• Beranda
  • ...
  • Militer
  • Paman Sam Lagi Pusing, Uji Coba Rudal Hipersonik AGM-183A Kembali Gagal

si.matamalaikatAvatar border
TS
si.matamalaikat
Paman Sam Lagi Pusing, Uji Coba Rudal Hipersonik AGM-183A Kembali Gagal
Quote:


Sekitar setahun yang lalu USAF berhasil menguji peluncuran rudal AGM-183A dari pesawat bomber B-52H Stratofortress Gan, tetapi pada pengujian lanjutan yang dilakukan pada bulan ini justru mengalami kegagalan. Mengutip artikel Defense News, pejabat USAF melaporkan kegagalan uji coba peluncuran rudal AGM-183A di hadapan anggota parlemen pada Selasa (28/03/2023). Sementara itu, Sekretaris USAF Frank Kendall menambahkan jika program AGM-183A dalam bahaya, setelah uji coba yang gagal.

Kendall mengatakan keputusan akhir tentang apakah akan melanjutkan program tersebut dapat diputuskan pada anggaran Tahun Fiskal 2025 yang akan diusulkan tahun depan, setelah studi tentang uji coba Maret yang gagal dan kemungkinan dua peluncuran uji coba lagi.

Sementara itu, Kendall tidak merinci bagaimana uji coba yang dilakukan pada 13 Maret 2023 gagal. Sebagai pengingat bagi Agan, pada 3 kali uji coba yang dilakukan pada 2021 lalu; saat uji coba pertama dan ketiga, prototype AGM-183A tidak meninggalkan sayap pembom B-52H yang membawanya. Sementara saat uji coba kedua, rudal berhasil diluncurkan, tetapi pendorong roket tidak menyala, menyebabkannya jatuh ke Pasifik.

Quote:


Sementara Angkatan Udara AS pada hari Jumat (24/03/2023) mengumukan telah melakukan peluncuran uji coba kedua dari prototype AGM-183A yang beroperasi penuh di lepas pantai California selatan awal bulan ini. Tetapi Angkatan Udara tidak mengungkapkan detail tentang tes atau keberhasilannya dalam pernyataan itu, hanya mengatakan bahwa rudal telah memenuhi "beberapa tujuan."

Pernyataan itu berbeda dari pernyataan Angkatan Udara AS pada Desember 2022 tentang tes AGM-183A yang dilakukan pada bulan yang sama, waktu itu mereka mengatakan peluncuran senjata berhasil dan memenuhi semua tujuan.

Dalam laporannya kepada anggota parlemen, Sekretaris USAF Frank Kendall menambahkan jika tidak ada data yang diperoleh dari tes tersebut. Sementara Kendall menyebut uji coba yang dilakukan pada 9 Desember 2022 dengan prototype operasional sebagai uji coba yang sukses. Saat ini menurut Kendall, akan dilakukan evaluasi terkait kegagalan uji coba rudal tersebut.

Angkatan Udara AS dilaporkan menerima hampir US$115 juta dalam dana penelitian, pengembangan, pengujian dan evaluasi untuk AGM-183A pada Tahun Fiskal 2023 turun dari US$308 juta pada tahun sebelumnya. Layanan tersebut telah meminta dana pengembangan tambahan senilai US$150 juta untuk AGM-183A untuk Tahun Fiskal 2024, tetapi tidak ada dana pengadaan, dan dokumen anggaran tidak mencantumkan apa yang bisa menjadi pendanaan R&D program di tahun-tahun berikutnya.

Di sisi lain program HACM (hypersonic cruise missile) yang dikembangkan Raytheon dan Northrop menerima US$423 juta pada Tahun Fiskal 2023, dan Angkatan Udara ingin meminta tambahan US$382 juta untuk tahun anggaran 2024. Dokumen anggaran USAF telah menyusun rencana untuk meminta dana hampir US$1,5 miliar lebih untuk HACM antara Tahun Fiskal 2025 sampai 2028.

Quote:


Sementara itu, dalam pernyataan kepada anggota parlemen, Kendall menyebut program rudal hipersonik HACM cukup berhasil. Mereka (USAF) telah melihat peran yang pasti untuk konsep HACM. Dibandingkan AGM-183A yang saat ini baru bisa digotong oleh pembom B-52, maka versi HACM bisa dipasang di berbagai pesawat USAF, dan akan memberi kemampuan tempur secara keseluruhan.

Sebagai pengingat bagi Agan, Amerika sedang berupaya membuat rudal hipersonik baru yang bisa diluncurkan dari udara. Amerika lalu memulai program Hypersonic Air-breathing Weapon Concept (HAWC) yang melahirkan konsep HACM serta program AGM-183A yang dikenal sebagai Air-Launched Rapid Response Weapon(rancangan Lockheed Martin). Untuk konsep HACM sendiri sejauh ini sudah sukses melakukan uji coba pada 2021 lalu.

Saat ini Angkatan Udara AS memiliki dua prototype AGM-183A Air-Launched Rapid Response Weapon atau ARRW yang rencananya akan diuji setelah studi tentang tes yang gagal selesai. ARRW dianggap sebagai kemampuan kunci masa depan, terutama ketika menyangkut kemungkinan konflik kelas atas di masa depan melawan musuh potensial, seperti China atau Rusia.

Quote:


Sekilas tentang rudal hipersonik, rudal ini digadang bisa menembus kecepatan melebihi Mach 5 dan digadang-gadang juga sulit untuk dicegat. Rudal ini memakai propulsi scramjet, propulsi ini hanya bekerja secara efektiv pada kecepatan yang sangat tinggi. Maka, rudal hipersonik membutuhkan pendorong roket untuk memberikan ledakan akselerasi awal sebelum mesin scramjet menyala.

Mesin scramjet memanfaatkan aliran udara berkecepatan tinggi melalui ruang bakar untuk menghasilkan daya dorong yang besar. Mesin scramjet tidak memiliki spinning compressor yang biasanya ditemukan pada mesin jet, dan malah menggunakan inlet dan geometri internal untuk mengompres dan mempercepat aliran udara melalui mesin. Desain scramjet akan memaksa aliran udara masuk dengan kecepatan supersonik. Bahan bakar kemudian disuntikkan ketika mencapai kecepatan supersonik dan setelah itu mesin baru bisa dinyalakan.




--------------------



Referensi Tulisan: TheDrive.com& Defense News
Sumber Foto & Ilustrasi: sudah tertera
Diubah oleh si.matamalaikat 02-04-2023 07:14
faldytanjungmsr
gabener.edan
69banditos
69banditos dan 9 lainnya memberi reputasi
10
3.2K
48
GuestAvatar border
Guest
Tulis komentar menarik atau mention replykgpt untuk ngobrol seru
Mari bergabung, dapatkan informasi dan teman baru!
Militer
Militer
icon
19.9KThread6.8KAnggota
Terlama
GuestAvatar border
Guest
Tulis komentar menarik atau mention replykgpt untuk ngobrol seru
Ikuti KASKUS di
© 2023 KASKUS, PT Darta Media Indonesia. All rights reserved.