jumpa lagi di thread gw berikutnya.
Laki-laki pertama adalah Nabi adam. Wanita pertama adalah Siti Hawa. Nabi Adam diciptakan dari tanah, sedangkan Siti Hawa diciptakan dari tulung rusuk Nabi Adam. Laki-laki dan wanita pada hakekatnya satu. Satu kesatuan yang tak terpisahkan.
Laki-laki jika melihat wanita, bagaimanapun wajahnya, bagaimanapun bodynya, pasti akan tertarik. Begitu pula dengan wanita, jika melihat laki-laki pasti juga merasakan hal yang sama. Ada rasa siiir di hati. Beda dengan laki-laki melihat laki-laki. Wanita melihat wanita. Seandainya ada rasa palingan juga rasa iri atau kagum, karena merasa yang dilihat lebih dari dirinya.
Itu sebabnya laki-laki tidak akan tenang hidupnya jika tidak ada wanita di sampingnya. Seolah ada sesuatu yang kurang. Seolah ada sesuatu yang hilang. Sesuatu yang terus dia cari. Sesuatu yang setiap saat terus dirindui.
Begitu pula dengan wanita. Tanpa laki-laki di samping hidupnya akan terasa sepi. Meski sesungguhnya dia hidup dan jalani hari-hari bersama orang-orang, baik di rumah, di sekolah, di kampus ataupun di tempat kerja.
Laki-laki dan wanita ibarat satu tubuh. Sebagiannya hilang, pasti akan terus dicari dan setiap saat akan terus dirindui. Tidak akan berhenti sebelum menemukannya. Laki-laki akan terus mencari bagian tulang rusuknya yang hilang. Wanita akan terus menunggu laki-laki yang akan menjadikannya sebagai bagian dari tulang rusak laki-laki yang hilang. Begitulah seterusnya.
Berbahagialah bagi mereka yang sudah menemukan bagian dari dirinya yang hilang. Syukuri dan jangan sia-siakan. Dan yang belum menemukan, percayalah, suatu saat pasti akan bertemu. Seperti halnya cerita Nabi Adam dan Siti Hawa. Mereka diturunkan ke dunia, mereka dipisahkan dengan jarak yang sangat jauh. Tapi akhirnya mereka bertemu juga.
Satu hal, bagaimanapun hebatnya wanita, dia tetaplah seorang wanita. Dia makhluk lemah, Butuh perlindungan seorang laki-laki. Hati dan perasaannya juga lemah. Bisa diibaratkan seperti air dalam jambangan. Goyang sedikit akan tumpah ruah. Mudah tersinggung. Mudah marah. Dan jika sudah marah, macan dihutan saja tidak berani mendekat.
Satu hal lagi, sehebat-hebatnya wanita, jangan berharap bisa melebihi laki-laki. Karena wanita hanya terbuat dari satu tulang rusuk laki-laki. Sementara Laki-laki masih punya banyak tulang rusuk.
Salam,
Jumpa lagi di thread gw berikutnya.
