Presiden terpilih Prabowo Subianto menegaskan keinginannya membentuk Zaken Kabinet seperti era Soekarno.

Artinya proporsi kabinet akan lebih dominan diisi oleh kalangan ahli dan profesional di bidangnya, ketimbang proporsi politisi parpol.

"Pak Prabowo ingin ini adalah sebuah pemerintahan Zaken Kabinet. Di mana yang duduk adalah orang-orang yang ahli di bidangnya, meskipun yang bersangkutan berasal atau diusulkan dari parpol," kata Juru Bicara Partai Gerindra, Ahmad Muzani, di Senayan, Jakarta, 9 September 2024.

Oleh karenanya walau menteri kabinet Prabowo nantinya dari kalangan politisi parpol, cukup banyak juga yang masuk dalam kategori ahli dan profesional di bidangnya masing-masing.

Sumber : https://nasional.kompas.com/read/202...dan-tujuannya-

Dari kalangan politisi parpol, cukup banyak nama yang sudah beredar, di antaranya.

1. Ahmad Muzani yang berpeluang kuat menjabat Menteri Sekretariat Negara (Mensesneg).

Meski sempat disebut Muzani bersaing ketat dengan Sugiyono untuk kursi ini, namun informasi yang diperoleh TS (Thread Starter/Penulis), atas saran Pratikno kepada Prabowo bahwa pentingnya menaruh sosok senior yang memiliki relasi kuat dengan Prabowo untuk kursi Mensesneg.

Oleh karena itu kabarnya kursi Mensesneg hampir final diisi oleh Ahmad Muzani.

2. Sugiyono yang berpeluang kuat menjabat Menteri Luar Negeri, bersaing ketat dengan Fadli Zon. Meski dari segi keilmuan dan keahlian, Fadli Zon jauh lebih unggul daripada Sugiyono.

Namun tidak perlu heran kenapa nama Sugiyono bisa bersaing untuk kursi Mensesneg dan Menlu secara bersamaan.

Sebab, Sugiyono tergolong hanya bermodalkan loyalitas kepada Prabowo, politisi Gerindra, dan Alumnus Taruna Nusantara.

Dan masih banyak nama lainnya dari kalangan parpol yang dikabarkan masuk dalam kabinet Prabowo – Gibran.

Sementara dari kalangan profesional, juga cukup banyak nama yang sudah beredar, seperti :

1. Fadli Zon yang memiliki kemampuan unggul dalam bidang Hubungan Luar Negeri dan Pendidikan, menjadi salah satu kandidat terkuat untuk posisi Menteri Luar Negeri maupun Menteri Pendidikan.

Meski berlatar belakang politisi Gerindra, namun keahlian dan profesionalisme Fadli Zon di dua bidang tersebut, diakui banyak pihak.

Akan tetapi, Fadli Zon tampaknya bersaing ketat dengan Sugiyono pada perebutan kursi Menteri Luar Negeri.

2. Agus Harimurti Yudhoyono (AHY) cukup kuat peluangnya menjabat sebagai Menkopolhukam maupun posisi lainnya.

Apalagi Hashim Djojohadikusumo sudah menyebut ada 2 s/d 4 nama dari alumnus Taruna Nusantara yang akan masuk kabinet Prabowo - Gibran.

Tak banyak yang tahu, meski AHY adalah politisi dan pimpinan Demokrat, namun AHY satu dari sedikit nama di Indonesia yang pernah diundang untuk menjadi pembicara utama dalam Dialog di Rajaratnam School of International Studies (RSIS).

Sumber : https://www.demokrat.or.id/kuliah-um...ndonesia-siap/

Nama lain yang pernah mendapat kehormatan serupa dari Indonesia adalah Prabowo Subianto, Tito Karnavian, Aburizal Bakrie, hingga Moeldoko.

3. Budi Gunadi Sadikin, jebolan Fisika Nuklir ITB yang banting setir menjadi bankir kawakan, yang namanya menguat sebagai salah satu calon kuat Menteri Keuangan.

Kepiawaiannya mengatasi krisis vaksin dalam penanganan Pandemi Covid-19 yang membutuhkan kemampuan hitung menghitung dalam diplomasi bilateral vaksin, menjadikan Budi Gunadi Sadikin menjadi penjabat Menteri Kesehatan non-latar belakang medis, yang tergolong sukses menjalankan amanatnya di Kementerian Kesehatan, sehingga namanya pun menguat sebagai Calon Menteri Keuangan.

Nama Chatib Basri juga masih bertengger di bursa Menteri Keuangan. Namun informasi yang diperoleh TS, Chatib Basri kurang cocok secara chemistry dengan Prabowo, sehingga menguat kepada Budi Gunadi Sadikin.

4. Rosan Perkasa Roeslani menguat namanya sebagai calon Menteri BUMN.

Rosan adalah seorang penasihat finansial papan atas yang memiliki pengalaman mentereng dalam memperbaiki berbagai perusahaan papan atas yang sedang terpuruk, agar kembali pulih dan memenuhi standar GCG (Good Corporate Governance) dan standar investasi dalam kacamata investor papan atas.

Sebut saja, Kaltim Prima Coal, Berau Coal, Pizza Hut, BTPN, SeaBank, Siloam, hingga Acuatico adalah sedikit merek dagang yang diperbaiki oleh tangan dingin Rosan Perkasa Roeslani.

Semasa menjabat Duta Besar RI untuk Washington DC, Rosan Perkasa Roeslani juga mengambil peran vital dalam terwujudnya kerjasama Comprehensive Strategic Partnership RI - AS pada 2023, hingga akhirnya dipercaya Presiden Jokowi sebagai Menteri Investasi untuk mengejar target investasi RI di 2024 pada penghujung pemerintahan Jokowi.

Untuk tugas mengerjakan PR di BUMN, nama Rosan Roeslani diakui banyak pihak cocok mengemban Menteri BUMN.

Meski bersaing dengan Wisnu Wardana dan Wahyu Trenggono, namun kabarnya nama semakin mengerucut pada Rosan Roeslani.

Sumber :

https://www.cnnindonesia.com/nasiona...enteri-prabowo

Di luar yang sudah TS sebutkan masih banyak nama lainnya dari kalangan ahli dan profesional yang dikabarkan masuk dalam kabinet Prabowo - Gibran.

Oleh karenanya, jika informasi terkini menyebut kabinet Prabowo - Gibran ada sebanyak 44 Kementerian, maka proyeksi proporsinya bisa berupa 24 menteri dari kalangan profesional dan 20 menteri dari kalangan politisi.

Sumber : https://nasional.kompas.com/read/202...oogle_vignette

Jika komposisi ini benar menjadi pijakan utama Prabowo - Gibran, maka akan menghasilkan pemerintahan yang efektif dan efisien.

Sebab, dominasi porsi menteri profesional akan menjadi haluan utama pemerintahan untuk mengedepankan transparansi dan GCG, bukan mengedepankan kepentingan mempertahankan kekuasaan, seperti yang kerap menjadi haluan para menteri non profesional (politisi murni).

Dengan demikian, semua mata sedang menanti susunan kabinet yang akan dibentuk Prabowo - Gibran di tahun perdana pemerintahannya.