Firdaus272Avatar border
TS
Firdaus272
Telepon Umum Era Soeharto, Kini Tinggal Nama

Sumber gambar

Telepon umum biasa dikenal sebagai alat komunikasi yang dapat dijumpai ditempat umum yang terletak di beberapa titik kota dan perdesaan berada dipinggir jalan. Fungsinya untuk menghubungi seseorang untuk bercakap langsung kepada orang yang kita hubungi dengan menggunakan suara, otomatis kita dapat mendengar suara yang kita telepon.

Namun untuk memakai telepon umum harus mengantri dulu dengan waktu lama jika antrian panjang, panas dan terik matahari menyimuti orang yang antri tersebut. Apalagi pada hari besar seperti hari lebaran, natal, dan hari besar lain yang membuat orang yang memakai telepon umum untuk menghubungi seseorang dibutuhkan pasti butuh kesabaran dan tenaga ekstra untuk antri panjang supaya dapat giliran.

Telepon umum memiliki sejarah dimana presiden Soeharto mulai mencanangkan penggunaan telepon umum untuk kepentingan komunikasi segala sektor, supaya komunikasi antar daerah dapat terhubung dengan baik dari Sabang sampai Merauke.

Akhirnya Presiden Soeharto merealisasikan telepon umum dengan bekerjasama dengan Perusahaan Umum Telekomunikasi (Perumtel, cikal-bakal Telkom) dan PT. Indonesian Satellite (Indosat). Perusahaan telekomunikasi ini mulai berada di Indonesia sejak tahun 1970 an. Dengan begitu keberadaan telepon umum mulai muncul di Indonesia sebagai alat komunikasi dengan menggunakan gagang namun harganya masih sangat mahal pada saat itu terutama untuk pemakaian jaringan penghubung.

Telepon umum pun dipakai oleh sektor militier, pemerintahan, perusahaan, masyarakat kelas atas yang memang sudah di fasilitasi dan dibayar oleh negara. Sementara masyarakat kelas atas dan perusahaan mampu membeli telepon umum karena kebutuhan perusahaan yang mempermudah koneksi dan masyarakat kelas atas untuk kepentingan pribadi dan kemewahan.

Namun pemerintah dan perusahaan umum telekomuniasi berinisiatif untuk membuat telepon umum yang bertujuan agar semua masyarakat dapat menikmati pemakaian telepon umum. Dengan begitu telepon umum sudah bisa dipakai yang berada dipinggir jalan disetiap kota, itu terjadi tahun 1980 an yang di fasilitasi oleh pemerintah sebagai fasilitas umum.


Sumber gambar

Telepon bisa dipakai masyarakat dengan mudah dan biaya yang murah dengan cara memasukan koin logam nominal 100 rupiah logam besar kedalam mesin telepon umum. Kemudian tekan tombol telepon yang ingin dihubungi. Jika di angkat maka bisa langsung berbicara kepada yang kita hubungi. Mudah dan praktis serta terjangkau harganya.

Namun sekitar tahun 1990 an wartel mulai muncul sebagai sarana telekomunikasi baru yang dapat menampung kebutuhan komunikasi masyarakat untuk menghubungi seseorang yang penting. Wartel itu adalah kebijakan era modern telekomunikasi dimana fasilitas telepon yang dipakai masyarakat memiliki ruangan yang bersekat dilengkapi dengan kipas angin dan spidometer waktu dan biaya yang muncul didepan si penelpon.

Tercatat bahwa pada tahun 1992, jumlah seluruh telepon umum yang ada di Indonesia sebanyak 39.670 kemudian meningkat tahun 1994 sebesar 71.482. Lalu, pada tahun 2000 mengalami kenaikan yang siginfikan sebesar 305.222 fasilitas telepon umum. Hal ini membuat era presiden Soeharto menjadikan pembangunan telekomunikasi berhasil dicanangkan untuk kebahagiaan masyarakat umum.

Namun sejak presiden Soeharto lengser dari jabatan tersebut, masyarakat mulai mampu membeli telepon dengan harga yang amat murah yang bisa dipakai dirumah untuk melakukan komunikasi langsung dengan harga 500 ribu sampai 700 ribu. Dulu sejak tahun 1990 an harganya masih mahal 3 juta sampai 7 juta dan itu membuat masyarakat kelas atas dan tertentu saja yang mampu membelinya.

Namun keberadaan telepon umum dan wartel tidak terpakai lagi akibat arus modern telekomunikasi yang terus berkembang hingga saat ini. Seperti kemunculan ponsel yang bisa dibawa kemana mana, kemunculan internet, dan smartphone dengan berbagai variasi komunikasi selain panggilan suara.

Hal ini membuat telepon umum dan wartel telah terkubur menjadi kenangan yang sudah terlupakan pada zaman era kepemimpinan Soeharto.

Terimakasih semoga bermanfaat.

Narasi: Opini.

jiresh
Reizeger
sc5
sc5 dan 3 lainnya memberi reputasi
4
2.4K
80
GuestAvatar border
Guest
Tulis komentar menarik atau mention replykgpt untuk ngobrol seru
Mari bergabung, dapatkan informasi dan teman baru!
The Lounge
The Lounge
icon
922.6KThread81.8KAnggota
Terlama
GuestAvatar border
Guest
Tulis komentar menarik atau mention replykgpt untuk ngobrol seru
Ikuti KASKUS di
© 2023 KASKUS, PT Darta Media Indonesia. All rights reserved.