Hi sobat food and resto cafe,

Kolaborasi antara dua produk antara Nestle dan Starbucks membuat kopi kalengan dengan merek Starbucks dijual lebih murah.

Harga yang dijual di market-market dengan brand Starbucks ini sempat viral beberapa waktu yang lalu, hingga sampai dinamakan Starbucks versi 'BPJS', karena harganya cuma Rp 15 ribu.

Kalau kita mampir ke gerai Starbucks tentu untuk menikmati secangkir kopi harganya berada dikisaran 30-40 ribuan, beda harga lagi kalau ada topping atau variant yang bukan original bisa diatas harga tersebut.



Tak heran bila gerai Starbukcs dianggap kopi premium karena harganya yang cukup fantastis, nah kenapa harga yang kalengan bisa murah?

Karena rasa yang dihadirkan bukanlah rasa Starbucks yang ada di gerai, namun rasa dari produk Nestle yang mirip sekali dengan NESCAFÉ, dimana produk ini sudah hadir dari tahun 1938.

Tentu saja harga kalengan Nescafe juga berada direntang harga tidak sampai Rp 10 ribuan sudah bisa kamu beli, walau harga juga tergantung variant.



Namun karena Starbucks sudah berada di jejeran kopi premium, tentu harganya juga lebih mahal dari Nescafe kalengan.

Melihat hal ini, apakah ini aebuah langkah yang cerdas? Atau malah hal ini sebuah blunder, karena rasa dan harga yang ditawarkan oleh Starbucks kalengan berbeda dengan yang digerai?

Tentu hal ini bagi sebuah bisnis adalah langkah yang cerdas, dikarenakan sebuah brand premium dapat dinikmati oleh banyak kalangan, baik itu kalangan bawah dan juga lapisan middle up.



Tentu nama Starbucks akan lebih familiar dengan spektrumnya yang lebih luas dari premium market, setidaknya keduanya tentu diuntungkan. Dimana produk Nestle juga naik menjadi premium, dibandingkan produk yang sejenis.

Kolaborasi dua perusahaan, sebenarnya sudah banyak dilakukan terutama untuk brand otomotif dimana Daihatsu dan Toyota berkolaborasi karena Daihatsu merupakan anak perusahaan Toyota Motor Corporation (TMC).

Kolaborasi keduanya ternyata memberi keuntungan dengan produk kembar yang dijual oleh mereka, tentu hal ini juga dilakukan oleh Nestle dan Starbucks yang menjual produk kembar beda nama brand.



Tentu bagi konsumen yang melihat brand Starbucks akan membelinya, walau secara rasa sama dengan Nescafe. Karena nama brand, tampilan yang ikonik dan menarik maka konsumen akan tetap membeli. Sama akan halnya Toyota Avanza-Daihatsu Xenia, Toyota tetap laku dan bergengsi sedangkan Xenia tetap laku karena harga lebih terjangkau, padahal dari model sama saja, karena diproduksi pada pabrik yang sama yaitu oleh Astra Daihatsu Motor (ADM). 

Inilah permainan nama brand yang sudah melekat dihati konsumen, dan hal ini adalah langkah cerdas sebuah bisnis agar bisa berjalan dengan market share yang lebih besar.



Terima kasih yang sudah membaca thread ini sampai akhir, bila ada kritik silahkan disampaikan dan semoga thread ini bermanfaat, tetap sehat dan merdeka. Ane c4punk pamit undur diri, See u next thread.





"Nikmati Membaca Dengan Santuy"


Tulisan : c4punk@2022
referensi : 1, 2
Pic : google