- Beranda
- Berita dan Politik
VoA Turis Ukraina Bakal Disetop Gubernur Bali, Dubes Protes Keras
...
TS
save.indonesia
VoA Turis Ukraina Bakal Disetop Gubernur Bali, Dubes Protes Keras
Gubernur Bali Wayan Koster berencana menghapus layanan Visa on Arrival (VoA) bagi WN Rusia dan Ukraina. Duta Besar Ukraina untuk Indonesia memprotes wacana itu.
"Saya tak mengerti dengan statement dari yang terhormat Bapak Gubernur. Kenapa dia menyebut warga negara Rusia, dan Ukraina," ujar Vasyl Hamianin, Duta Besar Ukraina untuk Indonesia dalam acara konferensi pers daring, Selasa (14/3/2023).
"Kenapa Rusia dan Ukraina? Karena Rusia menginvasi negara saya? Karena Rusia membunuh orang Ukraina? Saya tak berpikir bahwa itu adalah rasional menempatkan Rusia dan Ukraina sama," katanya.
Menurutnya, jika Ukraina disamakan dengan Rusia karena bertetangga, kenapa tak menempatkan negara lain yang juga bertetangga dengan Rusia.
"Kenapa tidak Rusia dengan.. Jepang misalnya, China misalnya. Kenapa tidak Rusia dan Polandia," katanya.
Hamianin pun menyampaikan hanya sebagian kecil WN Ukraina yang terlibat kasus di Bali.
"Dari 2019 sampai sekarang, empat tahun, hanya delapan warga Ukraina (bermasalah), bukan delapan ratus, hanya delapan. Bahkan tidak 88," katanya.
Baca juga: Usulan Gubernur Bali Cabut VoA Turis Rusia dan Ukraina Disorot Media Asing
"Sekarang di penjara Indonesia, hanya lima warga negara Ukraina. Lima, bukan lima ratus. Lima warga Ukraina, dan bukan kasus yang besar," katanya.
Hamianin meminta agar sebagian kecil itu tidak digeneralisasi menjadi seluruh warga negara Ukraina berperilaku buruk.
"Kenapa menggeneralkan menjadi sebuah prilaku (WN Ukraina) di Indonesia," katanya.
Bagi Dubes Ukraina, menyamakan Rusia dan Ukraina merupakan sebuah serangan terhadap negaranya.
"Bagi saya ini menyerang terharap negara saya. Karena menyamakan Rusia dan Ukraina," katanya.
Baca juga: Banyak Bertingkah di Bali Berujung Wacana Hapus VoA Turis Rusia-Ukraina
Kemudian, dia menyebut sekitar 7 juta WN Ukraina merupakan pengungsi. Seharusnya, katanya, pengungsi itu ditolong dan dibiarkan tinggal sementara waktu.
"Beberapa negara di dunia, termasuk di Asia, Asia Tenggara, membiarkan warga negara Ukraina melewati batas negara, dan tinggal sementara," katanya.
Dubes Hamianin mengaku mengikuti berita soal WN Ukraina yang memiliki KTP secara ilegal di Bali. Menurutnya, hal itu hanya salah satu tindakan dari WN Ukraina.
"Tapi tak memberikan arti bahwa orang Ukraina buruk, dan berperilaku buruk di Bali. Itu tak membuktikan apapun," katanya.
sumber
visa on arrival Rusia dan Ukraina dicabut, hanya Ukraina yg protes. ternyata mewekan mereka
"Saya tak mengerti dengan statement dari yang terhormat Bapak Gubernur. Kenapa dia menyebut warga negara Rusia, dan Ukraina," ujar Vasyl Hamianin, Duta Besar Ukraina untuk Indonesia dalam acara konferensi pers daring, Selasa (14/3/2023).
"Kenapa Rusia dan Ukraina? Karena Rusia menginvasi negara saya? Karena Rusia membunuh orang Ukraina? Saya tak berpikir bahwa itu adalah rasional menempatkan Rusia dan Ukraina sama," katanya.
Menurutnya, jika Ukraina disamakan dengan Rusia karena bertetangga, kenapa tak menempatkan negara lain yang juga bertetangga dengan Rusia.
"Kenapa tidak Rusia dengan.. Jepang misalnya, China misalnya. Kenapa tidak Rusia dan Polandia," katanya.
Hamianin pun menyampaikan hanya sebagian kecil WN Ukraina yang terlibat kasus di Bali.
"Dari 2019 sampai sekarang, empat tahun, hanya delapan warga Ukraina (bermasalah), bukan delapan ratus, hanya delapan. Bahkan tidak 88," katanya.
Baca juga: Usulan Gubernur Bali Cabut VoA Turis Rusia dan Ukraina Disorot Media Asing
"Sekarang di penjara Indonesia, hanya lima warga negara Ukraina. Lima, bukan lima ratus. Lima warga Ukraina, dan bukan kasus yang besar," katanya.
Hamianin meminta agar sebagian kecil itu tidak digeneralisasi menjadi seluruh warga negara Ukraina berperilaku buruk.
"Kenapa menggeneralkan menjadi sebuah prilaku (WN Ukraina) di Indonesia," katanya.
Bagi Dubes Ukraina, menyamakan Rusia dan Ukraina merupakan sebuah serangan terhadap negaranya.
"Bagi saya ini menyerang terharap negara saya. Karena menyamakan Rusia dan Ukraina," katanya.
Baca juga: Banyak Bertingkah di Bali Berujung Wacana Hapus VoA Turis Rusia-Ukraina
Kemudian, dia menyebut sekitar 7 juta WN Ukraina merupakan pengungsi. Seharusnya, katanya, pengungsi itu ditolong dan dibiarkan tinggal sementara waktu.
"Beberapa negara di dunia, termasuk di Asia, Asia Tenggara, membiarkan warga negara Ukraina melewati batas negara, dan tinggal sementara," katanya.
Dubes Hamianin mengaku mengikuti berita soal WN Ukraina yang memiliki KTP secara ilegal di Bali. Menurutnya, hal itu hanya salah satu tindakan dari WN Ukraina.
"Tapi tak memberikan arti bahwa orang Ukraina buruk, dan berperilaku buruk di Bali. Itu tak membuktikan apapun," katanya.
sumber
visa on arrival Rusia dan Ukraina dicabut, hanya Ukraina yg protes. ternyata mewekan mereka
BALI999 dan 4 lainnya memberi reputasi
5
1.3K
21
Komentar yang asik ya
Mari bergabung, dapatkan informasi dan teman baru!
Berita dan Politik
679.7KThread•48.2KAnggota
Urutkan
Terlama
Komentar yang asik ya