.r4hma.Avatar border
TS
.r4hma.
Kades Bertato, Apa Yang Salah Dengan Tato! Ingat Bu Susi Kan?




Kalau para petinggi negeri bertato memang apa yang salah? Kenapa tato sering dianggap hal yang negatif, darimana steorotip itu muncul.

Ada sosok yang viral bernama Hoho Alkaf yang menjadi Kepala Desa (Kades) Purwasaba, Kecamatan Madarijaya, Kabupaten Banjarnegara Jawa Tengah, dirinya tengah menjadi perbincangan warganet dan viral di media sosial karena bertato.



Sebenarnya tato di Indonesia memiliki sejarah yang kaya dan beragam, berkaitan dengan kebudayaan dan tradisi lokal. Beberapa suku di Indonesia memiliki tradisi tato yang berbeda-beda dan berkaitan dengan peran sosial dan spiritual mereka. Tato juga sering digunakan sebagai simbol status sosial atau sebagai identitas kelompok. Meskipun ada beberapa periode di mana tato dianggap tidak populer, tato saat ini kembali populer dan banyak diterima oleh masyarakat.

Lantas kalau itu tato sudah ada dari zaman leluhur, kenapa sekarang terjadi pergeseran makna?

Konten Sensitif


Tato di Indonesia dapat dipandang negatif karena beberapa faktor, seperti:

Kaitan dengan narkoba: Ada anggapan bahwa tato sering ditemukan pada orang yang terlibat dalam aktivitas narkoba.

Ikatan dengan kelompok marginal: Tato juga sering dikaitkan dengan kelompok marginal seperti preman atau bahkan teroris.

Nilai-nilai keagamaan: Beberapa agama, seperti Islam, melarang tato karena dianggap membentuk bagian dari tubuh yang dianggap suci.

Tradisi dan budaya: Ada tradisi dan budaya di Indonesia yang melihat tato sebagai sesuatu yang tidak sopan atau bahkan memalukan.



Namun, meskipun masih ada pandangan negatif terhadap tato, tato saat ini semakin diterima dan populer di kalangan muda dan banyak dipandang sebagai bentuk ekspresi diri.

Sebagai contoh eks Menteri Kelautan dan Perikanan Republik Indonesia Susi Pudjiastuti, ketika beliau menjadi sorotan publik memang terkenal memiliki beberapa tato di bagian tubuhnya. Tato tersebut menjadi bagian dari gaya hidup dan ekspresi diri pribadinya. Namun, pandangan masyarakat tentang tato mungkin berbeda-beda, beberapa mungkin memandang tato sebagai sesuatu yang tidak sesuai untuk seorang menteri.



Namun bagaimana hasil ketika ia menjabat, bagus-bagus saja tidak ada masalah seperti penggantinya yang terkena kasus korupsi.

Don't judge book by cover, itulah yang sering kita dengar maka tak heran kalau Kades Banjarnegara sudah 3 tahun menjabat disukai banyak masyarakat karena kinerjanya yang bagus.



Tapi kalau menurut kamu sendiri bagaimana nih kalau ada pejabat yang bertato?

Sumber Referensi

klik

klik


kakekane.cell
ar.pen
hudauzumaki
hudauzumaki dan 13 lainnya memberi reputasi
12
3.5K
100
GuestAvatar border
Guest
Tulis komentar menarik atau mention replykgpt untuk ngobrol seru
Mari bergabung, dapatkan informasi dan teman baru!
The Lounge
The Lounge
icon
922.6KThread81.9KAnggota
Terlama
GuestAvatar border
Guest
Tulis komentar menarik atau mention replykgpt untuk ngobrol seru
Ikuti KASKUS di
© 2023 KASKUS, PT Darta Media Indonesia. All rights reserved.