Pada kesempatan hari Minggu ini, TS ingin mengajak Agan berdiskusi tentang salah satu topik berita dari segmen militer. Dalam seminggu terakhir beberapa forum militer di dunia maya disibukkan dengan pembahasan mengenai persetujuan untuk dikirimkannya tank Leopard dan Abrams ke Ukraina. Namun, di luar topik tentang tank, sebenarnya ada salah satu topik menarik yang tidak banyak diberitakan.

Yang dimaksud adalah gosongnya sistem pertahanan rudal S-400 milik Rusia, foto mengenai gosongnya salah satu baterai sistem tersebut diunggah oleh akun Twitter @UAWeapons pada 20 Januari 2023 lalu. Foto memperlihatkan peluncur rudal S-400 yang punya kode 5P85СМ2-01, tampak berhasil dihancurkan.

Peluncur S-400 yang hancur ditemukan di dekat desa Ilyine di Zaporizhzhia, yang terletak 60 kilometer dari garis depan, menimbulkan pertanyaan bagaimana bisa dia dihancurkan jauh di belakang garis pertempuran. Beberapa laporan mengatakan jika hancurnya peluncur tersebut mungkin karena kerusakan internal, semisal terbarkar, atau bisa juga dihancurkan oleh Ukraina.



Ukraina memang telah mendapatkan bantuan rudal AGM-88 HARM yang punya kemampuan untuk melumpuhkam sistem pertahanan udara, Ukraina telah mengintegrasikan rudal yang dimaksud dengan MiG-29. Meski begitu belum ada laporan mengenai keberhasilan penggunaan rudal tersebut.

Kilas balik pada September 2022, Ukraina juga telah mengklaim sukses menghancurkan dua sistem peluncur rudal S-400 dan satu radar S-300 di wilayah bagian Selatan dari Ukraina. Tapi klaim tersebut tidak didukung oleh bukti yang valid. Sementara ini, masih belum bisa dipastikan apakah peluncur rudal S-400 benar-benar sudah dihancurkan ?




Sejauh ini strategi perang dari Rusia memang menuai kontroversi, beberapa kritik juga sempat dilayangkan oleh blogger militer di Rusia. Salah satu strategi kontroversial adalah ketika Rusia menempatkan ratusan pasukan di Makivka yang tak jauh dari posisi lawan, sialnya Ukraina mengetahui lokasi tersebut dan pada malam tahun baru menyerang barak pasukan Rusia tersebut memkai roket HIMARS.

Dan meski hancurnya S-400 masih belum diketahui kebenarannya, tetapi menarik melihat penempatan beberapa sistem jarak jauh seperti S-300 dan S-400 yang berada di wilayah Ukraina. Sebenarnya memposisikan sistem S-400 di Ukraina tidak masuk akal, karena keuntungan operasional akan minimal. Sistem S-400 akan menjadi target yang sah untuk diserang Ukraina menggunakan AGM-88 HARM dan HIMARS.



Mempertimbangkan jangkauan operasional S-400 yang bisa mencapai 400 kilometer dan jangkauan deteksi hingga 600 kilometer, sistem ini sebenarnya dapat beroperasi secara efektiv dari dalam wilayah Rusia. Menempatkannya di dekat garis depan pertempuran bukan merupakan pilihan yang tepat.

Pada bulan Juli 2022, pasukan Ukraina dilaporkan telah menghancurkan radar ketinggian rendah Rusia 48Ya6-K1 Podlet-K1, yang disebut digunakan untuk sistem pertahanan udara S-400. Tetapi berita ini juga masih belum bisa diverifikasi kebenarannya, meski sudah ada foto-foto yang beredar.



Sekilas tentang radar Podlet-K1 yang dilaporkan berhasil dilumpuhkan Ukraina, radar ino ditempatkan di daerah Lazurne di Kherson Oblast, terletak 50 kilometer selatan Hola Prystan, di pantai Laut Hitam. Beberapa analis menyebut peluncur S-400 yang ditempatkan di sana dimaksudkan untuk menembakkan rudal darat ke udara 9M96E dan 9M96E2, yang masing-masing memiliki jangkauan 40 dan 120 kilometer.

S-400 yang berduet bersama dengan radar Podlet-K1 akan memiliki jangkauan deteksi maksimum antara 200 sampai 300 kilometer, sementara rudal 9M96E dan 9M96E2 dapat digunakan untuk menghancurkan target udara jarak menengah yang terbang rendah. Sampai saat ini baik Rusia dan Ukraina belum memberi konfirmasi terkait insiden S-400, jika berita ini benar, maka akan menurunkan pamor S-400. Yang saat ini sudah diekspor ke China, India dan Turki.

Lalu, bagaimana pendapat Agan mengenai berita gosongnya S-400 kali ini ? Silakan nanti berkomentar di bawah, sampai jumpa







Referensi Tulisan: The EurAsian Times
Sumber Foto: Twitter