Story
Pencarian Tidak Ditemukan
KOMUNITAS
link has been copied
2132
Lapor Hansip
26-12-2019 13:00

AKHIR PENANTIANKU (JILID IV _ 2.0) [TRUE STORY]

SELAMAT DATANG AGAN SISTA


Halo! emoticon-Kiss

Selamat berjumpa kembali dengan gue dalam rangka melanjutkan JILID IV kemarin yang gue akhiri di tengah alias Mid-season Finale. Udah berasa kayak cerita series bule The Walking Dead, Nancy Drew, etc yak? Hahaha. Karena berbagai pertimbangan, gue memutuskan untuk menyelesaikan di sana. Hapunten ya agan sista! Semoga agan sista bisa memahaminya...

Ga pernah gue lupa untuk selalu ngucapin terima kasih atas dukungan dan apresiasi agan sista selama ini! Makin hari, makin bikin semangat gue aja untuk terus melanjutkan cerita gue ini yang (kayaknya) masih panjang. Hehehe.

Masih melanjutkan tema cerita di JILID IV gue sebelumnya, insya Alloh di JILID IV 2.0 ini gue akan menjawab bagaimana kondisi ibu gue, bagaimana hubungan gue dengan Bang Firzy, bagaimana pendidikan gue, bagaimana pekerjaan gue, dan banyak puzzle-puzzle lainnya yang belum terjawab. Dengan semangat 'tak boleh ada kentang di antara kita' yang tak hentinya diucapkan oleh agan sista, insya Alloh juga gue akan melanjutkan sampai selesai (semoga tanpa hambatan) di thread gue yang ini.

Kembali lagi gue ingatkan gaya menulis gue yang penuh strong language, absurd-nya hidup gue dan (kayaknya masih akan) beberapa kali nyempil ++-nya, jadi gue masih ga akan melepas rating 18+ di cerita lanjutan gue kali ini. Gue berharap semoga agan sista tetap suka dan betah mantengin thread ane ini sampe selesai! emoticon-Peluk

Dengan segala kerendahan hati gue yang belajar dari thread sebelumnya, kali ini gue memohon agan sista untuk membaca juga peraturan mengenai thread ini yang kayaknya banyak di-skip (karena dinilai ga penting), terutama mengenai kepentingan privasi dan spoiler. Semoga dengan kerja sama semuanya, membuat thread ini semakin bikin nyaman dan betah untuk jadi tempat nongkrong agan sista semuanyaemoticon-Malu


AKHIR PENANTIANKU (JILID IV _ 2.0) [TRUE STORY]




INDEX




PERATURAN




Quote:Original Posted By dissymmon08
Halo agan sista!

Hapunten pisan belum sempet balesin komen aku satu per satu... Insya Alloh ane kejarin untuk balesin komen-komennya. Tapi semua komen agan sista selalu ane baca kok. Karena komen, cendol, kritik, dan saran agan sista selalu nyemangatin ane untuk terus nulis cerita! Wuff yu! emoticon-Kiss

Pada kesempatan ini juga ane mau sekalian ngumumin kalau kali ini ane mutusin buat kolaborasi sama Bang Firzy alias Bang Ija (@yanagi92055 untuk nulis sekuel cerita AKHIR PENANTIANKU (THE SERIES) ini! Yay~ Well, kalau Bang Ija mah nulis sekuel ini dalam rangka melanjutkan cerita MUARA SEBUAH PENCARIAN (THE SERIES) punya dia ya... Judul cerita sekuel kami adalah :



Untuk gambaran ceritanya, bisa dibaca di PROLOGUE pejwan di thread-nya. Mungkin agan sista ada yang tertarik baca kisah ane ini, bisa dimampirkan ke thread tersebut. JILID I dan JILID II untuk AKHIR PENANTIANKU (THE SERIES), insya Alloh akan segera rilis juga. Semoga agan sista mau bersabar menunggu emoticon-Malu

Kebetulan, kami juga udah bikin beberapa FAQ untuk menjawab beberapa pertanyaan yang belum terjawab hingga akhir cerita AKHIR PENANTIANKU (THE SERIES). Agan sista bisa mampir ke SINI.

Dan sebagai bonus, kami kasih sopiler TEASER beberapa percakapan di cerita baru kami tersebut. Bisa agan sista cek di SINI.

Semoga cerita lanjutan dari ane dan Bang Ija ini bisa kembali menghibur, mengisi waktu luang, sekaligus menjawab segala puzzle yang mungkin masih ada dari cerita ane sebelumnya! Amiiin~

Sampai jumpa di cerita AMOR & DOLOR! emoticon-Peluk
Diubah oleh dissymmon08
profile-picture
profile-picture
profile-picture
padasw dan 90 lainnya memberi reputasi
85
Masuk untuk memberikan balasan
stories-from-the-heart
Stories from the Heart
41.4K Anggota • 31.4K Threads
AKHIR PENANTIANKU (JILID IV _ 2.0) [TRUE STORY]
27-07-2020 05:26
KISAH TENTANG F: RAPUH (PART 13)


Gue coba menenangkan diri gue, sebelum gue ngebales chatuntuk Kak Dania tersebut. Gue harus dalam kondisi tenang dan ga ikut terbawa emosi, kalau ga ya gue kalah. Gue kesannya mengakui kalau gue bener-bener jadi bad influence di hidupnya Bang Firzy. Padahal bukannya semua perubahan yang ada di hidup dia itu adalah keinginan dia sendiri ya? Kenapa dia diem aja dan ga pernah berusaha jelasin semuanya ke keluarganya?

“Bismillah…”

Quote:Me : Halo, Kak Dania! Aku udah baca seluruh chat-nya Kak Dania satu per satu… Tadinya siang ini aku pengen ke rumah Kakak buat ngobrol sama Kakak dan Mama. Tapi kayaknya ngeliat ada-nya chat barusan, lebih baik aku ga jadi ke rumah ya, Kak. Hapunten… Aku coba jawab dan jelasin di chat ini ya, Kak.

Jujur ya, Kak… Aku kaget baca statement yang ada di kalimat-kalimat Kakak di atas seperti :
- “Aku sama Mama jadi mempertanyakan gimana orang tua kamu ngedidik kamu.”
- “Kamu boongin mereka ya? Jadi kamu yang ngajarin kakak boong sama keluarganya?”
- “Kakak juga ga pernah ya kamu ingetin buat kerja yang bener?”
- “Apa kamu malah yang nuntut biar Kakak bisa jajanin kamu terus atau ngajak kamu jalan-jalan?”
- “Jangan mikirin ngempanin kamu terus. Apa malah juga ngempanin keluarga kamu juga ya?”
- “Kamu maksa ya? Atau orang tua kamu maksa?”
- “Kayaknya mendingan Kakak tuh pacaran sama Kathy atau Ara aja sekalian tuh. Atau malah paling mending ya dia masih sama Dee, LDR-an… Idupnya LEBIH JELAS, LEBIH NURUT, dan LEBIH NGERTI KELUARGA. Daripada sama kamu nih…”
- “Kita jadi mempertanyakan apa kamu dari keluarga baik-baik, Mi? Kok ya bibit, bebet, bobot-nya kayak ga jelas begitu. Terus mempengaruhi kehidupan Kakak juga semakin ga jelas.”
- “Kakak itu sangat overrated tentang kamu.”
- “Kalau kamu ga bawa pengaruh jelek buat Kakak, ya darimana lagi coba?”

Aku mohon maaf, tapi aku mohon untuk jangan bawa-bawa keluarga aku dalam bahasan hubungan aku dengan Bang Ija. Kakak dengan mudahnya menilai aku demikian dan judge aku (karena setiap kalimat yang berakhir dengan pertanyaan ini kayaknya bukan berupa pertanyaan. Tapi kayaknya memang Kakak dan Tante udah berpikir demikian tentang aku dan keluarga aku.

Kakak dan Tante merasa kalau aku yang ga pernah paham Bang Ija karena Bang Ija terkesan berubah dengan terpaksa untuk menjadi budak cinta-nya aku di hubungan ini. Setiap apapun hal negatif yang dilakukan atau yang terjadi di dalam diri Bang Ija selama aku deket sama Bang Ija, PASTI KESALAHAN AKU. Apa Kakak ga berpikir sebaliknya? Bang Ija yang akhirnya menjadi seseorang yang menunjukkan keinginannya dan malah ngasih efek negatif di kehidupan aku? Hanya karena orang tua aku ga pernah ngomong ke Bang Ija atau ngomong ke keluarga Kakak tentang hal serupa, bukan berarti keluarga aku diem aja, Kak… Bukan berarti keluarga aku jadi gagal mendidik aku dan bikin aku ini ga jelas bibit, bebet, bobot-nya di keluarga kakak.

Tapi sebelumnya, aku mau minta maaf untuk Kakak dan Tante yang pasti merasakan perubahan yang cukup signifikan di hidup Bang Ija. Bang Ija mungkin menjadi pribadi yang sangat berbeda ketika dia bareng sama aku, yang menurut sepengetahuan aku, dia menjadi dirinya yang lebih baik dan lebih menjadi seseorang yang dia inginkan. Apa Kakak dan Tante pernah mencoba berpikir dari sudut pandang Bang Ija, Kak? Apa yang Bang Ija mau, apa yang Bang Ija butuhin, dan apa yang Bang Ija lakuin apa pernah dihargai di hadapan Kakak dan Tante? Coba dengerin Bang Ija sebentar aja, biar Kakak dan Tante paham, apa yang sebenernya terjadi di hubungan kami ini.

Iya, Kakak ga salah tentang gimana Bang Ija ternyata nyakitin aku ga cuma satu dua kali di dalam hubungan ini. Aku emang bodoh, masih juga mau bertahan sama cowok yang udah nyakitin aku. Belum lagi, kepercayaan aku ke dia pun udah dirusak sama dia sendiri. Tetapi entah kenapa, aku masih punya perasaan sama dia dan aku masih punya keyakinan kalau dia, masih bisa berubah.

Mungkin buat Kakak dan Tante, Bang Ija yang udah berubah ini cuma jadi seorang cowok ga guna, ga jelas idupnya, ga bisa jadi kepala keluarga yang baik, ga bertanggung jawab, dan ga bisa dididik. Pokoknya jauh banget deh dari ekspektasi Kakak dan Tante… Tapi walaupun Kakak bilang demikian, aku tetep percaya di dalam diri aku kalau aku ga mencintai cowok yang salah, Kak.

Bang Ija memang udah nyakitin aku berkali-kali. Bahkan sekarang Bang Ija pun udah bikin aku dinilai jelek di keluarga dia sendiri. Belum lagi efek dominonya, sampe Kakak dan Tante menilai jelek juga keluarga aku yang sampe dianggep ga jelas asal usul-nya. Itu nyakitin banget sih aslinya… Tapi aku selalu percaya, kalau Bang Ija itu bukan orang yang gagal dan bukan orang seperti apapun penilaian negatif Kakak dan Tante terhadap Bang Ija yang sekarang.

Bang Ija saat ini hanya sedang mencari jalan dengan mencoba jalan alternatif di hidupnya. Semoga aja Bang Ija ga jadi nyasar dan bisa kembali ke jalan terbaiknya lagi. Semoga, kalau suatu saat dia bingung, dia tau jalan pulang dan bisa kembali ke ‘rumah-nya’ lagi. Saat ini aku cuma bisa membantu sebisa aku biar dia ga tersesat, Kak. Semua usaha aku juga ga akan ada artinya tanpa dibantu juga dengan kesadaran diri dia sendiri. Tapi kalau ternyata pada akhirnya nanti, kemampuan aku untuk membantu dia ini mencapai limitnya dan dia ga kunjung sadar, berarti memang Bang Ija sulit untuk kembali.

Intinya dia bukan cowok yang gagal. Aku yakin di dalam diri aku kalau aku ga pernah mencintai orang yang salah. Aku mencintai Bang Ija setulus-tulusnya hati aku. Dan aku mewakili Bang Ija, mohon maaf kalau hubungan ini malah mengecewakan Kakak dan Tante. Mungkin juga keluarga aku.

Terkait mobil dan keuangan Bang Ija… Aku ga pernah otak-atik dan nuntut Bang Ija untuk menghidupi seluruh kebutuhan dan keinginan aku, Kak. Aku punya keluarga (walaupun sekarang kondisi Mama aku sedang sakit) tapi insya Alloh aku ga malah jadi minta uang ke Bang Ija. Aku juga bekerja, jadi aku punya penghasilan sendiri yang alhamdulillah-nya cukup bahkan kadang bisa sharing dengan Bang Ija. Kadang Bang Ija membantu aku dan kadang juga aku yang membantu Bang Ija. Ga melulu cuma Bang Ija yang NGEMPANIN AKU DAN KELUARGA AKU.

Kalau suatu waktu kami pergi ke luar kota atau rumah sodara aku, aku ga pernah maksa dia dan ga bikin dia harus membiayai seluruh perjalanan kami. Tapi semuanya jadi tanggungjawab keluarga aku. Walaupun menurut kakak, keluarga aku ga jelas bibit bebet bobotnya, tetapi keluarga aku masih tahu diri untuk ga bersikap matre, Kak.

Jadi, kalau Kakak meminta mobil ini kembali ke Bang Ija, aku akan segera serahkan mobilnya ke dia. Biar dia yang ngurus sendiri penjualan atau gimana jadinya urusan mobil itu. Aku ga pernah minta mobil atau barang apapun dari dia. Aku ga se-matre itu, Kak. Hehehe.

Kalau Kakak dan Tante merasa jalan terbaik untuk Bang Ija adalah kembali ke Kak Kathy, Kak Dee, atau malah berakhir dengan Kak Ara…

Bismillah.

Aku akan coba untuk melepas Bang Ija demi kebaikan dia, Kak… Aku emang mencintai dia, tapi aku juga mau yang terbaik untuk dia. Tapi aku mohon dengan sangat, jangan pernah menilai dia demikian… Tolong kembali support dia dan ajak dia kembali ke jalan yang terbaik menurut Kakak dan Tante.

Karena ya percuma juga kalau aku terus memperjuangkan hubungan ini. Percuma juga usaha aku untuk terus mengingatkan dia tetapi aku terus mendapatkan penilaian negatif dari Kakak dan Tante. Di sisi lain pun, kalau Bang Ija ga pernah sadar untuk berubah menjadi lebih baik, buat apa semua usaha dan perjuangan aku ini? Apalagi Kakak dan Tante ga akan ngasih restu bukan kalau Bang Ija nantinya berakhir sama aku?

Ridho serta restu Kakak dan Tante sangat berarti untuk hubungan ini. Begitu juga dengan ridho serta restu dari keluarga aku. Tapi kalau hubungan ini ga mendapatkan restu di salah satu pihak dan PERPISAHAN adalah solusi untuk semua permasalahan yang ada dan bisa membuat keadaan di keluarga kakak lebih baik. Aku akan coba mengikhlaskan semuanya, Kak…

Aku minta maaf untuk semua sikap, perkataan, dan keberadaan aku di kehidupan keluarga Kakak selama beberapa tahun ini. Semoga sampai suatu saat nanti, silaturahmi kita masih bisa terjaga walaupun udah ga ada hubungan apapun antara aku dan Bang Ija ya, Kak…

Aku titip salam untuk Tante dan Mbah… Maaf ga bisa pamitan langsung.


Panjang banget ya? Tapi yaudahlah, yang terbaik memang demikian. Biar semuanya jelas dan ga jadi salah paham lagi. Lagipula biar apa yang Bang Firzy rasain sendirian pun tersampaikan ke keluarganya. Ga lupa gue juga kirimin chat panjang gue itu ke nyokap-nya Bang Firzy. Biar semuanya jelas dan tersampaikan dengan baik tanpa ditambahkan. Sekarang tinggal urusan keluarga mereka aja untuk nyelesein masalah mereka.

Gue udah terlepas dari Bang Firzy dan keluarga mereka.

Quote:Kak Dania : Aku sih ga maksa ya. Itu terserah kamu.
Kak Dania : Tapi kalau ternyata kamu memilih untuk putus, ya mungkin itu demi kebaikan kamu.
Kak Dania : Dan demi kebaikan semuanya ya.


“Semoga, Kak…” gumam gue. Gue pun turun dari kereta.

Quote:Kak Dania : Eh iya…
Kak Dania : Nanti tolong apus chat kita semua ini ya.
Kak Dania : Jangan sampe dibaca Kakak…
Kak Dania : Biar sama-sama enak.
Me : Iya, Kak… Setelah aku selesein urusan aku sama Bang Ija ya, Kak.
Kak Dania : Atur aja.


Quote:Me : Pagi, Zy… Aku udah sampe stasiun, bentar lagi aku lanjut naik bus ke kantor.
Me : Udah kesiangan banget sih. Tapi kayaknya gapapa sesekali.
Me : Zy… Maaf banget banget aku pagi-pagi begini ngehubungin kamu buat ngebahas ini.
Me : Tapi kayaknya ini yang terbaik buat semuanya.
Me : Jauh di dalam hati aku, aku pengen mencoba untuk terus bertahan dan berjuang di hubungan ini.
Me : Cuma keadaan emang kayaknya ga memungkinkan dan terus memburuk.
Me : Harus ada yang dikorbankan, harus ada yang disudahi.
Me : Dan aku memilih untuk mengorbankan cinta aku sama kamu dan menyudahi hubungan kita ini.
Me : Zy, maafin aku…
Me : Aku mau kita putus.
Me : Jangan lagi ke rumah aku.
Me : Jangan lagi temuin aku.
Me : Jangan lagi cintai aku.
Me : Aku mohon kembali jalanin kehidupan kamu yang dulu.
Me : Aku mohon cari orang yang bener-bener mencintai kamu.
Me : Aku mohon perbaiki semuanya.
Me : Kembali ke jalan terbaik kamu dan jangan pernah nengok ke belakang untuk mikirin aku lagi.
Me : Aku bukan jodoh kamu.
Me : Aku cuman pembawa petaka dan sial di hidup kamu.
Me : Maaf udah sia-siain idup kamu selama beberapa tahun ini.
Me : Semoga kamu bisa segera nemuin cinta terbaik dan jodoh kamu ya, Zy…
Me : Aku sayang kamu, selalu sayang kamu, apapun yang pernah kita lalui dan kamu lakukan ke aku.
Me : Aku ga pernah berpikir kamu orang gagal karena aku ga pernah merasa mencintai orang yang salah.
Me : Bye, Zy…
Me : Sayonara.


Ga sampe satu menit pesan gue terkirim, Bang Firzy mendadak nelepon gue.

Kring.

“Emi! Kamu apa-apaan sih? Kamu kenapa?”

“Udah ya, Zy. Maafin aku… Keputusan aku udah final. Aku udah ga bisa lagi. Maaf banget.”

“Ga mau! Aku ga akan pernah mau! Aku ga mau putus! Apaan sih anj*ng!”

“Maafin aku, Zy.”

“Kamu kenapa sih? Ini karena Debby lagi?”

“Ga ada urusannya sama Debby!”

“Terus siapa? Bimo?”

“………”

“Jawab bangs*t!”

“Maafin aku…”

“T*i anj*ng! Kenapa sih? GUE GA AKAN MAU PUTUS KALAU GA JELAS BEGINI!”

“Jadi kalau aku jelasin, kamu pasti mau putus kan?”

“YA GA LAH, BANGS*T AMAT! GA AKAN MAU! BURU BILANG SIAPA YANG MINTA KITA PUTUS?”

“Aku kirimin tapi aku ga mau ganggu gugat keputusan aku ya…”

“Ga ada.”

“Yaudah ga usah.”

“Buru kirim. Anj*ng!”

“Ga usah ngata-ngatain aku. Walaupun kita putus----”

“GA ADA PUTUS BANGS*T!”

“Maafin aku. Aku udah ga mau ubah keputusan aku, aku mau kita pisah, Zy…”

“Aku akan bikin kamu bisa balik sama aku… Ayo kasih tau aku kenapa. Ayo, Mi.”

“………”

“Ini pasti keluarga aku?”

“Kamu selesein urusan sama keluarga kamu ya. Kalau kamu sayang aku, kamu pasti mau dengerin aku. Biar nama kita sama-sama kembali baik, Zy… Maafin aku Zy, selama ini aku udah bikin keadaan di keluarga kamu jadi ga nyaman. Maafin aku, cuman karena keberadaan aku yang ga ada apanya ini, kamu sampe dinilai negatif terus di keluarga kamu. Maafin aku juga, kalau ternyata deket sama aku sampe bikin kamu ngabisin banyak uang dan harta. Maaf aku jadi pembawa sial di hidup kamu. Andai kita ga pernah ketemu dan ga pernah kenal, mungkin hidup kita ga akan kayak sekarang ini. Mungkin kamu udah bisa ada di pencapaian tertinggi kamu dan titik terbaik di hidup kamu, tanpa aku. Karena bukan aku yang seharusnya ada di sisi kamu…”

“Tapi----"

“Maafin aku Zy kalau aku selama ini selalu ngecewain kamu, nyusahin kamu, bikin kamu marah, bikin kamu jadi jauh dari keluarga, dan bikin kamu ga pernah ngerasa bahagia. Janji ya sama aku buat jangan pernah menyerah? Janji ya buat jangan pernah putus asa dan banyak ngeluh? Inget, aku ga pernah ngerasa salah mencintai orang. Kamu bukan orang gagal oke? Kamu itu cowok terhebat yang pernah aku kenal. Maafin aku Zy. Maaf aku harus pergi kayak begini di hidup kamu… Maafin aku untuk semua kesalahan yang pernah aku perbuat. Semoga kamu bisa segera menemukan kebahagiaan kamu sendiri.”

“…”

“Jangan pernah lagi balik ke aku. Jangan pernah lagi mikirin aku. Jangan pernah lagi nengok ke belakang untuk tau aku ada di mana. Terus maju dan kembali ke jalan terbaik kamu… Fokus buat selesein S2 kamu dan fokus di kerjaan kamu. Jaga kesehatan, jangan keluyuran malem lagi. Jangan kebanyakan naik motor, kan kamu udah bisa make mobil kamu di aku kemanapun kamu pergi. Nanti aku kirim ke rumah kamu ya… Jangan ngegombal kemana-mana lagi, kasian kamunya. Cape kebanyakan pilihan. Pokoknya berenti berpetualang cinta kalau kamu udah nemuin the one yang terbaik untuk kamu ya.”

“T*i!”

“Maafin aku, Zy… Satu lagi yang perlu kamu tau, walaupun kita harus berakhir begini tapi rasa sayang dan cinta aku ini tulus dari hati aku yang terdalam. Ga pernah aku boongin.” Gue nutup telepon gue dan ngeblokir seluruh kontak Bang Firzy di handphone gue, sosial media gue, dan gue harap bisa di hidup gue juga.

“Semoga ini yang terakhir kali-nya aku minta putus sama kamu, Zy… Ya Alloh.” Gue nangis sejadi-jadinya saat itu di stasiun kereta.

Andai Bang Firzy tau, gimana perasaan gue saat itu. Ngucapin kalimat putus dan perpisahan kayak begitu tuh rasanya kayak gue nusuk-nusuk sendiri dada gue make pisau yang paling tajem di dunia ini, terus bekas luka tusukannya disiram make alkohol, dan kembali ditusukin pisau lagi. Sakit banget rasanya kayak begitu, tapi ga berdarah. Mau minta obatnya ke siapa lagi kalau bukan ke diri gue sendiri?

Selama ini gue berjuang di hubungan ini ya jadinya cuma sia-sia. Gue yang pernah bermimpi untuk mengakhiri hubungan pacaran ini di jenjang pernikahan pun harus ngelupain mimpi gue itu karena ya mungkin emang Bang Firzy bukan jodoh gue. Terlalu banyak hambatan, terlalu banyak cobaan, dan terlalu banyak pihak lain yang ikut ada di hubungan kami ini. Ujian terberat buat gue malah ada di lingkaran terdekat gue, orang tua kami masing-masing.

Kalau ga akan pernah dapet restu dari mereka, buat apa kami terus melanjutkan hubungan bukan? Gue ga mau mengedepankan ego gue demi cinta. Maaf. Gue tetep menghargai kedua orang tua gue. Kalau ternyata mereka ga setuju walaupun gue udah berusaha sekuat tenaga mencoba mendapatkan restu mereka, gue harus relain cinta gue. Itu untuk orang tua gue, gimana orang tua pacar gue juga yang bukan urusan gue? Lebih baik gue mundur, karena itu yang terbaik.

“Zy… Aku sayang banget banget banget sama kamu… Jangan pernah beraninya kamu berpikir kalau aku minta putus saat itu karena aku ga pernah sayang tulus sama kamu. Aku selalu sayang kamu, ga pernah boong dan ga pernah berubah… Semoga kamu bisa mengerti, karena ini yang terbaik untuk kita…”


Quote:


Kerispatih – Tapi Bukan Aku
Jangan lagi kau sesali keputusanku
Ku tak ingin kau semakin kan terluka
Tak ingin ku paksakan cinta ini
Meski tiada sanggup untuk kau terima

Aku memang manusia paling berdosa
Khianati rasa demi keinginan semu
Lebih baik jangan mencintaiku aku dan semua hatiku
Karena takkan pernah kau temui, cinta sejati

Berakhirlah sudah semua kisah ini
Dan jangan kau tangisi lagi
Sekalipun aku takkan pernah mencoba kembali padamu
Sejuta kata maaf terasa kan percuma
Sebab rasa ku tlah mati untuk menyadarinya

Semoga saja kan kau dapati
Hati yg tulus mencintaimu
Tapi bukan aku


profile-picture
profile-picture
profile-picture
waktaufik dan 32 lainnya memberi reputasi
33 0
33
profile picture
KASKUS Addict
27-07-2020 14:56
Ane rasa ini keputusan tepat, Mi. Kalo ane diposisi ente bahkan akan ambil keputusan itu jauh2 hari saat merasa kalo kehadiran ane gak diharapkan dlm keluarga pasangan walau kita sudah saling kenal.
Tapi ada yg mengganjal dipikiran ane, apa bang Ija gak pernah ceritain kebaikan2 ente ke keluarganya? Kok bisa Dania segitu sadisnya 'membantai' ente..
1
Memuat data ...
1 - 1 dari 1 balasan
icon-hot-thread
Hot Threads
Stories from the Heart
santet-10-hari-cerita-pendek
Stories from the Heart
Stories from the Heart
Copyright © 2024, Kaskus Networks, PT Darta Media Indonesia