Hi sobat kaskus,

Konser Blackpink yang banyak digemari oleh K-Pop lovers di GBK Jakarta, ternyata mendapat sindiran dari penceramah Habib Muhammad bin Anies. Awas jangan salah menerka bukan Mantan Gubernur Jakarta Anies Baswedan ya gan, nanti sampean salah kaprah kan repot.

Mendengar konser yang diadakan di Jakarta, lalu dihadiri oleh puluhan ribu penonton dan rata-rata berusia remaja. Terlebih harga konser di harga 1 juta hingga 4 jutaan, Habib Anies merasa heran, begitu fanatiknya manusia kepada manusia dan mereka ini sangat butuh hiburan.



Habib Anies mengkritik konser yang megah dengan puluhan ribu orang berdatangan hingga sesak namun ketika datang ke tempat ibadah sepi, bahkan bersedekah 50 ribu saja pun enggan, terlebih pakaian sang artis mengumbar aurat. Itulah sedikit kritik yang disampaikan sang Habib salah satu ulama asal Malang Jawa Timur.

Lantas bagaimana tanggapan orang awam seperti TS?



Kritikan sang Habib tidaklah salah memang kenyataan yang terjadi saat itu seperti ini, banyak orang membangun tempat ibadah yang mewah dan megah tapi yang berduyun-duyun untuk ibadah sangat sedikit sekali.

Ibadah menjadi hak individu masing-masing tidak bisa dipaksa apalagi masalah keyakinan. Lantas masalah aurat, masyarakat kita yang majemuk dan multikultur tidak bisa membatasi manusia dalam berbusana.

Karena kita harus menghormati keyakinan lain, begitu juga cara berpakaian mereka. Apalagi kalau melirik pakaian adat dan budaya kita juga tarian yang ditampilkan oleh kesenian daerah juga sering sekali terlihat erotis, bahkan pakaiannya bagi wanita ada juga yang mengumbar aurat.



Lantas apakah nenek moyang bangsa ini yang bersuku-suku harus di kritik dengan tata cara berbusananya, dari kesenian hiburan yang ditampilkan?

Setidaknya kalau mau kritik harus fair, konser Blackpink dan tarian daerah sama-sama sebuah hiburan, penikmatnya juga banyak. Jadi kritik harus berimbang, kalau Blacpink di kritik maka segala bentuk hiburan berupa konser dan kesenian yang mengundang orang banyak, hingga ada pakaian yang mengumbar aurat di Indonesia juga haruslah terkena kritik.



Jangan sampai terjadi ketika babi diharamkan hingga rendang babi pun heboh di masyarakat, tetapi minuman beralkohol dijual bebas di mini market, bahkan warung yang menjual alkohol kalau ada surat ijinnya menjadi legal.

Agak sulit mengkritik sesuatu hal yang melanggar aturan dari sebuah keyakinan, untuk itu kalau memang ingin merubah aturan dari sebuah negara harus terjun ke dunia politik, ekonomi dan juga pendidikan.



Tiga sektor penting ini bisa menentukan aturan yang dibuat, kalau hanya berceloteh tanpa ada gerakan perubahan yang punya power, kritik bagaikan angin lalu dan hanya suara yang tak banyak didengar. Semoga sang Habib tetap sehat dan bisa terus kritik dengan mempersiapkan ketiga power untuk Indonesia yang lebih baik.



Lantas apa tanggapan juragan tentang hal ini?

Terima kasih yang sudah membaca thread ini sampai akhir, bila ada kritik silahkan disampaikan dan semoga thread ini bermanfaat, tetap sehat dan merdeka. Ane c4punk pamit undur diri, See u next thread.





"Nikmati Membaca Dengan Santuy"


Tulisan : c4punk@2023
referensi : 1
Pic : google