News
Pencarian Tidak Ditemukan
KOMUNITAS
link has been copied
383
Lapor Hansip
03-01-2021 21:26

Miris! RI Negeri Tempe Tahu tapi Bergantung Kedelai Impor, Ini Datanya

Miris! RI Negeri Tempe Tahu tapi Bergantung Kedelai Impor, Ini Datanya

Jakarta -
Para perajin tempe dan tahu sudah 3 hari melakukan mogok produksi. Naiknya harga kedelai sebagai bahan baku menjadi alasannya. Hal ini pun menimbulkan kelangkaan tempe dan tahu.

Ketua Umum Gabungan Koperasi Produsen Tempe Tahu Indonesia (Gakoptindo) Aip Syarifuddin menyebutkan harga kedelai naik karena perkembangan pasar global. Faktanya, kebutuhan kedelai di Indonesia dipasok oleh kedelai impor, sehingga harganya mengikuti pasar global.

"Nah kenaikan ini diakibatkan daripada perdagangan kedelai dengan sistem perdagangan bebas di dunia. Maka ini tidak bisa ditahan oleh Indonesia," kata Aip ketika dihubungi detikcom, Sabtu (2/1/2021).


Harga kedelai telah mengalami lonjakan drastis selama pandemi virus Corona (COVID-19). Normalnya, harga kedelai di kisaran Rp 6.100-6.500 per kilogram (Kg), kini naik menjadi sekitar Rp 9.500/Kg.

Sementara itu, impor kedelai memang tak terbendung ke Indonesia. Sejak awal tahun hingga bulan Oktober 2020 saja, menurut data BPS yang dikutip Minggu (3/1/2021), Indonesia sudah mengimpor kedelai sebanyak 2,11 ton kedelai dengan total transaksi sebesar US$ 842 juta atau sekitar Rp 11,7 triliun (kurs Rp 14.000).

Dari jumlah tersebut, negara yang paling banyak mengekspor kedelainya menuju Indonesia adalah Amerika Serikat (AS), Kanada, Malaysia, Argentina, hingga Prancis.
Selama Januari-Oktober 2020, impor kedelai dari AS ke Indonesia jumlahnya mencapai 1,92 juta ton dengan nilai transaksi sebesar US$ 762 juta atau sekitar Rp 10,6 triliun.

Selama tiga tahun terakhir, impor kedelai pun terus meningkat. Di tahun 2018 impor kedelai mencapai 2,58 juta ton, kemudian jumlahnya naik di tahun 2019 menjadi 2,67 juta ton. Selama itu pula, AS menjadi negara paling banyak yang menyediakan kebutuhan kedelai di Indonesia.

Di sisi lain, Sekretaris Jenderal Kemendag Suhanto sebelumnya sudah menerangkan bahwa kenaikan harga kedelai disebabkan oleh tingginya permintaan kedelai dari China. Negeri bambu mengambil jatah impor terbanyak dari Amerika Serikat (AS) selaku eksportir kedelai terbesar dunia.


Pada Desember 2020 permintaan kedelai China naik 2 kali lipat, yaitu dari 15 juta ton menjadi 30 juta ton. Hal ini mengakibatkan berkurangnya kontainer di beberapa pelabuhan Amerika Serikat, seperti di Los Angeles, Long Beach, dan Savannah, sehingga terjadi hambatan pasokan terhadap negara importir kedelai lain termasuk Indonesia.

"Untuk itu perlu dilakukan antisipasi pasokan kedelai oleh para importir karena stok saat ini tidak dapat segera ditambah mengingat kondisi harga dunia dan pengapalan yang terbatas. Penyesuaian harga dimaksud secara psikologis diperkirakan akan berdampak pada harga di tingkat importir pada Desember 2020 sampai beberapa bulan mendatang," tutur Suhanto pada 31 Desember lalu.

___________________________________________________________________________________

Mungkin memang sudah saatnya Indonesia mulai melakukan moderenisasi industri pertanian agar dapat menghasilan pertanian yang efektif, Sehingga sumberdaya dapat dikelola dengan baik

Sumur

profile-picture
profile-picture
profile-picture
lunar1980 dan 40 lainnya memberi reputasi
41
Masuk untuk memberikan balasan
berita-dan-politik
Berita dan Politik
40.2K Anggota • 669.8K Threads
Miris! RI Negeri Tempe Tahu tapi Bergantung Kedelai Impor, Ini Datanya
03-01-2021 21:38
Pilih harga naik atau ukuran mengecil nih?
profile-picture
profile-picture
profile-picture
basseb89 dan 2 lainnya memberi reputasi
2 1
1
profile picture
KASKUS Addict
04-01-2021 05:40
Bener gan, yang lokal kecil kecil

Fakta dilapangan, tetangga saya juga ada usaha tempe industri rumah

100 persen pake impor

Pernah nyamperin tanya tanyaemoticon-Ngakak (S)
0
Memuat data ...
1 - 1 dari 1 balasan
icon-hot-thread
Hot Threads
Copyright © 2024, Kaskus Networks, PT Darta Media Indonesia