Six Day War! Israel VS Mesir, Yordania, Irak Dan Suriah!

Six Day War (Perang Enam Hari) merupakan perang yang terjadi antara Israel dengan negara koalisi Arab yang meliputi Yordania, Suriah, Irak dan Mesir. Dalam perang ini Israel (+ bantuan dari Amerika Serikat) berperang melawan koalisi Arab yang juga didukung oleh pasukan Lebanon dan Organisasi Pembebasan Palestina.

Sesuai dengan namanya, perang ini berlangsung selama 6 (Enam) hari, yaitu dari 5 Juni -10 Juni 1967. Perang 6 hari ini sebenarnya di latar belakangi oleh perebutan wilayah/daerah kekuasaan oleh kedua belah pihak, dimana saat itu Israel mengklaim daerah Semenanjung Sinai, Yerussalem, Jalur Gaza dan Dataran Tinggi Golan.

Diketahui Israel melakukan pengklaiman atas wilayah tersebut untuk menekan negara Mesir, karena Mesir pernah melarang kapal Israel berada di wilayah yang diperebutkan/diklaim tersebut. Tentu keputusan sepihak ini menimbulkan peperangan, dan alhasil perang pun terjadi.

Perang yang terjadi antara Israel dengan Mesir berhasil diungguli oleh Israel. Karena merasa sudah unggul, Israel memberanikan diri untuk menyerang wilayah Semenanjung Sinai dan Jalur Gaza untuk menguasai wilayah tersebut.

Karena Israel unggul atas Mesir, terbentuklah koalisi Arab yang meliputi Yordania, Irak dan Suriah. Alhasil perang pun kembali terjadi setelah Mesir mendapat bantuan dari negara lain.

Dengan bantuan dari Amerika Serikat dan kecanggihan teknologi dari senjata-senjata Israel, koalisi Arab akhirnya bisa dikalahkan. Tercatat perang 6 hari ini berlangsung di darat dan juga udara, dimana dalam kedua wilayah perang Israel lebih unggul dari koalisi Arab.

Peperangan pun diakhiri dengan kemenangan Israel yang mana berhasil menguasai wilayah yang diperebutkan seperti Yerussalem Timur, Bethlehem, Hebron, Jericho dan lainnya.

Berdasarkan sejarah, sudah banyak terjadi perang yang melibatkan Israel didalamnya seperti perang Yom Kippur, perang krisis Suez dan perang Arab pertama (Mungkin akan ane bahas di Thread selanjutnya).

Bahkan Israel dan negara Timur Tengah sampai saat ini berada dalam posisi waspada perang, karena perang bisa terjadi kapan saja. Tentu hal ini masih di latar belakangi oleh perebutan hak wilayah.