Khawarizmi, Si Jenius yang Luar Biasa
Hai, Sahabat Kaskus ... Semoga selalu sehat dan sukses, ya. Aamiin. Kali ini ane ingin berbagi informasi tentang salah satu ilmuwan dan bagaimana pengaruhnya terhadap kemajuan peradaban dunia, termasuk ilmu matematika dan pengenalan angka nol dalam perhitungan.
Imuwan dari Inggris, Eropa seperti Leonardo Fibonacci memang sangat terkenal sepanjang sejarah dan seluruh penjuru dunia. Sebagai ahli matematika yang cukup dikenang, dirinya tidak akan dikenal jika tidak mempelajari angka nol sebelumnya. Dan tidak akan menjadi ahli matematika. Begitu banyak orang yang berjasa dalam menyimpulkan adanya angka nol.
Kita tidak akan mengetahui sebuah jumlah berapa ikat, berapa buah dan berapa banyak bila tidak diawali angka. Dan angka yang pertama diawali angka nol. Akan tetapi tahu kah GanSis siapa yang berjasa dalam hal ini? Salah satunya adalah Muhammad bin Musa Al Khawarizmi. Dialah orang yang berjasa besar dalam mengenalkan angka nol dalam bentuk jumlah. Jika tidak maka selamanya kita tidak akan tahu berhitung, tidak ada namanya pelajaran matematika, dan tak ada istilah "Mumet ndasku keriting otakku gegara pelajaran matematika. Mana killer lagi gurunya."
😂😂😂
Bicara soal matematika, merupakan jurusan atau pelajaran paling sedikit diminati banyak orang. Kok bisa? Kerana rumusnya yang ribet dan bikin pusing kepala. Di mana kalkulus bikin kurus dan algoritma bikin dilema.
Berbicara soal Kalkulus, Khawarizmi juga termasuk memiliki jasa dalam memberikan motode tabel ukur Kalkulus Integral. Masih ingat gak sih sewaktu sekolah belajar sinus tangen? Deuh serasa pengin cabut saat jam pelajaran matematika ajah, ya.
Bapak yang dikenal Bapak Aljabr ini, selalu mengemukakan ide-ide brilian yang luar biasa. Sampai terkadang namanya menjadi contoh dalam pemberian nama beberapa anak.
😂😂😂
Khawarizmi seorang jenius asal Timur Tengah ini, tak hanya mengenalkan angka Nol dalam perhitungan, dirinya juga menyukai bidang sejarah, geografi dan seni. Dalam bidang geografi, dirinya dan beberapa ilmuwan lainnya di bawah koordinasi Khawarizmi juga berhasil melahirkan peta bumi bernama "Globe" ❤️❤️❤️ entah benar atau tidak, ya ane kurang tau. Menurut beberapa sumber seperti itu. Kalau benar adanya, keren banget, ya.
Khawarizmi ini seorang seniman lho❤️❤️ terbukti dari hasil Lukisan
Monalisa di mana Leonardo da Vinci memakai pemikiran hasil gagasan brilian dari Khawarizmi dalam lukisannya yang fenomenal ini. Uwuuww Khawarizmi benar-benar mengubah peradaban dunia melalui sebuah karya. Luar biasa, ya. Lagi dan lagi dalam hal ini ane juga tidak bisa memastikan, kalau benar adanya, keren banget, ya.
❤️❤️
Bagaimana, Sahabat Kaskus ... Keren, ya, Khawarizmi .... Silahkan berdiskusi dengan santun dan santuy, ya. Yuk Belajar Bersama Bisa dan Terima kasih.
😊😊😊
Sumber :
Di sini
Di sini
Pict By Pinterest
Hai, Sahabat Kaskus ... Semoga selalu sehat dan sukses, ya. Aamiin. Kali ini ane ingin berbagi informasi tentang salah satu ilmuwan dan bagaimana pengaruhnya terhadap kemajuan peradaban dunia, termasuk ilmu matematika dan pengenalan angka nol dalam perhitungan.
Quote:
Lika-liku Pengenalan Angka Nol
Bangsa Babilonia, Nol Sebagai Pembatas
Meski telah mengenal dan menggunakan angka nol, sayangnya mereka masih belum mempelajari sifat-sifatnya. Sehingga angka nol masih belum mempunyai nilai numerik yang berdiri sendiri.
Bangsa Maya, Nol Sebagai Perhitungan Kalender
Menariknya, meski mereka juga terkenal sangat pandai dalam bidang matematika, mereka tidak menggunakan angka nol ini untuk menghitung persamaan. Mungkin memang angka nol ini belum dianggap sesuatu yang penting kali, ya.
India, Nol Mulai Memiliki Nilai Tersendiri
Orang-orang India menulis angka nol dengan simbol sebuah titik. Pada masa ini, untuk pertama kalinya dalam sejarah dunia, angka nol telah memiliki nilai yang berdiri sendiri. Akan tetapi masih dikenalkan dengan simbol titik. Sampai di sini nol masih dikenal sebagai konsep, bukan angka.
Diperkenalkan Secara Luas Dalam Perhitungan Oleh Intelektual Persia, Al Khawarizmi
Salah seorang ahli matematika dari Persia, bernama Muhammad Ibnu Musa Al-Khawarizm, menyarankan bahwa lingkaran kecil (titik) harus digunakan dalam perhitungan jika tidak terdapat suatu nomor di tempat puluhan. Nol menjadi semakin terkenal dan penting, berkat matematikawan yang bekerja di Bayt al Hikmah ini.
Al-Khawarizmi pun menggunakannya untuk menciptakan teori aljabar pada abad ke-9. Selain itu, ia juga mengembangkan metode untuk mengalikan dan membagikan angka yang disebut algoritma.
Dikenal di Eropa Pada Abad ke - 12
Angka nol baru sampai ke Eropa sekitar abad ke-12. Dibawa oleh Bangsa Moor yang muslim (seperti itu kata sumbernya) 😊 dari Maroko ketika menaklukan Andalusia. Namun, di kalangan orang-orang Eropa terjadi pertentangan. Sebagian beranggapan bahwa nol atau "sifr" adalah angka setan atau kode yang membahayakan negara. Bahkan, Pemerintah Italia pun sempat melarang angka yang berasal dari India-Arab ini digunakan, lho.
Angka nol yang berupa angka Arab dilarang digunakan, kerana menganggapnya angka syaithan yang berbahaya. Akan tetapi Leonardo Fenobicci memberi pencerahan, termasuk dalam urusan pembukuan pedagang.
Baru pada tahun 1600-an, angka nol bebas digunakan secara luas di seluruh Eropa. Para ilmuwan Eropa seperti Rene Descartes menciptakan sistem koordinat kartesian. Serta Isaac Newton, dan Gottfried Wilhem Leibniz berhasil mengembangkan kalkulus. Pada gilirannya, kalkulus membukakan jalan bagi perkembangan ilmu fisika, teknik, komputer, serta teori keuangan dan ekonomi dan melekat hingga kini.
Bangsa Babilonia, Nol Sebagai Pembatas
Meski telah mengenal dan menggunakan angka nol, sayangnya mereka masih belum mempelajari sifat-sifatnya. Sehingga angka nol masih belum mempunyai nilai numerik yang berdiri sendiri.
Bangsa Maya, Nol Sebagai Perhitungan Kalender
Menariknya, meski mereka juga terkenal sangat pandai dalam bidang matematika, mereka tidak menggunakan angka nol ini untuk menghitung persamaan. Mungkin memang angka nol ini belum dianggap sesuatu yang penting kali, ya.
India, Nol Mulai Memiliki Nilai Tersendiri
Orang-orang India menulis angka nol dengan simbol sebuah titik. Pada masa ini, untuk pertama kalinya dalam sejarah dunia, angka nol telah memiliki nilai yang berdiri sendiri. Akan tetapi masih dikenalkan dengan simbol titik. Sampai di sini nol masih dikenal sebagai konsep, bukan angka.
Diperkenalkan Secara Luas Dalam Perhitungan Oleh Intelektual Persia, Al Khawarizmi
Salah seorang ahli matematika dari Persia, bernama Muhammad Ibnu Musa Al-Khawarizm, menyarankan bahwa lingkaran kecil (titik) harus digunakan dalam perhitungan jika tidak terdapat suatu nomor di tempat puluhan. Nol menjadi semakin terkenal dan penting, berkat matematikawan yang bekerja di Bayt al Hikmah ini.
Al-Khawarizmi pun menggunakannya untuk menciptakan teori aljabar pada abad ke-9. Selain itu, ia juga mengembangkan metode untuk mengalikan dan membagikan angka yang disebut algoritma.
Dikenal di Eropa Pada Abad ke - 12
Angka nol baru sampai ke Eropa sekitar abad ke-12. Dibawa oleh Bangsa Moor yang muslim (seperti itu kata sumbernya) 😊 dari Maroko ketika menaklukan Andalusia. Namun, di kalangan orang-orang Eropa terjadi pertentangan. Sebagian beranggapan bahwa nol atau "sifr" adalah angka setan atau kode yang membahayakan negara. Bahkan, Pemerintah Italia pun sempat melarang angka yang berasal dari India-Arab ini digunakan, lho.
Angka nol yang berupa angka Arab dilarang digunakan, kerana menganggapnya angka syaithan yang berbahaya. Akan tetapi Leonardo Fenobicci memberi pencerahan, termasuk dalam urusan pembukuan pedagang.
Baru pada tahun 1600-an, angka nol bebas digunakan secara luas di seluruh Eropa. Para ilmuwan Eropa seperti Rene Descartes menciptakan sistem koordinat kartesian. Serta Isaac Newton, dan Gottfried Wilhem Leibniz berhasil mengembangkan kalkulus. Pada gilirannya, kalkulus membukakan jalan bagi perkembangan ilmu fisika, teknik, komputer, serta teori keuangan dan ekonomi dan melekat hingga kini.
Imuwan dari Inggris, Eropa seperti Leonardo Fibonacci memang sangat terkenal sepanjang sejarah dan seluruh penjuru dunia. Sebagai ahli matematika yang cukup dikenang, dirinya tidak akan dikenal jika tidak mempelajari angka nol sebelumnya. Dan tidak akan menjadi ahli matematika. Begitu banyak orang yang berjasa dalam menyimpulkan adanya angka nol.
Kita tidak akan mengetahui sebuah jumlah berapa ikat, berapa buah dan berapa banyak bila tidak diawali angka. Dan angka yang pertama diawali angka nol. Akan tetapi tahu kah GanSis siapa yang berjasa dalam hal ini? Salah satunya adalah Muhammad bin Musa Al Khawarizmi. Dialah orang yang berjasa besar dalam mengenalkan angka nol dalam bentuk jumlah. Jika tidak maka selamanya kita tidak akan tahu berhitung, tidak ada namanya pelajaran matematika, dan tak ada istilah "Mumet ndasku keriting otakku gegara pelajaran matematika. Mana killer lagi gurunya."
😂😂😂
Bicara soal matematika, merupakan jurusan atau pelajaran paling sedikit diminati banyak orang. Kok bisa? Kerana rumusnya yang ribet dan bikin pusing kepala. Di mana kalkulus bikin kurus dan algoritma bikin dilema.
Berbicara soal Kalkulus, Khawarizmi juga termasuk memiliki jasa dalam memberikan motode tabel ukur Kalkulus Integral. Masih ingat gak sih sewaktu sekolah belajar sinus tangen? Deuh serasa pengin cabut saat jam pelajaran matematika ajah, ya.
Bapak yang dikenal Bapak Aljabr ini, selalu mengemukakan ide-ide brilian yang luar biasa. Sampai terkadang namanya menjadi contoh dalam pemberian nama beberapa anak.
😂😂😂
Khawarizmi seorang jenius asal Timur Tengah ini, tak hanya mengenalkan angka Nol dalam perhitungan, dirinya juga menyukai bidang sejarah, geografi dan seni. Dalam bidang geografi, dirinya dan beberapa ilmuwan lainnya di bawah koordinasi Khawarizmi juga berhasil melahirkan peta bumi bernama "Globe" ❤️❤️❤️ entah benar atau tidak, ya ane kurang tau. Menurut beberapa sumber seperti itu. Kalau benar adanya, keren banget, ya.
Khawarizmi ini seorang seniman lho❤️❤️ terbukti dari hasil Lukisan
Monalisa di mana Leonardo da Vinci memakai pemikiran hasil gagasan brilian dari Khawarizmi dalam lukisannya yang fenomenal ini. Uwuuww Khawarizmi benar-benar mengubah peradaban dunia melalui sebuah karya. Luar biasa, ya. Lagi dan lagi dalam hal ini ane juga tidak bisa memastikan, kalau benar adanya, keren banget, ya.
❤️❤️
Bagaimana, Sahabat Kaskus ... Keren, ya, Khawarizmi .... Silahkan berdiskusi dengan santun dan santuy, ya. Yuk Belajar Bersama Bisa dan Terima kasih.
😊😊😊
Sumber :
Di sini
Di sini
Pict By Pinterest
