JAKARTA, HALUAN.CO - Anggota Komisi XI DPR RI Anis Byarawati mempertanyakan alokasi anggaran dana riset vaksin Korona atau Covid-19 jauh lebih kecil ketimbang sayembara video inovasi new normal.
Mengapa ini penting: Alokasi anggaran untuk sayembara itu belum tentu mempercepat penanganan dampak Covid 19.
Konteks:
• Pwmerintah mengnggarkan untuk pusat penemuan vaksin virus Korona Rp35 miliar, malah dipotong lagi Rp1,4 miliar.
• Dana sayembara video inovasi new normal atau tatanan normal baru, Rp168 miliar.
Apa katanya: "Pemerintah salah prioritas dalam menetapkan anggaran untuk pandemi ini," kata Anis dalam diskusi “Vaksin Covid: Masalah atau Solusi?” di Media Center DPR, Kamis (23/7/2020).
Padahal kata politikus PKS itu, bangsa ini perlu memiliki kedaulatan vaksin yang diproduksi sendiri yang membutuhkan dana riset yang cukup besar.
Bagaimana dengan negara lain: Anis membandingkan dana vaksin dari berbagai negara.
• Amerika Serikat menggelontarkan dana satu miliar dolar atau sekitar Rp16,3 triliun untuk menghasilkan 1 miliar lebih vaksin.
• India melalui Serum Institute 100 juta dolar AS atau sekitar Rp 1,6 triliun untuk menyediakan vaksin selama satu tahun.
• Inggris menginvestasikan dana 65 juta Euro atau Rp1,1 triliun untuk penelitian penemuan vaksin Covid-19.
• Prancis menganggarkan dana darurat sebesar 50 juta Euro atau sekitar Rp880 miliar.
Berita Politik, Hukum dan Ekonomi Lainnya:
1. Kasus Positif Korona di Jakarta Melonjak, Anies Malah Bersyukur
2. Aktif Kampanyekan Protokol Kesehatan, Dokter Stella Malah Gelar Pesta Mewah
3. Survei: Ridwan Kamil Gubernur Terbaik Tangani Covid-19
4. Terapi Arak Bali Disebut Bisa Mempercepat Penyembuhan Pasien Covid-19
5. Mengintip Gaya Hidup Tak Biasa Manajer Leeds United