Babak Baru! Kapolri Ancam Pecat Anggota Minta Uang di Kasus Guru Honorer Supriyani

Beranda

...

Citizen Journalism
Babak Baru! Kapolri Ancam Pecat Anggota Minta Uang di Kasus Guru Honorer Supriyani

amekachi

12-11-2024 08:04

Babak Baru! Kapolri Ancam Pecat Anggota Minta Uang di Kasus Guru Honorer Supriyani

Babak Baru! Kapolri Ancam Pecat Anggota Minta Uang di Kasus Guru Honorer Supriyani

Ketika kita melihat kasus yang sedang hangat diperbincangkan, yaitu kasus guru honorer Supriyani di Konawe Selatan, sepertinya ini adalah masalah yang sepele ya gansist. Namun seiring berjalannya waktu, isu ini menjadi semakin besar dan melebar kemana-mana bahkan sampai berimbas ke orang lain karena berbagai faktor yang mempengaruhi.

Meskipun kekerasan terhadap anak di bawah umur adalah tindakan kriminal yang tidak dapat diterima dan tidak bisa dianggap sebagai persoalan sepele, namun jika kita menelusuri kembali ke sepuluh tahun atau dua puluh tahunan yang lalu, tindakan guru yang memukul atau mungkin lebih tepatnya memberi hukuman yang tegas kepada murid yang nakal dianggap sebagai hal yang lumrah.

Quote:

Pengalaman pribadi saya, SMP saat awal-awal tahun 2000an. Pas kelas 2 dan lagi waktu istirahat malah bergurau di jeding atau WC sekolahan, gedor-gedor pintunya yang terbuat dari seng, padahal di sebelah itu pas ruang TU dan perpus. Langsung didatengin seorang guru dan tanpa babibu, langsung ditampar.

Anehnya guru tersebut langsung balik badan dan pergi, nggak marahin atau menasehati, udah gitu teman-teman saya pun cuma ketawa ngakak doang nggak ada yang merasa prihatin. Namun kejadian tersebut nggak saya laporkan ke orang tua yang juga seorang guru, karena risikonya bakal ketahuan, efeknya justru lebih buruk ke sayanya. emoticon-Big Grin

Ini menandakan bahwa perubahan pandangan masyarakat terhadap pendidikan dan perlakuan terhadap anak-anak telah berkembang pesat. Saat ini, tindakan kekerasan dalam bentuk apapun terhadap anak-anak tidak lagi dianggap wajar, dan hal ini menunjukkan betapa pentingnya untuk terus berdiskusi dan memahami isu-isu yang berkaitan dengan pendidikan dan perlindungan anak.

Dalam pemberitaan terbaru di media tanah air disebutkan, Kapolri Jenderal Pol Listyo Sigit Prabowo menegaskan bahwa anggota kepolisian yang terbukti terlibat dalam permintaan uang damai sebesar Rp50 juta terkait kasus guru honorer bernama Supriyani di sebuah SD di Konawe Selatan akan dipecat jika terbukti melakukan pelanggaran tersebut.

Quote:

Ia menyatakan bahwa tindakan tegas sudah pasti akan diambil jika ada bukti yang mendukung dugaan tersebut. “Jika ada bukti transaksi Rp50 juta atau ada yang meminta uang tersebut, saya akan meminta agar yang bersangkutan diproses dan dipecat,” ujar Kapolri setelah mengikuti rapat Komisi III DPR RI di Gedung Parlemen, Jakarta, pada hari Senin (11/11).

Listyo juga menambahkan bahwa saat ini, tim Propam Polri sedang melakukan penyelidikan terhadap anggota yang diduga terlibat dalam permintaan uang damai tersebut. Hal ini menunjukkan komitmen kepolisian untuk menjaga integritas dan kepercayaan masyarakat terhadap institusi mereka.

Kasus ini sebenarnya sudah berlangsung cukup lama dan hingga kini belum ada penyelesaian yang memuaskan, namun sekarang sepertinya mulai di babak baru yang kemungkinan akan lebih baik. Semoga pihak-pihak yang berwenang dapat segera mengambil tindakan yang adil dan tepat untuk menyelesaikannya.

Kekerasan terhadap anak di bawah umur adalah masalah serius yang tidak bisa dianggap remeh. Namun, tindakan kriminalisasi terhadap guru juga memiliki dampak yang sangat besar bagi perkembangan suatu negara.

Untuk mencapai kemajuan di berbagai sektor, langkah pertama yang harus diambil adalah memperkuat peran pendidik. Para guru, tenaga ahli, insinyur, profesor, dokter, dan berbagai profesi lainnya lahir berkat dedikasi dan ketekunan seorang guru.

Sumber Tulisan dan Gambar:

Tirto

Sinar Harapan