Entertainment
Pencarian Tidak Ditemukan
KOMUNITAS
link has been copied
222
Lapor Hansip
06-01-2021 10:56

Ikut Kelompok Melawan Pemerintah? Sebaiknya Berpikir Ribuan Kali



Thread gw kali ini akan gw awali dengan cerita ketika gw masih duduk di bangku Tsanawiah, sekolah agama setingkat SMP.

Waktu itu ada guru baru. Guru honorer yang masuk satu kali dalam seminggu. Selang beberapa bulan setelah guru baru itu masuk gw diajak teman satu sekolah ke rumah beliau pada suatu malam. Kata teman gw di rumah beliau ada latihan seni bela diri, semacam ilmu tenaga dalam.

Ketika kami datang di halaman rumah beliau sudah ada kurang lebih lima belas orang. Di antara mereka ada yang satu sekolah ada pula yang dari luar.

Gw duduk di bangku teras sambil menyaksikan jalannya latihan.

Semula mereka duduk bersila. Meditasi. Cukup lama. Hampir satu jam mereka duduk bersila tanpa bergerak sedikitpun. Setelah itu mereka semua bangkit, membentuk lingkaran besar. Salah seorang maju ke tengah lingkaran. Diam. Tiga orang lain maju.

Ada yang membawa parang, ada yang membawa tombak. Ada pula yang membawa balok besar. Lalu bergantian mereka menyerang orang yang berdiri diam di tengah lingkaran. Dan serta merta tiga orang yang bertindak sebagai penyerang terpental sebelum menyentuh orang yang di serang.

Hal itu dilakukan beberapa kali. Bergantian.

Di akhir latihan sang guru kemudian berkata, "Suatu saat akan ada perlawanan melawan ketidak adilan. Jika saat itu tiba kita harus siap."

Waktu itu gw sempat ciut mendengarnya. Sebab di kata-kata berikutnya sang guru ada menyebut polisi. Polisilah yang yang menjadi sasaran perlawanan yang di maksud sang guru.

Di pertemuan berikutnya gw tidak lagi ikut. Gw takut terlibat.
Quote:

"Perlawanan melawan ketidak adilan... " Kata-kata itu seolah muncul kembali di ingatan setelah mencermati apa yang terjadi saat ini. Banyak yang menyuarakan perlawanan melawan ketidakadilan. Ada yang cuma bersuara lantang. Ada pula yang sampai melakukan aksi brutal.

Gw tidak tau apakah perlawan melawan ketidak adilan yang disuarakan saat ini masih ada kaitannya dengan apa yang diucapkan oleh seorang guru ketika gw masih Tsanawiah dulu? Entahlah. Yang jelas kata-kata itu pertama kali gw dengar sekitar dua puluh lima tahun yang lalu. Sudah cukup lama.

Keadilan. Apakah di dunia ini ada keadilan? Jawabnya tidak ada. Adil menurut kita belum tentu adil menurut orang lain. Sebaliknya, adil menurut orang lain belum tentu adil menurut kita.

Contoh sederhana saja, anak SD dikasih uang saku sepuluh ribu, sementara kakaknya yang SMP dikasih uang saku juga sepuluh ribu, apakah adil? Adil menurut anak SD tapi tidak adil menurut kakaknya yang SMP.
Quote:

Selanjutnya, jika anak SD dikasih uang sepuluh ribu sementara kakaknya dikasih uang lima puluh ribu, apakah ini adil? Tentu juga tidak. Adil hanya menurut kakaknya yang SMP, sementara menurut adiknya tidak.

Demikian pula segala kebijakan pemerintah, termasuk pelaksanaan penegakan hukum. Pasti ada saja yang merasa tidak puas dan menganggap kebijakan pemerintah tersebut termasuk proses penegakan hukum dianggap tidak adil.

Adil pada hakekatnya di dunia ini tidak ada.

Perlawanan melawan ketidak adilan hanyalah propaganda pembakar semangat. Keadilan yang diperjuangkan hanyalah kedok untuk menutupi tujuan yang sebenarnya, yaitu kekuasaan.

Perlawanan melawan ketidak adilan yang diimplementasikan dalam bentuk aksi brutal yang ditujukan ke pemerintah adalah tindakan bodoh. TNI-POLRI yang menjadi benteng penjaga keamanan tidak mungkin tinggal diam. Melawan TNI-POLRI sama saja dengan bunuh diri. Mati konyol!

Heran.

Kok masih saja ada yang mau ikut gabung di kelompok yang mengatasnamakan perjuangan melawan ketidakadilan?

Sekali lagi. Heraaan...!!!???

Ingin ikut kelompok melawan pemerintah? Berpikirlah ribuan kali kalau tidak ingin mati sia-sia.

Keadilan itu tidak ada. Tak usah repot-repot memperjuangkannya.




Sumber: pengalaman dan opini pribadi.
profile-picture
profile-picture
profile-picture
rifki.albasyuni dan 74 lainnya memberi reputasi
65
Masuk untuk memberikan balasan
the-lounge
The Lounge
81.8K Anggota • 922.6K Threads
Ikut Kelompok Melawan Pemerintah? Sebaiknya Berpikir Ribuan Kali
06-01-2021 11:29
ane tidak membenarkan, tapi juga gak kaget dgn fenomena itu
dalam ilmu psikologi sosial, masyarakat bisa stress jika berada dalam kondisi terhimpit selama beberapa dekade seperti yg di alami rakyat indonesia
sejak jaman soekarno sampai sekarang, apa pernah rakyat indonesia hidup enak dan bahagia? rasanya tidak tuh, paling cuma segelintir orang doank yg menikmati itu
mereka akan menyuarakan perlawanan kalo semua chanel yg ada tertutup bagi mereka
chanel yg dimaksud saluran utk melampiaskan unek unek mereka
kalopun ada chanel semacam itu, tapi mereka merasa itu hanya pajangan aja, karena tidak ada solusi konkrit yg bisa di nikmati, alias kayak talk to the hand aja
gak gampang menjalankan negara penuh keberagaman kayak indonesia ini, keberagaman berarti banyak keinginan juga
nah bukan hal gampang menyatukan beragam keinginan itu
pasti akan ada kebijakan yg tidak bisa menyenangkan semua kalangan, pasti akan ada yg gak suka dan menyuarakan perlawanan
kuncinya ada di duit !!!
dengan duit, ente bisa bungkam rakyat yg rese dengan BLT, bansos, bpjs, penerimaan cpns, nyogok ormas ormas islam dgn istilah di samarkan seperti memajukan dunia islam dan sebangsa nya, menciptakan lapagnan kerja, dll dll.
masalahnya indonesia dari dulu status nya bokek, ngutang melulu, apalagi kena covid gini, bangkrut iya indonesia
otomatis, suara2 perlawananan thd pemerintah juga semakin meningkat juga, karena banyak yg gak dapat duit dari pemerintah lagi.
negara maju kek, negara berkembang kek indonesia kek, semua sama, semua itu ujung2nya duit !!
selama ada duit, negara pasti stabil.
tapi kalo bokek, siap2 aja negara rusuh.
profile-picture
profile-picture
profile-picture
rifki.albasyuni dan 17 lainnya memberi reputasi
18 0
18
profile picture
KASKUS Holic
07-01-2021 22:14
lama-lama berujung kudeta layaknya di serial anime wk
0
Memuat data ...
1 - 1 dari 1 balasan
icon-hot-thread
Hot Threads
Copyright © 2024, Kaskus Networks, PT Darta Media Indonesia