- Beranda
- Hansip Hoax
Penipuan Like & Subscribe YouTube Makan Korban Lagi, Mau Untung Malah Buntung!
...
TS
CrouchingTiger
Penipuan Like & Subscribe YouTube Makan Korban Lagi, Mau Untung Malah Buntung!
Hai, GanSis! Semoga dalam keadaan sehat selalu, yes. Ketemu lagi sama ane di forum Hansip Hoax nih, Gan! Seperti biasa dong, ane mau bahas soal kasus penipuan lagi. Setelah bahas kasus si kembar kemarin, hari ini ane mau bahas kasus penipuan freelance like & subscribe YouTube!
Hah? Gimana caranya like & subscribe YouTube aja bisa jadi penipuan? Awalnya ane juga agak bingung sih, Gan. Kok bisa-bisanya hal kayak gini dijadiin cara buat nipu, gitu. Tapi ya, oknum-oknum gini emang makin pinter sih. Makanya kita gak boleh kalah pinter!
Sumber Gambar
Jadi, gini ceritanya, GanSis. Dikutip dari artikelnya Detik.com, ada seorang karyawati berinisial CO, mengaku kalo dia jadi korban penipuan dengan jumlah uang yang fantastis, yaitu mencapai 48 juta! CO cerita, kalo dia tuh mengalami kejadian ini setelah daftar kerja sebagai seorang freelance atau pekerja lepas, yang tugasnya tuh subscribe dan ngelike video di YouTube.
Kalo dikutip dari artikelnya Kompas, CO bukan satu-satunya korban, nih. Ada juga korban berinisial SNA, yang ketipu karena diiming-imingi komisi sebesar 15 ribu per satu akun yang dia like dan subscribe. Sebelum mereka berdua, udah ada 6 orang asal Depok yang lapor ke polisi karena kasus serupa.
Menurut cerita yang diungkapkan sama CO, dia ditawarin pekerjaan ini lewat Whatsapp, dengan tugas ringan, komisi yang ditawarin ke CO berkisar 500 ribu sampai 1.4 juta per harinya.
Setelah deal, pelaku mengarahkan CO buat pindah komunikasi ke Telegram. Nah, komunikasi mereka dilakukan di sana selama CO menjalankan tugasnya. Awal-awal, lancar sih setorannya. Tapi, CO kemudian disuruh buat deposit uang ke pelaku, dengan tujuan dapet keuntungan yang jauh lebih besar lagi.
Kalo dikutip dari artikelnya Kompas, CO bukan satu-satunya korban, nih. Ada juga korban berinisial SNA, yang ketipu karena diiming-imingi komisi sebesar 15 ribu per satu akun yang dia like dan subscribe. Sebelum mereka berdua, udah ada 6 orang asal Depok yang lapor ke polisi karena kasus serupa.
Menurut cerita yang diungkapkan sama CO, dia ditawarin pekerjaan ini lewat Whatsapp, dengan tugas ringan, komisi yang ditawarin ke CO berkisar 500 ribu sampai 1.4 juta per harinya.
Setelah deal, pelaku mengarahkan CO buat pindah komunikasi ke Telegram. Nah, komunikasi mereka dilakukan di sana selama CO menjalankan tugasnya. Awal-awal, lancar sih setorannya. Tapi, CO kemudian disuruh buat deposit uang ke pelaku, dengan tujuan dapet keuntungan yang jauh lebih besar lagi.
Jumlah deposit yang diminta pelaku pun makin besar, karena pelaku bilang untuk mencairkan uang komisi CO, CO harus bayar deposit dulu ke pelaku. Terakhir, CO diminta bayar 44 juta ke pelaku, sebagai ‘pajak OJK’, dan CO hanya sanggup membayar 25 juta.
Menurut penelusuran yang dilakukan sama polisi dari bulan Mei kemarin, sudah teridentifikasi kalau pelakunya adalah sindikat. Polisi juga menemukan nomor rekening pelaku yang berasal dari beberapa daerah, salah satunya Cianjur, Jawa Barat.
Menurut Alfons Tanujaya, seorang pakar siber, pelaku memanfaatkan sisi fear of missing out atau FOMO, yang dimiliki sama korban-korbannya yang rata-rata anak muda. Pak Alfons juga bilang kalo skema dasar penipuan ini adalah skema ponzi, sama dengan skema yang dipake sama bisnis iphone si kembar yang kemarin ane bahas nih, GanSis.
Saat ini, kasus penipuan like & subscribe ini masih dalam proses penyelidikan oleh polisi. Pihak kepolisian juga masih terus melacak para pelaku. Semoga cepet ada titik terang, ya.
Dari kasus ini juga kita belajar, emang gak ada yang instan dalam cari duit ya, GanSis. Jadi, jangan gampang tergiur!
Pantengin terus forum Hansip Hoax, biar kita semua bisa terbebas dari hoax duniawi yang merugikan!
thecrawler dan 14 lainnya memberi reputasi
15
6.7K
152
Komentar yang asik ya
Mari bergabung, dapatkan informasi dan teman baru!
Hansip Hoax
508Thread•4.1KAnggota
Urutkan
Terlama
Komentar yang asik ya