Sumber Gambar

Pinjol merupakan salah satu istilah baru di masa kini yang merujuk pada sebuah metode peminjaman uang melalui online. Kemudahan dalam pencairan uang membuat banyak orang menjadi tergiur dengan pinjol ini tanpa memikirkan resikonya.

Berikut ini TS akan sajikan sebuah cerita mengenai orang yang terjerat dengan pinjol. Uang pinjaman yang semula hanya 2,5 juta rupiah hingga hutang terus menumpuk dan tembus hingga 40 juta rupiah. Mau tahu ceritanya, berikut ceritanya! Simak sampai selesai ya!

SU adalah seorang pengajar di sebuah taman kanak-kanak yang sedang menempuh pendidikan S1 sebagai syarat profesinya. Namun untuk melunasi biaya kuliahnya yang terakhir, ia memerlukan uang sebesar 2,5 jura rupiah.


Sumber Gambar

SU sudah mencari ke sana- ke mari. Ke keluarga hingga saudara, tapi karena situasi sedang susah karena COVID-19, tidak ada yang bisa memberi SU pinjaman. Hingga salah satu teman menyarankan untung meminjam uang di salah satu aplikasi pinjol.

SU kemudian mencoba saran temannya. Syaratnya pun cukup mudah. Karena memang sedang kepepet, ia merasa pinjol ini menjadi salah satu alternatifnya. Ia pun mencoba menghubungi pihak terkait yang ada dalam aplikasi tersebut.

Akan tetapi, ternyata aplikasi itu tidak bisa memberi pinjaman sebesar 2,5 juta kepada nasabah baru. SU tetap dapat pinjaman, tetapi tidak 2,5 juta. Akhirnya, SU meminjam uang ke beberapa aplikasi lain dengan nominal berbeda. Pokoknya sampai uangnya pas 2,5 juta.


Sumber Gambar

Setelah hasil pinjaman uang itu digabung dan pas. Barulah ia bisa membayar biaya kuliah. Batas pembayaran pinjol sendiri terbilang singkat yaitu hanya 7 hari sejak pencairan uang. Tapi baru di hari ke-5 sudah dimulailah teror-teror tersebut.

Sudah mulai ada yang menghubunginya bahkan membentak-bentaknya. Ia juga mendapatkan berbagai ancaman dari para debt-collector tersebut. Mau tak mau SU harus mencari cara bagaimana caranya supaya bisa melunasi semua hutangnya.

Untuk melunasi hutang pinjol lain, SU terpaksa berhutang kepada pinjol lain demi menutupi hutangnya di pinjol sebelah. Cara ini terbilang kurang tepat karena bisa mendatangkan petaka yang lebih buruk. Dan benar saja, bukannya semakin membaik, keadaan malah makin menjeratnya.


Sumber Gambar

SU terus meminjam ke berbagai pinjol, kemudian untuk melunasinya ia meminjam lagi ke pinjol lainnya. Begitu saja terus sampai tagihannya kian membengkak. Hutang yang semula hanya 2,5 juta kini menjadi 40 juta rupiah. Total ia terjerat dengan 29 pinjol.

Hingga teror dan ancaman pun semakin ekstrem. Teman-teman dan keluarga terdekatnya mulai menjadi sasaran teror dari pinjol ini. Bahkan SU sampai difitnah dan diadu domba oleh para pinjol ini dengan keluarganya. Alhasil, nama baiknya mulai tercemar.

Akibat teror pinjol ini juga, kehidupan sosial SU semakin terpuruk. Ia sampai harus kehilangan pekerjaan yang ia idamkan sebagai guru. Kondisinya ini begitu memprihatinkan, seolah tidak ada jalan keluar baginya. Namanya juga sudah jelek akibat pinjol itu yang meneror teman, keluarga hingga tetangganya.


Sumber Gambar

Bahkan SU sampai ingin bunuh diri saking tidak kuat dengan tekanan dari berbagai pinjol. Tapi SU masih beruntung. Ia mendapat bantuan dari sejumlah lembaga hukum yang membantunya untuk menyelesaikan masalahnya melalui jalur mediasi.

Sedangkan beberapa pinjol lainnya tidak dapat dihubungi dan menghilang setelah viralnya kasus pinjol illegal. Di duga mereka adalah pinjol illegal. Kini, SU sudah bangkit dan merintis usahanya dari awal lagi.

Kisah SU ini bisa menjadi pelajaran bagi kita semua. Bahwa pinjol bukanlah solusi untuk setiap masalah kita, ia hanya akan mendatangkan masalah baru. Entah pinjol legal atau illegal, saran TS sih hindari. Selama masih ada keluarga, tetangga atau teman cobalah untuk meminta bantuan. Jangan malu, masa iya mereka tak mau membantu.



Ya segitu saja kisah yang bisa TS bagikan. Semoga bisa jadi pelajaran.

Kalau kalian ada kah yang berpengalaman dengan teror pinjol? Bisa cerita di bawah ini!

Sumber: Link Referensi
Ditulis oleh Harry Wijaya
Tulisan dan Narasi Pribadi