Charles adalah seorang pemuda yang tumbuh dalam lingkungan keluarga yang penuh dengan kekerasan. Ayahnya selalu memperlakukan Charles dengan sangat kasar sejak kecil, dan itu membuatnya tumbuh menjadi pribadi yang penuh dengan amarah dan dendam.

Kehidupan yang demikian membuatnya makin mengucilkan dirinya. Dia merasa trauma pada ayahnya sendiri. Sosok yang seharusnya melindunginya dari marabahaya itu kini dianggapnya hantu, sosok yang selalu membuatnya ketakutan. Tak ada lagi kehidupan bagi dirinya. Apalagi sejak kematian ibunya, ayah Charles makin menjadi-jadi. Mabuk-mabukan dan main perempuan menjadi aktivitas yang menghiasi hari-hari lelaki setengah baya itu.

Sebenarnya, di hati yang paling dalam Charles masih menaruh hormat pada ayahnya, sosok yang dari darahnya Charles berasal. Namun, lelaki tambun dan berjenggot tebal itu bukanlah manusia. Dia mempertontonkan kekejian yang tak ubahnya seekor singa kelaparan. Menganggap anaknya sebagai mangsa, sewaktu-waktu bisa diterkam. Malangnya lagi, Charles pada saat itu adalah seorang bocah berusia 5 tahun. Belum mengerti akan kerasnya dunia. Bocah yang sepatutnya mendapat perlindungan dan kasih sayang.

Saat dia mulai bersekolah, Charles mendapat perlakuan yang sama dari teman-temannya. Dia sering menjadi sasaran pelecehan dan ejekan karena penampilannya yang berbeda dan juga sikapnya yang agak tertutup. Meski demikian, dia tetap berusaha bertahan dan mencoba bersikap tenang meski di dalam hatinya, dendam semakin besar tumbuh.

Charles mencoba untuk menemukan cara untuk mengatasi semua rasa marah dan kesalnya. Awalnya, dia mencoba untuk menghindari teman-temannya yang sering membully dirinya. Namun, cara tersebut tidak berhasil dan keinginan untuk membalas dendam semakin besar.

Pada suatu hari, Charles memutuskan untuk menunjukkan kekuatan yang sebenarnya. Dia datang ke kelas dengan sebilah pisau tersembunyi di balik bajunya. Tanpa ragu-ragu, dia mulai melukai teman-temannya satu per satu. Darah mengalir deras dari tubuh mereka, namun Charles terus melakukannya tanpa merasa bersalah.

Awalnya, Charles enggan bersikap lebih dari sekedar melukai. Dia melakukan itu hanya sebagai pelampiasan. Namun, kemarahan yang telah lama tersimpan itu kini telah penuh sesak. Tak dapat lagi disimpannya berlama-lama.

Empat orang tewas dalam serangan brutalnya, sementara satu orang berhasil selamat dengan keajaiban. Dia berhasil menyelamatkan diri dari serangan Charles dan melarikan diri ke luar kelas. Dia berlari ke ruang guru untuk meminta bantuan, namun ketika kembali ke kelas, teman-temannya sudah tidak bernyawa lagi.

Kabar tentang kejadian mengerikan ini menyebar dengan cepat dan polisi segera datang untuk menyelidikinya. Namun, petunjuk yang mereka miliki sangat sedikit dan sulit untuk mengidentifikasi siapa pelakunya.

Sementara itu, keluarga korban dan seluruh komunitas sekolah sedang dilanda kesedihan yang mendalam. Mereka tidak bisa membayangkan betapa kejam dan kejamnya orang yang pernah mereka anggap sebagai teman mereka sendiri. Mereka terus mencari tahu siapa pelaku dan apa motifnya.

Setelah beberapa minggu penyelidikan, polisi akhirnya mendapatkan bukti yang cukup untuk menyalakan lampu hijau pada Charles. Namun, sebelum mereka berhasil menangkapnya, Charles sudah memutuskan untuk mengakhiri hidupnya dengan pisau yang sama yang dia gunakan untuk membunuh teman-temannya. Tubuhnya ditemukan di tempat yang sama di mana dia melakukan aksi pembantaian, dengan luka sayatan di lehernya.

Kematian tragis Charles menjadi akhir dari kisah psikopat yang menakutkan ini, tetapi trauma dan kesedihan akan tetap ada untuk selamanya. Keluarga korban harus mencari cara untuk melanjutkan hidup mereka tanpa kehadiran yang penuh kasih sayang dari orang-orang yang mereka cintai. Sementara itu, siswa lain di sekolah harus mengatasi trauma dan rasa takut mereka setelah peristiwa mengerikan.

Tak ada yang tersisa di sekolah itu selain kengerian yang dalam. Pun ayah Charles, hari-harinya penuh dengan air mata penyesalan.

Apa hendak dikata, yang terjadi telah lalu. Charles dan segala cerita dukanya begitu saja berlalu. Ditelan waktu, dihembus angin yang sepoi.

The End


Nantikan kisah-kisah menarik selanjutnya di volume 2. Terima kasih sudah membaca.

Copyright @albyabby91 2023, All right reserved