News
Pencarian Tidak Ditemukan
KOMUNITAS
link has been copied
173
Lapor Hansip
31-03-2020 22:02

Peraih Nobel Biofisika Prediksi Corona Segera Berakhir: Kita Akan Baik-Baik Saja!

Ahli biofisika Universitas Stanford dan peraih Nobel, Michael Levitt, memprediksi virus corona atau Covid-19 yang menjadi pandemi global akan segera mereda dalam waktu tak terlalu lama. Levitt tidak percaya wabah corona di dunia akan berlangsung berbulan-bulan dan memakan korban jutaan orang.

Levitt, yang memenangkan Hadiah Nobel 2013 dalam bidang kimia, sebelumnya meramalkan secara akurat tentang epidemi corona di China akan mengalami penurunan signifikan sebelum beberapa pakar kesehatan lain meramalkan hal serupa.


Dalam sebuah wawancara dengan LA Times, 23 Maret 2020 lalu, ia meminta dunia jangan panik bila mendengar ada kenaikan jumlah pasien corona yang berlangsung begitu cepat. Menurutnya, dalam sebuah epidemi, kenaikan jumlah pasien adalah hal normal. Namun, perlahan-lahan jumlahnya akan menurun tajam.

"Yang kita butuhkan adalah mengendalikan kepanikan," kata Prof Levitt. "Kita akan baik-baik saja."

Dari pengamatannya, terdapat pola serupa di dunia bahwa pada awalnya akan ada 'ledakan' peningkatan secara cepat jumlah orang yang teridentifikasi corona. Seiring waktu, jumlah orang yang meninggal pun akan bertambah dengan cepat.

Di hari-hari berikutnya jumlah korban masih terus bertambah, tetapi dengan laju yang lebih rendah. Bila laju penambahan jumlah secara konsisten menurun dibanding hari-hari sebelumnya, itu adalah tanda-tanda bahwa wabah akan mereda.

Levitt sebelumnya memprediksi secara tepat meredanya wabah corona di China. Dalam sebuah tulisan yang dia bagikan ke teman-temannya di Tiongkok 1 Februari 2020 lalu, Levitt memperkirakan, jumlah kematian akibat corona akan berkurang setiap hari.

Pada 31 Januari, negara itu memiliki 46 kasus kematian baru karena virus corona, dibandingkan dengan 42 kematian baru sehari sebelumnya. Meskipun jumlah kematian setiap hari meningkat, tapi tingkat kenaikan itu mulai mereda.

Dari fakta tersebut, ia menganalisis bahwa sedang terjadi pelambatan daripada jumlah kasus baru itu sendiri. Itu adalah tanda awal bahwa lintasan wabah corona di China telah bergeser. "Ini menunjukkan bahwa tingkat peningkatan jumlah kematian akan melambat, bahkan lebih selama minggu depan," tulis Levitt dalam sebuah laporan 1 Februari lalu.

Tiga minggu kemudian, Levitt mengeluarkan prediksi kepada China Daily News bahwa tingkat pertumbuhan virus telah memuncak. Dia memperkirakan bahwa jumlah total kasus Covid-19 yang dikonfirmasi di China akan mencapai sekitar 80.000, dengan sekitar 3.250 kematian.

Perkiraan ini ternyata sangat akurat. Pada 16 Maret, China telah menghitung total 80.298 kasus dan 3.245 kematian. Jumlah pasien yang baru didiagnosis telah turun menjadi sekitar 25 sehari. Sejak itu, penambahan pasien setiap hari sudah sangat sedikit. Dapat dikatakan, epidemi corona di China sudah berakhir.

Belajar dari China

Levitt memprediksi negara-negara lain pun akan mengikuti pola serupa, bahkan tanpa harus menjalankan sistem lockdown ketat seperti yang dilakukan China. Ia kini menganalisis data dari 78 negara yang melaporkan adanya penambahan 50 kasus baru setiap harinya. Dia melihat adanya 'tanda-tanda pemulihan' di banyak negara itu.

Yang menjadi fokus perhatiannya bukanlah total jumlah kasus, tetapi jumlah kasus baru yang teridentifikasi setiap hari. "Jumlahnya tentu saja masih mengkhawatirkan, tetapi tanda-tandanya jelas bahwa ada pelambatan kenaikan," ungkapnya.

Dia bahkan melihat itu terjadi di Iran. Meskipun penambahan kasus setiap harinya masih tinggi, tetapi terjadi perlambatan, yakni jumlah pasien Covid-19 baru per hari pada Senin lalu naik 1.053 kasus dari hari Minggu 1.028 kasus. Namun, Levitt percaya Iran sudah melewati puncak krisis.

"Iran sudah melewati setengah perjalanan," kata Levitt.

Sementara di Italia, sepertinya masih naik. Di negara itu, jumlah kasus baru yang dikonfirmasi meningkat pada sebagian besar hari dalam seminggu terakhir ini. Ini menunjukkan wabah menyebar di luar kendali.

Levitt menyatakan, masyarakat tidak boleh menganggap remeh corona. Meski begitu, jangan terlalu panik. Dengan menerapkan social distancing sudah cukup untuk mencegah berjatuhannya korban secara cepat.

"Kondisi sesungguhnya tidak menakutkan seperti yang mungkin dibayangkan," katanya.



https://amp.wartaekonomi.co.id/berit...baik-baik-saja


Jadi, memang biarkan saja corona menyebar keseluruh indonesia, memuncak, dan menurun dengan sendirinya, jadi tidak berulang2, pindah dari 1 provinsi ke provinsi lain.

Serentak aja terjangkit, minimalkan saja angka puncak kematiannya.

Indonesia akan sembuh sendiri, hehehe.

Serius emoticon-Big Grin
profile-picture
profile-picture
profile-picture
sebelahblog dan 39 lainnya memberi reputasi
34
Masuk untuk memberikan balasan
berita-dan-politik
Berita dan Politik
40.2K Anggota • 669.9K Threads
Peraih Nobel Biofisika Prediksi Corona Segera Berakhir: Kita Akan Baik-Baik Saja!
31-03-2020 22:13
Asia tenggara beruntung brur... serangan virus nya melambat... beda jauh ma negara2 yg ada musim dingin nya emoticon-army
profile-picture
profile-picture
profile-picture
eriksa dan 7 lainnya memberi reputasi
8 0
8
profile picture
KASKUS Maniac
01-04-2020 11:20
@nagabesi termasuk untung jadi langganan DBD tiap tahun ya gan?
1
profile picture
aktivis kaskus
02-04-2020 10:37
@amatir91

Saya pernah kena dbd,
Waktu itu cuma dirawat dirumah, minum p*cary sweat selang seling dgn teh manis, tiap jam, 3 hari sembuh.

Dbd itu jangan sampe kekurangan cairan, sembuh sendiri
0
profile picture
KASKUS Freak
02-04-2020 10:45
@amatir91 @nagabesi trombosit yg penting emoticon-army
1
profile picture
aktivis kaskus
02-04-2020 10:54
@amatir91 @Judess

Perlakuan di awal yg banyak menyepelekan, flu tanggulangin segera,
Demam pusing, tanggulangin, kalo gak beres dan muncul bentol merah, sikat cairan yg bisa sbg pengganti cairan tubuh.


Lemah lunglai demam malam hari doang, waspada typus.


Begitu2, perlu di sosialisasikan.
1
Memuat data ...
1 - 4 dari 4 balasan
icon-hot-thread
Hot Threads
Copyright © 2024, Kaskus Networks, PT Darta Media Indonesia