Sumber Gambar

Selamat Datang di Thread TS!



Nyoman Nuarta, perancang Istana Garuda Ibu Kota Nusantara (IKN), menghadapi gelombang kritik terhadap desain karyanya dengan sikap yang tegas dan argumentatif. Dalam pernyataannya, Nyoman menegaskan bahwa kritik yang dilontarkan kepada desain Istana Garuda seharusnya bersifat membangun, bukan destruktif. Sikap ini menunjukkan bahwa ia menginginkan diskusi yang didasari oleh pengetahuan dan pemahaman, bukan sekadar penilaian subjektif yang cenderung merendahkan. Nyoman tampaknya menyiratkan bahwa kritik yang sehat adalah kritik yang dilandasi oleh wawasan mendalam dan pemahaman kontekstual, bukan hanya berdasarkan preferensi pribadi.

Lebih lanjut, Nyoman dengan tegas menolak upaya untuk mengaitkan kritik terhadap desain Istana Garuda dengan isu agama. Ini adalah poin penting yang perlu diperhatikan, mengingat potensi dampak dari campur tangan isu agama dalam diskusi seni dan arsitektur. Nyoman tampaknya ingin menjaga agar diskursus tentang desain ini tetap pada ranah estetika dan nilai-nilai kebudayaan, tanpa dibebani oleh isu-isu yang dapat memecah belah. Dengan menghindari percampuran isu agama, Nyoman berusaha menjaga keutuhan diskusi yang seharusnya berfokus pada aspek-aspek desain dan simbolisme yang ingin disampaikan melalui karya tersebut.


Sumber Gambar

Sikap Nyoman yang menantang balik para pengkritiknya dengan pertanyaan tentang kontribusi mereka dalam ranah desain juga merupakan refleksi dari keyakinannya pada kualitas karyanya. Pernyataan ini menunjukkan bahwa Nyoman merasa karya Istana Garuda memiliki nilai yang layak diperhitungkan di tingkat nasional maupun internasional. Ia seolah mengajak publik untuk merenung sejenak tentang apa yang telah mereka hasilkan sebelum melontarkan kritik yang tidak berdasar. Nyoman tampaknya ingin menekankan bahwa penghargaan terhadap karya seni dan arsitektur seharusnya didasarkan pada pemahaman mendalam dan pencapaian pribadi yang relevan.

Nyoman juga menekankan bahwa desain Istana Garuda merupakan simbol harga diri bangsa, karena desain ini orisinal dan tidak meniru satu pun bangunan di seluruh dunia. Pernyataan ini menyoroti rasa nasionalisme yang mendasari karya tersebut, di mana Nyoman tampaknya ingin menyampaikan bahwa sebuah karya yang unik dan otentik adalah cerminan dari identitas bangsa yang kuat. Dalam konteks ini, Istana Garuda tidak hanya berfungsi sebagai sebuah bangunan, tetapi juga sebagai lambang dari keberanian untuk berinovasi dan menonjol di antara bangsa-bangsa lain.


Sumber Gambar

Mengenai simbolisme dari desain Istana Garuda yang tampak memeluk, Nyoman menjelaskan bahwa burung Garuda yang digambarkan sedang memeluk bangsa Indonesia adalah lambang perlindungan dan kasih sayang. Ini adalah interpretasi yang sarat makna, di mana Nyoman tampaknya ingin menyampaikan pesan bahwa negara harus melindungi rakyatnya dengan penuh perhatian dan kasih. Dengan demikian, Istana Garuda bukan hanya sebuah karya arsitektur, tetapi juga sebuah pesan moral dan politik yang disampaikan melalui bahasa visual.

Terakhir, Nyoman membuka ruang bagi masyarakat untuk menilai desain Istana Garuda sesuai dengan interpretasi mereka masing-masing, termasuk kesan mistis yang mungkin dirasakan oleh sebagian orang. Sikap ini menunjukkan keterbukaan Nyoman terhadap berbagai pandangan dan apresiasi terhadap karya seni. Ia menyadari bahwa pengalaman pribadi seseorang dapat mempengaruhi cara mereka memandang sebuah karya, dan hal ini adalah bagian yang tak terpisahkan dari seni itu sendiri. Dengan demikian, Nyoman Nuarta tidak hanya mempertahankan karyanya dari kritik, tetapi juga mendorong diskusi yang lebih luas dan mendalam tentang peran seni dan arsitektur dalam mencerminkan identitas bangsa.

Sumber Valid (baca baik-baik):
Sumber 1
Sumber 2
Sumber 3

Terima Kasih Sudah Mampir, Jangan Lupa Komen danCendolnya Gan!