Kasihan benar nasib Ny. Kholilah, 29, dari Sampang (Madura) ini. Memergoki suami bawa WIL masuk ke kamar, tentu saja marah. Tapi Bakir, 32, justru yang naik pitam.
Istrinya langsung diantil (dihajar) sampai babak belur. Tentu saja Kholilah tidak terima. Dalam kondisi wajah simpang siur dia lapor polisi.
Kebanyakan kaum lelaki itu pembosan, selalu ingin hal-hal baru. Jika baju baru, sepeda motor baru, sampai rumah dan mobil baru, masih aman-aman saja jika mampu.
Paling bahaya, jika dalam urusan istri juga mudah bosan. Istri baru dinikah 3-4 tahun sudah pengin yang baru lagi, direken kendaraan kali ya?
Bakir warga Selong Kecamatan Sampang ini rupanya termasuk lelaki yang begitu itu. Selera begituannya terlalu tinggi juga. Bosan di rumah yang dinilainya tinggal seperti ikan asin, dia mulai berpaling pada cewek lain.
Untung saja Bakir bukan artis macam Galih Ginanjar. Jika dia selebritis juga, woooo…..habis jadi urusan polisi berani bilang istrinya bau ikan asin.
Karena bosan “ikan asin” di rumah, diam-diam Bakir tebar pesona di dunia luar, sehingga akhirnya ketemu gadis Marsiah, 25. Dengan entengnya dia mengaku masih bujangan dengan garansi siap testing dengkul. Dengan diksi lain, ngakunya perjaka tingting padahal aslinya sudah biasa tingkrang-tingkring.
Marsiah langsung saja percaya, karena tampang Bakir memang masih muda. Yang sudah tua itu kan bis Baker dari Yogyakarta, yang dulu ambil lin Yogyakarta – Purworejo, atau Yogyakarta-Kaliurang dan Godean. Tanya orang Yogya lama, pasti tahu bis Baker di samping Petram dan Kilat.
Bakir memang belum ikut tergerus yaman. Maka cintanya langsung diakomodir Marsiah tanpa diminta menunjukkan KTP apa lagi NPWP.
Seperti lazimnya jaman sekarang, setelah terjadi rekonsiliasi antara Bakir dan Marsiah, maka dilanjutkan bagi-bagi kenikmatan. Maka keduanya pun masuk hotel, dan terjadilah segalanya.
Tapi hotel harus mbayar. Jika keseringan ya jebol kantong Bakir. Maka kemudian dicarikan terobosan baru super gila. Dia berani membawa WIL-nya ke rumah, ketika Kholilah istrinya sedang dagang di pasar.
Anehnya, kok Marsiah mau juga dan percaya saja. Sekali dua kali memang masih aman, artinya Bakir berhasil sporing balansing bahkan sampai tune up segala.
Tapi yang namanya barang batil, pastilah akan segera ketahuan. Ini pula yang terjadi. Beberapa hari lalu pas Bakir “sibuk” di kamar bersama WIL-nya, tahu-tahu Kholilah buka kamarnya dan melihat betapa Bakir sedang bergulat antara hidup dan mati bersama Marsiah. Kontan Kholilah memaki, “Tapur kelap…..(samber geledek).”
Bakir bangun dan minta istrinya diam, tapi tak digubris. Sementara suami istri itu ribut, Marsiah ambil kesempatan loncat jendela setelah mengenakan pakaian sekedarnya. Nah, makin marah jadinya Bakir, sehingga Kholilah lalu dihajar bak buk ……sampai terkapar. Ketika suaminya kabur, dalam kondisi wajah simpang siur dia mengadu ke Polsek Sampang, minta suaminya ditangkap.
Bakir benar-benar peselingkuh berdarah dingin seperti kodok.
SUMBER
