Wah judulnya serem amat nih? Awalnya lagi buka youtube dan tiba-tiba melihat video terbaru dari channel kumparan (ID Kaskus: kumparan) yang baru aja publish tanggal 18 Juli 2018 dengan judul “Sayang tanpa telanjang”. Setelah menonton ternyata menarik dan kepikiran untuk dibagikan di Kaskus dalam bentuk sebuah thread. Menarik karena belakangan ini Hot Thread di Kaskus mengenai pernikahan dini, sehingga ada niat untuk membagikannya di Kaskus. Bagi yang kuat buffering daripada nunggu lama mending nonton aja videonya langsung di:
Quote:Original Posted By mww ►
Sesuatu yang salah dan dianggap “lumrah” oleh sebagian orang. Ketika pria dengan “nafsu”nya memanfaatkan kelemahan “perasaan” wanita yg tulus.
Sebenarnya baik pria maupun wanita sama2 menjadi korban.
Wanita tentu menjadi korban karena foto maupun video bisa dimanfaatkan Oleh si cowo, apalagi kalo dah putus
Kenapa cowo juga jadi korban? Ya korban nafsu nya sendiri, semakin menuruti nafsu sesaatnya semakin sulit untuk lepas dari itu. Akibatnya yg awalnya “puas” hanya dengan foto, kemudian akan terasa kurang, ingin lebih lebih dan lebih
Buat cowo2 yg pernah / berniat melakukan itu, coba dipikir lagi
Gimana kalo posisinya cewe itu orang yg kita kenal? Sodara mungkin, ato siapapun yg dekat dengan kita
Relakah orang yg kita sayang diperlakukan seperti itu oleh ‘pacarnya’?
Bagi yang gak kuat buffer atau gak punya kuota atau takut kehabisan kuota maka dengan senang hati gue akan mencoba merangkum dan memberi pendapat gue pribadi mengenai hal ini. Pada awalnya ada pernyataan yang cukup mengejutkan yaitu:
Pacaran jaman now emang didukung sama teknologi tingkat tinggi di mana kalau kangen bisa tinggal telpon dengerin suaranya langsung bahkan video call. Kecanggihan teknologi juga membuat banyak oknum melakukan tindakan kejahatan dengan mudah. Dalam konteks ini tindakan kejahatan yang dimaksud adalah penyebaran foto telanjang tanpa busana. Dalam awal video tersebut disebutkan bahwa Aji (nama samaran) menjadi pelaku yang meminta foto tanpa busana kepada pihak cewek. Alasan yang diutarakan adalah karena “iseng” akibat kehabisan topik pada malam hari. Kemudian pihak cewek tanpa dipaksa langsung memberikannya secara cuma-cuma
Kemudian Ayu (nama samaran) pun membeberkan bahwa dia pun kerap kali memberi foto tanpa busana kepada pacarnya karena dia bersama pacarnya dalam hubungan jarak jauh atau LDR. Ayu selalu memberi ketika cowoknya meminta foto syurnya itu secara sukarela walau sebenarnya awalnya takut tetapi Ayu tetap memberinya karena “sayang”. Jika keinginannya tidak dituruti untuk memberi foto tanpa busananya itu maka pacarnya bisa marah dan memutuskan Ayu. Bukan hanya itu bahkan fotonya dapat disebarkan ke orang-orang di sekitarnya
Hal ini mungkin lebih kepada kaum lelaki yang mempunyai grup chatting di mana ngomongin cewek dan bisa sampai menyebarkan foto-foto seperti itu. Keinginannya gak akan pernah puas, melihat yang satu ini dan ingin terus melihat yang lainnya. Pengakuan Andi (nama samaran) foto seperti itu dijadikan pelampiasan nafsu saja dan tidak pernah melakukan jual beli. Mungkin saja ada orang lain yang melakukan jual beli seperti ini demi keuntungan pribadi. Andi mengaku kalau jual beli tidak pernah tetapi kalau barter di dalam grup ini sudah menjadi hal yang biasa baginya dan teman-temannya
Dampak psikologis yang dirasakan korban sangat besar, mulai menjadi kurang percaya diri dan menutup diri, begitu menurut pengakuan Icha (nama samaran). Bahkan untuk ke sekolah pun takut karena ancaman bahwa foto yang telah dia kirim bisa saja tersebar ke manapun dan kapanpun
Menurut Vera Itabiliana ahli Psikologi mengatakan bahwa hal ini terjadi karena masa remaja yang memasuki usia pubertas. Perubahan hormonal yang memicu agar mengetahui hal-hal yang berbau seksualitas. Kemudian menurut Budi Wahyuni sebagai Wakil Ketua Komnas Perempuan mengatakan bahwa hal ini menjadi ancaman bagi si korban. Hal ini merupakan kekerasan bagi kaum perempuan karena mengancam dan menyudutkan wanita yang menjadi korban. Masih ada beberapa tanggapan lain mengenai pornografi ini dan hal ini tertuang pada UU No 44 tahun 2008 tentang Pornografi dengan hukuman penjara minimal 6 bulan dan maksimal 12 tahun dan juga denda yang tidak sedikit
Memprihatinkan bahwa seseorang yang menjadi korban pastinya hidupnya dikelilingi oleh rasa takut. Mungkin sebagian beranggapan bahwa hal itu karena kesalahan sendiri, nah setelah menonton dan membaca thread ini. Masih kepikiran untuk berkirim foto tanpa busana kepada pacar? Coba pikirkan baik-baik deh sebelum terjebak dan gak bisa lepas. Cinta harusnya berdasarkan rasa memiliki bukan rasa ketakutan yang seperti ini. Okelah kalau takut kehilangan sosok dirinya, ini sih lebih takut fotonya kesebar daripada kehilangan. Memberikan segala-galanya untuk pacar apa iya sepatutnya demikian? Nampaknya thread selanjutnya membahas lebih gamblang lagi mengenai pacaran seperti ini. Hormati dan hargai pasangan kalian gan!
Quote:Original Posted By mww ►
Sesuatu yang salah dan dianggap “lumrah” oleh sebagian orang. Ketika pria dengan “nafsu”nya memanfaatkan kelemahan “perasaan” wanita yg tulus.
Sebenarnya baik pria maupun wanita sama2 menjadi korban.
Wanita tentu menjadi korban karena foto maupun video bisa dimanfaatkan Oleh si cowo, apalagi kalo dah putus
Kenapa cowo juga jadi korban? Ya korban nafsu nya sendiri, semakin menuruti nafsu sesaatnya semakin sulit untuk lepas dari itu. Akibatnya yg awalnya “puas” hanya dengan foto, kemudian akan terasa kurang, ingin lebih lebih dan lebih
Buat cowo2 yg pernah / berniat melakukan itu, coba dipikir lagi
Gimana kalo posisinya cewe itu orang yg kita kenal? Sodara mungkin, ato siapapun yg dekat dengan kita
Relakah orang yg kita sayang diperlakukan seperti itu oleh ‘pacarnya’?
Bagi yang gak kuat buffer atau gak punya kuota atau takut kehabisan kuota maka dengan senang hati gue akan mencoba merangkum dan memberi pendapat gue pribadi mengenai hal ini. Pada awalnya ada pernyataan yang cukup mengejutkan yaitu:
Pacaran jaman now emang didukung sama teknologi tingkat tinggi di mana kalau kangen bisa tinggal telpon dengerin suaranya langsung bahkan video call. Kecanggihan teknologi juga membuat banyak oknum melakukan tindakan kejahatan dengan mudah. Dalam konteks ini tindakan kejahatan yang dimaksud adalah penyebaran foto telanjang tanpa busana. Dalam awal video tersebut disebutkan bahwa Aji (nama samaran) menjadi pelaku yang meminta foto tanpa busana kepada pihak cewek. Alasan yang diutarakan adalah karena “iseng” akibat kehabisan topik pada malam hari. Kemudian pihak cewek tanpa dipaksa langsung memberikannya secara cuma-cuma
Kemudian Ayu (nama samaran) pun membeberkan bahwa dia pun kerap kali memberi foto tanpa busana kepada pacarnya karena dia bersama pacarnya dalam hubungan jarak jauh atau LDR. Ayu selalu memberi ketika cowoknya meminta foto syurnya itu secara sukarela walau sebenarnya awalnya takut tetapi Ayu tetap memberinya karena “sayang”. Jika keinginannya tidak dituruti untuk memberi foto tanpa busananya itu maka pacarnya bisa marah dan memutuskan Ayu. Bukan hanya itu bahkan fotonya dapat disebarkan ke orang-orang di sekitarnya
Hal ini mungkin lebih kepada kaum lelaki yang mempunyai grup chatting di mana ngomongin cewek dan bisa sampai menyebarkan foto-foto seperti itu. Keinginannya gak akan pernah puas, melihat yang satu ini dan ingin terus melihat yang lainnya. Pengakuan Andi (nama samaran) foto seperti itu dijadikan pelampiasan nafsu saja dan tidak pernah melakukan jual beli. Mungkin saja ada orang lain yang melakukan jual beli seperti ini demi keuntungan pribadi. Andi mengaku kalau jual beli tidak pernah tetapi kalau barter di dalam grup ini sudah menjadi hal yang biasa baginya dan teman-temannya
Dampak psikologis yang dirasakan korban sangat besar, mulai menjadi kurang percaya diri dan menutup diri, begitu menurut pengakuan Icha (nama samaran). Bahkan untuk ke sekolah pun takut karena ancaman bahwa foto yang telah dia kirim bisa saja tersebar ke manapun dan kapanpun
Menurut Vera Itabiliana ahli Psikologi mengatakan bahwa hal ini terjadi karena masa remaja yang memasuki usia pubertas. Perubahan hormonal yang memicu agar mengetahui hal-hal yang berbau seksualitas. Kemudian menurut Budi Wahyuni sebagai Wakil Ketua Komnas Perempuan mengatakan bahwa hal ini menjadi ancaman bagi si korban. Hal ini merupakan kekerasan bagi kaum perempuan karena mengancam dan menyudutkan wanita yang menjadi korban. Masih ada beberapa tanggapan lain mengenai pornografi ini dan hal ini tertuang pada UU No 44 tahun 2008 tentang Pornografi dengan hukuman penjara minimal 6 bulan dan maksimal 12 tahun dan juga denda yang tidak sedikit
Memprihatinkan bahwa seseorang yang menjadi korban pastinya hidupnya dikelilingi oleh rasa takut. Mungkin sebagian beranggapan bahwa hal itu karena kesalahan sendiri, nah setelah menonton dan membaca thread ini. Masih kepikiran untuk berkirim foto tanpa busana kepada pacar? Coba pikirkan baik-baik deh sebelum terjebak dan gak bisa lepas. Cinta harusnya berdasarkan rasa memiliki bukan rasa ketakutan yang seperti ini. Okelah kalau takut kehilangan sosok dirinya, ini sih lebih takut fotonya kesebar daripada kehilangan. Memberikan segala-galanya untuk pacar apa iya sepatutnya demikian? Nampaknya thread selanjutnya membahas lebih gamblang lagi mengenai pacaran seperti ini. Hormati dan hargai pasangan kalian gan!
Note: Bagi Kaskuser yang memberi saran kepada TS untuk pembahasan thread selanjutnya dapat berikan komentar di bawah ya. Pacaran jaman now memang jahat terlebih pada era digital seperti ini.
Sumber Tulisan: Berdasarkan channel youtube kumparan
ane ga nyangka aja padahal cewenya kalem kerudung kaya ga macem2 cantik pula. Eh taunya 
