Sumber Gambar

Ujian memang menjadi salah satu hal penting dalam sistem pendidikan di Indonesia. Dengan Ujianlah seorang siswa akan dites dan dievaluasi kemampuannya mengenai apa yang telah ia pelajari selama pembelajaran. Dan dari sini juga, seorang guru menilai di mana kekurangan muridnya yang perlu dibenahi kembali.

Tapi dengan adanya ujian ini, kadang memiliki pressure yang membuat seorang siswa menjadi tertekan dan kepikiran mengenai nilai. Banyak yang mengkhawatirkan nilai ujian, soal-soal sehingga mempersiapkan diri sebaik mungkin sebelum ujian berlangsung. Tapi rupanya, tak hanya soal belajar. Sebagian anak lainnya justru pusing memikirkan bayaran.

Pelunasan tunggakan memang menjadi salah satu syarat untuk dapat mengikuti ujian. Seperti yang terjadi pada seorang anak driver ojek online di Medan berikut ini. Anaknya yang hendak mengikuti ujian di sekolah malah disuruh pulang oleh pihak sekolah karena masih memiliki tunggakan berupa belum melunasi biaya perpisahan sekolah.


Sumber Gambar

Dalam video yang beredar, sang anak ditemani ayahnya sudah memohon dan berjanji akan membayar uang perpisahan sekolah dengan cara dicicil. Tapi sosok wanita yang diduga seorang kepala sekolah tetap menolak. Bukan hanya anak ojol ini, tapi ada juga anak lain yang ikut disuruh pulang.

Memang apa sih pentingnya perpisahan?
Acara perpisahan ini antara penting dan gak penting. Menurut TS sih gak penting. Karena selama sekolah, SD-SMA gak pernah satu pun TS hadir di acara perpisahan. Wkwk. Walau pun sudah bayar juga tetap gak hadir.

Menurut TS sendiri acara perpisahan tidak ada hubungannya sama sekali dengan jalannya ujian. Karena perpisahan adalah acara yang sifatnya inisiatif dari si pihak sekolah itu sendiri. Tanpa adanya perpisahan pun tidak berpengaruh ke jalannya ujian, kan? Justru di sini TS jadi menilainya pihak sekolah menjadikan ujian sebagai alat untuk melancarkan acara perpisahan itu. Mungkin kurang dana atau gimana.


Sumber Gambar

Kalau memang kurang dana kan bisa diadakan kecil-kecilan atau tidak usah sama sekali. Ini pendapat pribadi ya. Mungkin di luar sana ada yang menganggap acara perpisahan ini penting. Tapi kalau sudah sampai menghambat seorang siswa untuk ujian itu harus dipertanyakan lagi sih. Urgensinya apa acara perpisahan itu.

Oh bukan perpisahannya yang urgent. Justru ujian itu yang urgent sehingga dijadikan alat untuk menarik dana perpisahan. CMIIW. Butuh dana kali ya, perpisahannya mau ngundang Coldplay kali wkwk.

Ya gimana ya. Zaman sekarang pendidikan memang sudah dikomersialisasi (di luar konteks kasus anak ojol ini ya). Pendidikan sekarang sudah menjadi suatu komoditi atau produk yang sengaja diperdagangkan untuk mendapat keuntungan. Ya wajar sih kalau orang mau punya keuntungan dari apa yang mereka lakukan.


Sumber Gambar

Tapi harusnya pemerintah seperti Kemendikbud perlu ingat kalau pendidikan adalah hak semua bangsa. Ya gimana ya, guru honerer saja gajinya masih ada yang gak layak wkwk. Semoga Mendikbud selanjutnya lebih baik ya. Bukan berarti yang sekarang jelek, baik juga. Tapi yang namanya hidup kita selalu cari yang lebih baik walau sudah ada yang baik, kan? Wkwk.

Untuk urusan anak driver ojol ini sudah clear. Karena usai videonya viral, pihak sekolah mendatangi rumah anak tersebut dan meminta damai. Sehingga video sebelumnya yang memperlihatkan anaknya disuruh pulang sudah dihapus. Diganti dengan video klarifikasi bahwa sudah ada perubahan sikap dari sekolah usai videonya viral.



Menurut kalian, seberapa urgent sih urusan acara perpisahan sekolah?

Sumber: Link Referensi 1, Link Referensi 2
Tulisan dan Narasi Pribadi