Kriteria jodoh, setiap orang tentu saja berhak untuk memutuskan laki-laki atau perempuan seperti apa yang cocok untuk dijadikan sebagai pasangan hidup.

Baik, setia, penyayang, jujur dan bertanggung jawab, ini adalah beberapa kriteria yang sangat dasar dan bisa dikatakan menjadi standar mencari jodoh bagi kebanyakan orang.

Di era yang semakin berubah seperti saat ini tentu saja kriteria mencari jodoh juga mengalami perubahan GanSis. Mapan, memiliki jabatan, dan berseragam, menjadi kriteria bagi kebayang para kaum wanita yang memang memiliki harapan untuk hidup berkecukupan setelah menikah tanpa harus berjuang kembali dari nol.

Dijadikannya kriteria mapan, memiliki jabatan, dan berseragam sebagai kriteria mencari jodoh, tentu saja ada positif dan negatifnya.
Tidak sedikit wanita yang menjadi korban kejahatan karena merasa tergiur dengan seragam dan jabatan sebagaimana kasus kejadian yang tengah menghebohkan media sosial beberapa hari belakangan.

Media sosial tengah dihebohkan dengan curhatan seorang netizen perempuan yang bernama Anggita yang mengaku dihamili oleh seorang oknum Polisi berinisial S yang bertugas di Polres Kepulauan Seribu Polda Metro Jaya.

Dari curhatannya di media sosial Anggita meminta pertanggungjawaban dari S yang telah menghamilinya. Diketahui dari bukti chat yang diunggah, S meminta Anggita untuk menggugurkan kandungannya jika masih ingin melanjutkan hubungan karena S belum siap untuk menikah dan malu dengan penilaian orang sekitarnya.

Anggita tidak mau untuk menggugurkan kandungannya, itulah sebabnya dia menuntut tanggung jawab dengan membuka aibnya dengan S ke publik dengan menandai dan me-mention Kapolri Jenderal Listyo Sigit Prabowo, Kapolda Metro Jaya, dan juga Kapolres Kepulauan Seribu.

Bukan hanya itu, dikabarkan saat ini Anggita juga telah menempuh jalur hukum dengan melaporkan oknum Polisi berinisial S tersebut karena dugaan penganiayaan fisik dan verbal secara berulang-ulang kali.

Dari adanya kejadian ini tentu harus dijadikan sebagai pelajaran berharga khususnya bagi para kaum wanita.

Menentukan kriteria pasangan yang memiliki jabatan atau berseragam tentu itu boleh dan sah-sah saja, asalkan tidak menjadi alasan kalian tergiur dan terobsesi untuk memiliki pasangan dengan jabatan atau seragam tertentu sampai akhirnya mau untuk melakukan apapun bahkan termasuk dengan mengorbankan diri kalian sendiri.

Menjaga harga diri itu sangat penting GanSis. Jangan hanya karena tergiur dengan iming-iming hidup mapan berkecukupan kemudian kalian mau untuk menggadaikan harga diri kalian sendiri karena pasti ujung-ujungnya akan ada penyesalan.

Oke, mudah-mudahan thread ini bermanfaat dan ada pelajaran baik yang bisa Agan Sista ambil dari banyaknya kejadian yang telah ada dan diberitakan.