Makanan siap saji Mie Instan bagi sebagian orang dipandang sebagai subtitusi atau pengganti bagi makanan pokok seperti nasi atau roti. Bagi mereka yang menganggap demikian mungkin saja dilatar belakangi beberapa alasan seperti harganya yang terjangkau bagi mereka kelas ekonomi berpendapatan menengah kebawah, identik yang mengkonsumsinya adalah orang-orang kurang mampu atau perspektif lainnya yang terksan sangat subjektif.
Meskipun dipandang sebelah mata bagi sebagian orang, tidak sedikit juga yang menggap bahwa mengkonsumsi Mie instan adalah hobi, sehingga ada semacam sebuah keharusan yang wajib dipenuhi dalam dirinya yakni mengkonsumsi Mie Instan.
Terlepas dari anggapan sebagai subtitusi maupun komplementer dalam mengkonsumsi mie instan nyatanya Indonesia berada diperingkat kedua dunia dengan 13,3 miliar bungkus dalam setahun setelah Cina yang mencapai 3 kali lipat Indonesia atau 40,4 miliar bungkus dalam setahun. Data tersebut dikeluarkan oleh Word Instant Noodles Associatin (WINA) dengan acuan data tahun 2015.
Dari tingkat konsumsi mie instan yang cukup besar tersebut hampir sebagain besar dikuasai brand Indomie yang mencapai pangsa basar 74%, kemudian peringkat kedua brand Mie Sedap sebesar 21% dan sisanya merek mie instan lainnya.
Namun bila kita lihat lebih dekat, khususnya pada pihak konsumen/penikmat Mie Instan terdapat beragam cara unik menikmatinya, mulai dari penambahan toping yang beragam hingga cara memasaknya. Hal-hal semacam demikian biasanya disebut para pecinta mie sebagai “Sekte”. Contohnya mulai dari yang cukup umum berdasarkan merek atau brand, para pecinta mie instan Indomie menyebut diri mereka sebagai Sekte Indomie, adalagi berdasarkan cara memasak terdapat sekte telur terlebih dahulu baru mie, sekte mie dihancurkan dan lain sebagainya. Yang demikian sepertinya masih cukup umum dan terbilang normal atau bahkan kreatif, namun bila telah overatau berlebihan ternyata dapat menjadi sesuatu yang aneh bahkan tak masuk akal. Untuk yang demikian umumnya dan saya sendiri menyebutnya sebagai “Sekte Satanis”. Mungkin ada yang sebagian binggung seberapa anehnya sekte ini sehingga disebut Sekte Satanis, lihat selengkapnya dibawah:
1. Mie Dijadikan Bubur.
Lazimnya bubur dibuat dari beras atau bahan-bahan sejenisnya, namun motif apa yang mendasari individu satu ini Mie Instan rebus dijadikannya bubur. Mungkin ada yang berfikir bagaimana cara memasaknya atau bahkan caranya sengaja dibiarkan mendidih hingga akhirnya lembek seperti bubur. Ternyata lain dari itu semua yaitu dengan cara mie yang sebelumnya mentah kemudian ditumbuk hingga halus baru kemudian dimasukan kedalam air panas atau mendidih.
1. Mie Dijadikan Bubur.
Lazimnya bubur dibuat dari beras atau bahan-bahan sejenisnya, namun motif apa yang mendasari individu satu ini Mie Instan rebus dijadikannya bubur. Mungkin ada yang berfikir bagaimana cara memasaknya atau bahkan caranya sengaja dibiarkan mendidih hingga akhirnya lembek seperti bubur. Ternyata lain dari itu semua yaitu dengan cara mie yang sebelumnya mentah kemudian ditumbuk hingga halus baru kemudian dimasukan kedalam air panas atau mendidih.
2. Mencampur Mie Instan dengan Energen.
Dengan komposisi vitamin yang terkandung dalam energen ditambah mie sebagai sumber karbohidrat sepertinya cukup untuk sumber energi selama satu minggu tidak makan.
3. Mie Instan Bakar.
Yang satu ini sepertinya salah satu konsumen yang kurang puas dengan varian yang disedia brand mie instan yang hanya sebatas mie rebus atau goreng, hingga berinovasi membuat Mie Instan Bakar.
4. Mie Instan Toping Jeruk.
Bila pada manusia umum biasanya jeruk atau buah lainnya bila tidak dijadikan makanan pembuka maka dijadikan sebagai pencuci mulut. namun yang satu ini jeruk dijadikan sebagai toping.
5. Puding Mie Instan.
Puding umum Identik sebagai makanan penutup atau bahkan makanan yang dikonsumsi orang-orang yang sedang menjalankan diet untuk menurunkan berat badan, tapi sepertinya puding satu ini tidak cocok untuk dua kondisi tadi.
Sumber:
-Thread: Ts
-Data Statistik: Penjualan Indomie , Konsumsi Mie Instan Terbesar , Pangsa Pasar Indomie
-Gambar: Dunia Mie Instan
