• Beranda
  • ...
  • The Lounge
  • Berapa Besar Kemungkinan Indonesia akan Mengalami Krisis Kelahiran?

ih.sulAvatar border
TS
ih.sul
Berapa Besar Kemungkinan Indonesia akan Mengalami Krisis Kelahiran?


Jumlah penduduk Indonesia sudah hampir mencapai 280 juta. Percaya atau tidak, jumlah tersebut bisa tercapai meskipun jumlah rata-rata anak pasangan suami istri menurun drastis sejak tahun 2000. Jika Anda melihat generasi orangtua Anda maka tak akan aneh menemukan ayah atau ibu Anda punya sepuluh saudara atau bahkan lebih. Tentunya itu fenomena yang sudah amat langka di jaman sekarang.

Jumlah kelahiran per ibu berkurang drastis, tetapi pengurangan itu berhasil ditutupi oleh jumlah perempuan yang sudah sedemikian banyak. Meski demikian jumlah rata-rata kelahiran terus berkurang sampai suatu hari nanti mungkin jumlah penduduk tak akan mampu mengimbangi.



Anda mungkin skpetis dengan opini ini. Mungkin Anda akan merujuk pada begitu banyak berita tentang anak Smp maupun Sma yang hamil di luar nikah atau orang-orang miskin yang tak punya pekerjaan tapi terus membuat anak. Itu memang benar, tetapi yang seperti itu tak bisa dijadikan dasar teori yang valid.

Banyak pelajar hamil di luar nikah, tetapi berapa banyak yang benar-benar melahirkan anak? Apa Anda bisa mengabaikan tingginya kasus aborsi atau penelantaran anak? Dan itu juga hanyalah fenomena generasi ini, bagaimana dengan sepuluh atau dua puluh tahun lagi?



China, Jepang, dan Korea Selatan sudah mengalami masalah ini terlebih dahulu. Jepang yang jumlah penduduknya jauh lebih sedikit dibanding Indonesia terancam hancur saking rendahnya angka kelahiran. Indonesia mungkin bisa bertahan dengan jumlah penduduk yang begitu banyak, tetapi dalam 30 atau bahkan 50 tahun ke depan masalah yang sama pasti akan menimpa Indonesia.

Kenapa saya bilang pasti? Itu karena pengaruh budaya barat dan semakin maraknya pergaulan bebas. Saat ini budaya barat tersebut tengah berbenturan dengan adat timur sehingga kita bisa melihat banyaknya pelajar yang penasaran dan coba-coba hingga akhirnya berakhir seperti sekarang.

Konten Sensitif


Saya yakin dalam beberapa tahun ke depan segalanya akan menjadi lebih lunak. Masyarakat akhirnya akan menerima edukasi seksual sebagai kurikulum dan hubungan seksual di luar nikah akan jadi semakin umum (jika melihat penyebaran open bo, tampaknya ini tak aneh sama sekali). Jika seks tidak lagi menjadi hal yang sakral maka jumlah orang yang ngebet pengen nikah akan menurun dan berujung pada menurunnya angka kelahiran.

Selain itu (jika melihat tren teknologi dan AI) tampaknya mencari pekerjaan akan semakin sulit di masa depan. Lapangan pekerjaan yang semakin menipis tentunya membuat seseorang ragu untuk menikah dan punya anak. Apalagi jika biaya hidup semakin tinggi, pastinya Indonesia tak akan berakhir berbeda dengan Jepang.



Jadi jika ditanya apakah Indonesia akan mengalami krisis kelahiran maka jawabannya ya, itu mungkin sekali, tetapi tidak dalam waktu dekat. Untuk saat ini mari kita nikmati saja berita-berita pencabulan di ponpes dan anak Smp yang merayakan valentine dengan pesan hotel.

Sekian dari saya mari bertemu di thread saya yang lainnya.
goeltom25338186
donnytobing7965
jhon_fc
jhon_fc dan 19 lainnya memberi reputasi
18
5.7K
152
GuestAvatar border
Guest
Tulis komentar menarik atau mention replykgpt untuk ngobrol seru
Mari bergabung, dapatkan informasi dan teman baru!
The Lounge
The Lounge
icon
922.7KThread82KAnggota
Terlama
GuestAvatar border
Guest
Tulis komentar menarik atau mention replykgpt untuk ngobrol seru
Ikuti KASKUS di
© 2023 KASKUS, PT Darta Media Indonesia. All rights reserved.