- Beranda
- Education
Lulus S2 di Usia 21 Tahun Dinyinyiri Ibu-ibu: Apakah Pendidikan Menjamin Masuk Surga?
...
TS
harrywjyy
Lulus S2 di Usia 21 Tahun Dinyinyiri Ibu-ibu: Apakah Pendidikan Menjamin Masuk Surga?
Sumber Gambar
Selamat Datang di Thread TS!
Baru-baru ini, warganet dihebohkan oleh sebuah insiden di media sosial di mana seorang ibu menghujat seorang mahasiswa yang berhasil lulus dari perguruan tinggi pada usia 21 tahun. Di Indonesia, usia kelulusan yang umum adalah 22 atau 23 tahun, sehingga kelulusan pada usia 21 tahun menjadi prestasi yang luar biasa dan langka. Mahasiswa ini, sebagai salah satu lulusan tercepat, tentu saja merasa bangga dengan pencapaiannya dan memutuskan untuk membagikannya di media sosial. Namun, respon yang ia terima dari seorang netizen, khususnya seorang ibu yang merasa perlu mengkritik, menjadi pusat perhatian dan kontroversi.
Komentar dari akun Instagram @nurjanah yang menyatakan, "Apakah pendidikan jamin masuk surga dek?" memicu reaksi keras dari banyak netizen. Mereka menganggap komentar tersebut tidak relevan dan tidak adil, mengingat pendidikan dan spiritualitas adalah dua hal yang berbeda. Kritik semacam ini memunculkan perdebatan tentang apresiasi terhadap pencapaian akademis dan bagaimana masyarakat seharusnya mendukung atau mengkritisi prestasi seseorang.
Sumber Gambar
Pencapaian akademis, seperti lulus dari perguruan tinggi pada usia muda, seharusnya diapresiasi sebagai hasil dari kerja keras, dedikasi, dan ketekunan. Mahasiswa yang berhasil lulus pada usia 21 tahun menunjukkan kemampuan untuk menyelesaikan studi dengan cepat dan efisien, yang merupakan kualitas yang patut dibanggakan. Menggunakan standar spiritualitas untuk mengkritik pencapaian akademis seseorang adalah tindakan yang tidak tepat dan mencerminkan kurangnya pemahaman akan pentingnya pendidikan.
Banyak netizen yang membela mahasiswa tersebut, menekankan bahwa pendidikan adalah salah satu jalan menuju kesuksesan dan kontribusi positif bagi masyarakat. Mereka berpendapat bahwa tidak ada kaitannya antara pencapaian akademis dengan nasib seseorang di akhirat. Pendidikan memberikan peluang untuk pengembangan diri, pemahaman yang lebih baik tentang dunia, dan kemampuan untuk berkontribusi secara signifikan dalam berbagai aspek kehidupan.
Sumber Gambar
Peristiwa ini juga menggambarkan bagaimana media sosial dapat menjadi arena di mana prestasi individu dikritisi secara tidak adil. Di satu sisi, media sosial memberikan platform bagi individu untuk berbagi pencapaian mereka dan mendapatkan dukungan. Namun, di sisi lain, platform ini juga membuka peluang bagi kritik yang tidak konstruktif dan bahkan merugikan. Perlu ada kesadaran bersama untuk menggunakan media sosial dengan bijak, memberikan dukungan yang membangun, dan menghindari komentar yang merendahkan prestasi orang lain.
Akhirnya, insiden ini mengingatkan kita akan pentingnya menghargai dan merayakan pencapaian akademis dan profesional seseorang. Setiap individu yang berhasil mencapai sesuatu yang signifikan dalam hidupnya layak mendapatkan apresiasi, bukan kritik yang tidak relevan. Dengan mendukung satu sama lain dalam pencapaian masing-masing, kita dapat menciptakan lingkungan yang positif dan produktif, baik di dunia nyata maupun di dunia maya.
Sumber Valid (baca baik-baik):
Sumber 1
Sumber 2
Sumber 3
Terima Kasih Sudah Mampir, Jangan Lupa Komen danCendolnya Gan!
MemoryExpress dan 11 lainnya memberi reputasi
12
2K
138
Komentar yang asik ya
Mari bergabung, dapatkan informasi dan teman baru!
Education
22.8KThread•14.6KAnggota
Urutkan
Terlama
Komentar yang asik ya