Hari hari ku lewati dengan viona semuanya begitu indah , ku syukuri sosoknya yang kini menemani setiap detik di hidupku ...
Maaf kalo mulai dari sini banyak romance nya ya kalo kalian kurang berkenan bilang aja nanti bakalan di skip oke
Kehidupanku berubah menjadi lebih baik , aku lebih semangat sekolah dari biasanya .. Ibu ku juga memberikan hp nya padaku dengan tujuan memperlancar hubunganku dengan viona , sungguh senangnya aku memiliki orangtua yang pengertian
Tak jarang atau malah sering viona main ke rumah atau aku main ke rumahnya ... Keluarganya menerimaku dengan sangat baik , tapi tidak dengan kakaknya (orang tuanya viona hanya memiliki 2 anak jadi viona anak bungsu) sejak pertama dia mengetahui aku dan viona berpacaran sikapnya sangat dingin padaku bahkan pada viona , tidak jarang dia menjelek2anku di depan keluarganya .. Dibilang aku ini tampang2 playboy lah dibilang kelakuan aku ini bejad lah , tentu saja hubungan nya dengan keluarganya malah renggang , orangtua viona lebih percaya padaku .. Disatu sisi aku merasa senang , di sisi lain aku merasa bersalah , aku marah ? Jelas aku marah tapi selama dia tidak berani bicara di depanku aku bisa berpura2 baik , coba saja berani ngomong di depanku bakal ku poles mukanya biar enak dipandang dikit
... ... ... ...
Kebenaran tentang jati diriku sudah diketahui sebagian besar warga sekolah , namun mereka ternyata menerimaku dengan sangat baik bahkan pak ujang menjadikanku anak emasnya , tak jarang aku merasa tidak enak pada yang lain namun sepertinya pak ujang memang menyukaiku padahal aku pernah membanting mukanya
Para penghuni sekolahan sudah kembali lagi seperti sedia kala , kerajaan kunti pun masih ada dengan tersisa 1 pemimpin aku tidak akan peduli jika mereka tidak menggangguku ...
Si anak indigo bernama rehan sudah berkenalan dekat denganku , namun aku tidak nyaman berada di dekatnya , yang dibahas selalu saja mahluk tak kasat mata dan memintaku mengenalkan ketiga temanku padanya , aku pun selalu menolak dengan halus karena memang aku tidak suka membawanya .. Ada kala manusia tidak terima akan pemberian tuhan , mungkin aku adalah salah satunya .. Jika aku bisa memilih aku lebih memilih menjadi manusia biasa ..
Hubunganku dengan viona semakin erat , ada sebuah percakapan yang lucu menurutku
"Yan , kita kan udah pacaran masa gak ada panggilan sayang gitu" Katanya cemberut
Udara sore yang berhembus sangat ku nikmati , semua orang pun setuju jika saja kita bisa menghentikan waktu mungkin aku juga akan menghentikan waktu disaat aku bersamanya ... Sampai saat ini pun aku masih mencintainya
dan akan selalu mencintainya tetaplah bersamaku sayang , tanpamu aku hanyalah matahari yang tidak tau untuk siapa sinarnya diberikan
Kami berdua sedang berada di sebuah taman atau bisa disebut juga alun2 .. Hari ini adalah hari minggu , kami libur dan aku mengajak viona menghabiskan waktu bersamaku , walaupun aku terkesan lebih banyak diam dan melamun .. Asal kamu tau vii , disetiap diamku selalu kunikmati rasa ini untukmu
"Emang mau panggilan kayak gimana" Tanyaku masih tiduran diatas pahanya
"Ya apa gitu kamu manggil aku sayang aja jarang" ucapnya manyun
"Jangan manyun tar nyesel loh"
"Kenapa nyesel ?" tanya viona melotot
"Tar minta nambah"
Viona mencubit perutku ..
"Iya iya ampun"
"Jadi apa panggilan sayang buat aku"
"Gimana kalo aku panggil kamu dek aja ?"
"Kok gitu kan umur aku lebih tua"
"Iya tua tapi kan pendek" candaku
"Coba ngomong sekali lagi" Tangan nya bersiap2 mencubitku
"Tapi lucu juga ya , aku panggil kamu aa gitu ?" ucapnya seolah berpikir
"Iya kan mau gimana pun meski umur aku dibawah kamu 1 tahun tapi kan aku yang harus mimpin kamu"
"Yaudah deh a"
ucapnya dengan nada di lucu2 kan
"Tapi a , aku laper makan yuk"
"Kamu emang mau makan apa dek ?" tanyaku
"Itu a , aku teh mau batagor yang pedesssssssss" ucapnya manja
"Yaudah kamu tunggu sini ya"
"Ikottttt :3 " ucapnya manja
Setelah menemukan penjual batagor kamipun makan lesehan ..
"A .. Heh a kok ngelamun sih aku dicuekin :3 " ucapnya menggoyang2 badanku
"Kamu tau kan kalo aku diem artinya apa ?"
"Menikmati moment kita berdua ... Karena sebuah peristiwa tidak akan pernah terulang lagi"
jawabnya
"Pinter" ku pencet hidungnya pelan
"Tapi a , aku mau tanya ya ... Sebenernya moment yang gimana sih yang gamau kamu lupain"
"Semuanya" jawabku tersenyum
Viona malah mencium pipiku ..
"Heh asal nyosor aja malu atuh" ucapku protes
"Biarin wleeeee"
... ... ...
Setelah makan kami pun memutuskan untuk jalan2 ... Oiya kami berdua dikala itu belum di izinkan membawa sepeda motor ya meskipun viona memiliki supir dan dia diantar ke rumahku oleh supirnya naik mobil tapi dia ingin jalan kaki bersamaku , katanya biar romantis
Jarak dari rumahku ke taman memang tidak terlalu jauh , tapi kita memutuskan berputar dulu nyari cemilan ... Apa emang sifat dasar cewek suka ngemil ? Perlu dilakukan riset kayaknya
Mungkin kalian berpikir betapa beruntungnya aku memiliki viona , gadis yang cantik lahir di keluarga yang serba kelebihan , dan yang paling luar biasa adalah dia tidak malu diajak jalan kaki makan di pinggir jalan , aku pun berpikir demikian ...
Saat kami berjalan bergandengan tangan viona tak henti2nya tersenyum
"A aku pengen kamu jadi yang pertama dan terakhir di hidup aku" ucapnya tanpa menoleh padaku
"Amin ... Aku juga berharap demikian , tapi apa kamu sanggup hidup sama orang sepertiku ?"
"Maksudnya kamu dengan semua kelebihanmu ?"
"Iya , kamu tau hidup denganku pasti akan sangat berat"
"Seberat apapun aku pasti sanggup a , kan ada kamu yang bakal selalu nguatin aku"
"Hehehe , kita masih SMP udah mikir jauh ya"
"Gpp a , aku percaya kamu bakal setia sama aku"
"Bego kalo aku sia2in bidadari seperti kamu dek"
Viona tidak menjawab dia hanya tersenyum dengan mukanya yang memerah
Setelah kami sampai dirumah ibu menyambut dengan heboh
Aku pun meninggalkan ibu dan viona yang asik ngerumpi entahlah mereka ngomongin apa sampe heboh gitu
Begitu aku masuk ke kamar sangkala ternyata menungguku
"Dek ryan"
"Iya mbah ada apa tumben nungguin ryan ?" Tanyaku
"Bawalah kami kemanapun kamu pergi , raden bilang sama mbah dia merasakan hawa kebencian yang besar .. Banyak orang yang iri padamu"
"Banyak ?" Tanyaku tidak percaya
"Betul , bukan hanya satu atau dua orang .. Bahkan kemarin ada yang mengirim jin untuk mengintai rumah kamu , namun dia tidak berani mendekat"
"Mengapa mereka membenciku ?"
"Karena gadismu"
"B***sat"
"Mbah , mulai saat ini ku tugaskan mbah untuk melindungi viona"
"Baik dek jika itu keputusanmu"
Mbah sangkala menghilang , lalu ku panggil viona untuk menjelaskan padanya
"Dek" panggilku dari kamar
"Iya a" sahutnya
"Sini bentaran aku mau ngomong" Ucapku masih berteriak
"Emang gpp masuk kamar kamu ?"
"Udah sini bawel"
"Ada apaan sih a" Tanya viona saat memasuki kamarku dan duduk di kasur
"Jadi gini...."
Bersambung