ilustrasi ibu ibu lempar tabung gas lpg 3kg
Hutang Piutang merupakan hal yang lumrah terjadi di kalangan masyarakat. Mengingat kebutuhan yang mendesak selalu ada. Hal ini yang memicu banyak orang melakukan hutang, entah kepada kerabat, sahabat, bank atau bahkan rentenir.
Tersiar kabar Di Desa Lebak Muncang, Kecamatan Cidiwey, Kabupaten Bandung . Telah terjadi penganiyayaan seorang ibu ibu kepada rentenir. Ibu tersebut berinisial S dan korban seorang rentenir berinisial T.
Kejadian terjadi lantaran S merasa malu ditagih hutang oleh rentenir. Ibu S gelap mata dan menghajar rentenir menggunakan tabung gas LPG 3 kg yang diambil didapurnya.
Menurut berita https://notif.id/2020/10159/headline...ai-tabung-gas/ Ibu S memang memiliki hutang sebesar 1,7 juta kepada rentenir tersebut. Namun dirinya belum bisa membayar sepenuhnya dan hanya bisa membayar 1 juta. Hal itu dibenarkan dan diberi masa tenggang dengan mencicil sisanya 70 ribu perharinya. Namun pembayaran macet ketika 3 hari berlangsung pencicilan. Alhasil rentenir tersebut datang dengan rasa kesal dan teriak teriak di depan rumah si penghutang.
Bukannya mendapatkan uangnya kembali, kejadian tersebut membuatnya kesakitan. Dan kepalanya sobek hingga mukanya lebam lebam akibat hantaman dari si pelaku. Ibu S selaku pelaku juga sempat pingsan lantaran syok dengan tingkahnya sendiri.
Dan kejadian tersebut membuat Ibu S harus di amankan di Mapolresta Bandung. Karena terjerat pasal 351 ayat 2 KUHPidana.
Kejadian tersebut menjadi pelajaran bagi kita semua, bahwa Hutang harus tetap dibayar. Merasa malu atau panik itu sudah menjadi tanggung jawab kita sebagai penghutang. Harus lebih bijak juga dalam menyikapi. Kalau tak ingin malu ya jangan hutang terutama ke rentenir. Namun tak adaa alasan lain karena memang sesuatu yang mendesak.
Untuk rentenir sendiri mungkin perlakuannya memang tak mengenakkan. Namun dirinya memang berkewajiban managih.
Tak ada yang harus dipermasalahkan siapa yang salah. Karena semua sudah ada sebab akibatnya. Kita juga harus bijak menyikapi perlakuan siapapun. Dalam keadaan apapun, tak harus ada penganiyayan yang semakin memperparah keadaan kita sendiri.
Jadilah orang yang bisa menghargai diri sendiri kalau ingin dihargai orang lain. TS sendirj selalu belajar introspeksi diri supaya tak terjerumus dalam utang piutang terutama kepada rentenir yang sangat ganas.
