Entah horor atau gimana, nanti reader sendiri yang menilai. Yang jelas ane benar-benar mengalami kejadian diluar nalar yang sampai sekarang ane ga percaya itu terjadi.
Awal cerita ane saat itu sedang melaju menggunakan sepeda motor untuk menuju pulang seperti biasa, melewati jalan yang setiap hari selama 2 tahun terakhir ini ane lewati. Dengan alunan musik yang terpasang di headphone ane berdendang ria malam itu sembari melajukan motor secara perlahan.
Kalo gak salah malam itu cerah dengan bulan setengah purnama menyinari dan berhias bintang. Jalanan pun sepi seperti biasa.
Quote:
Sekedar Info, ane tinggal di Kota Sorong, Papua Barat.
Kurang lebih 30 menit sudah ane menempuh perjalanan, dan tibalah ane di jalanan yang kanan kirinya dibatasi oleh pemalang sawah yang begitu luas. Disetiap sisi, terlihat beberapa ekor sapi sedang melahap santai rerumputan.
"Huft, dasar hewan, malam2 gini masih aja sempat makan". Gumam ane saat itu. Kembali ane fokuskan pandangan ke depan, "Loh kok kabut ya banyak banget ya" Kembali ane bergumam dalam hati. Ane berfikir, ah mungkin asap dari pembakaran rumput dari warga. Ane acuhkan kabut tersebut dan kembali melaju santai.
Lalu, tiba-tiba mata ane menuju kearah 2 gapura besar dan memiliki corak yang sama sekali ane tak pahami.
Sejak kapan di jalan ini dibangun gapura, tulisan di gapura itu mirip seperti aksara Jawa. Ane hentikan kendaraan ane sejenak dan memandang sekitar. "Kok sepinya beda ya" Gumam ane.
Ane mencoba memahami situasi saat itu. Dari kejauhan, ane melihat 1 obor ditengah pemalang dan perlahan mendekati ane.
Sesaat kemudian, tibalah didepan ane wanita paruh baya memakai pakaian khas Jawa dengan susuk sirih dimulutnya.
Wanita itupun berkata.
"Darimana le" Tanya wanita itu dengan mulut masih mengunyah sirih
"Dari tempat kerjaan mbah, ini mau pulang" Jawabku apa adanya, sambil sesekali memandang sekitar yang tampak sangat berbeda.
"Tapi malam ini kok sepi amat ya mbah, gak ada kendaraan sama sekali" Lanjut ane sambil menggaruk kepala
"Kamu tinggal di
Gubug Progoya lee?" Tanya si mbah, dan ane tak paham daerah yang mbah sebutin barusan.
"
Gubug Progo?
...
..
.