Sudah beberapa hari Verren Christy menghabiskan waktu berlibur di Jakarta, tak lengkap rasanya jika ia tidak mengunjungi spot foto baru di ibu kota yang kini sedang happening. Halte TransJakarta Bundaran Hotel Indonesia menjadi salah satu tujuan wisata yang ingin sekali ia datangi sebelum kembali ke kota asalnya di Manado, Sulawesi Utara.

“Buat aku sebagai turis, sih, ini keren banget. Kapan lagi bisa foto dengan latarnya Bundaran HI sama Patung Selamat Datang. Mereka kan ikonnya kota Jakarta,” kata Christy saat ditemui detikX di Halte TransJakarta Bundaran HI kamis lalu. Pada liburan sebelumnya di tahun 2017, Christy cuma bisa berfoto dari pinggir trotoar Bundaran HI. “Spot yang sekarang ini angle-nya bagus banget buat foto.”

Halte yang baru saja diresmikan pada 15 Oktober silam telah menjadi tujuan favorit wisatawan lokal. Sejak dirombak habis-habisan, baik Halte Bundaran HI maupun Halte Tosari yang lokasinya berdekatan ini memiliki desain berbeda dari halte-halte lain yang dibangun PT TransJakarta sebelumnya.

Dari luar, kedua halte yang saling mengapit Patung Selamat Datang ini memiliki desain layaknya sebuah kapal. Beberapa netizen di sosial media kompak menyandingkan desain halte TransJakarta ini dengan Kapal Nabi Nuh.

Layaknya sebuah kapal, bangunan ini terdiri dari dua lantai. Lantai satu digunakan sebagai area menunggu bus, sementara lantai dua dilengkapi dengan area anjungan alias sky deck view untuk berswafoto dengan latar Patung Selamat Datang.

Sama seperti penumpang lain yang hendak menaiki TransJakarta, Christy diwajibkan tap in di barrier gate atau mesin tap. Saldo di kartu elektronik dipotong Rp 3.500. Karena tak ingin menaiki TransJakarta, Christy langsung menuju lantai dua menggunakan tangga. Sementara ini fasilitas lift belum tersedia. Di lantai dua, pembangunan masih berlangsung. Terlihat beberapa petugas sedang membenahi keramik. Ada beberapa spot yang nantinya akan dijadikan area komersil.

Perempuan berusia 26 tahun ini sengaja memilih datang di siang hari untuk menghindari keramaian. Di area anjungan terdapat sebuah papan bertuliskan ‘Kapasitas Anjungan Maksimal 20 orang. Jika datang di hari minggu, antrean untuk berfoto di anjungan bisa mengular. Beruntung Christy bisa foto tanpa antre.

“Tadi sempet agak was-was juga, soalnya di beberapa titik anjungannya kayak kerasa bergetar. Mungkin karena anginnya lagi kencang atau gimana,” kata Christy.

Di saat Christy menyambut antusias desain baru Halte TransJakarta Bundaran HI, tidak demikian dengan Nina Wulandari. Sudah lima tahun Nina bekerja di Kawasan Sudirman. Sehari-hari ia menggunakan TransJakarta sebagai moda transportasi pilihannya.

Meski desain halte ini terlihat mewah dengan lanskap kapal pesiar, sayangnya Nina tak merasa revitalisasi itu tidak membawa banyak perubahan dari segi fungsional. Nina merasa tempat menunggu TransJakarta di lantai dasar terasa makin sempit karena ada tangga menuju lantai dua.

“Halte di Tosari itu kalo jam sibuk rame banget. Sekarang aku berasanya makin sumpek, keluar masuk desak-desakan. Padahal kita pulang kerja udah capek mau buru-buru pulang. Mana gate masuknya juga cuma dua doang,” keluh Nina. “Menurut saya paling enak itu Halte Balaikota sama Halte GBK. Enak kalau nunggu di sana luas dan nggak sempit.”

Saban hari, saat Jakarta sedang diguyur hujan, airnya merembes membasahi lantai Halte Bundaran HI. Kejadian ini terekam di video berdurasi tiga detik yang diunggah pengguna Twitter @nanapanjangg pada 27 nov 2022. Tweet ini langsung disambut makian pengguna twitter.

“Nggak perlu halte TJ yang estetik. Yang dibutuhkan itu waiting line-nya bener nggak tubrukan sama yang baru turun dan mau keluar, nggak kena tampias ujan, jam datang dan berangkat on time, tap in out lancar nggak error, LED schedule bus real time, announcement next halte nggak salah.”

Pembangunan halte bertingkat di Bundaran HI dan Tosari ini juga dikritik oleh Sejarawan JJ Rizal. Ia bahkan meminta Gubernur DKI Jakarta Anies Baswedan untuk menghentikan pembangunan halte itu karena telah menghalangi pemandangan ke Patung Selamat Datang.

"Pak Gubernur @aniesbaswedan mohon stop pembangunan halte @PT_Transjakarta tosari-Bundaran HI yang merusak pandangan ke patung selamat datang en henk ngantung fontein warisan Presiden Soekarno dengan Gubernur henk ngantung sebagai poros penanda perubahan ibu kota kolonial ke ibu kota nasional," ujar JJ Rizal melalui akun twitternya, dikutip Kamis (29/9/2022).

Selain merusak pandangan, JJ Rizal menilai halte itu “mengkapitalisasi” kawasan bersejarah warisan Presiden Soekarno yang mencakup Monumen Selamat Datang beserta air mancurnya, Hotel Indonesia, sampai kawasan Sarinah.

“Mohon pak gubernur @aniesbaswedan stop pembangunan halte @PT_Transjakarta yg arogan di kawasan cagar budaya penanda sejarah perubahan kota kolonial jadi kota nasional warisan sukarno, jgn biarkan halte2 itu jd noda di buku sejarah masa pemerintahan bpk yg kaya prestasi,” cuit JJ Rizal pada akhir September lalu.

Pada Juli 2018, Anies meminta supaya jembatan penyeberangan orang (JPO) yang terletak di samping Bundaran HI dirobohkan. JPO yang terbentang dari trotoar di depan Wisma Nusantara hingga trotoar ujung Hotel Hyatt itu dinilai menghalangi pemandangan ke patung Selamat Datang. Perobohan dilakukan menjelang pesta olahraga Asian Games 2018 di Jakarta.

"Jadi nanti kita akan bisa merasakan Jalan Thamrin lurus tanpa ada JPO dan sampai di sekitar Bundaran HI kita akan menyaksikan lagi Patung Selamat Datang," kata Anies pada 22 Juli 2018.

Namun kini, Anies pula yang menginisiasi revitalisasi Halte Bundaran HI menjadi halte memanjang dan menjulang tinggi hingga memiliki dua lantai. Banyak yang menyebut disain dari halte itu mirip kapal Titanic.

https://news.detik.com/x/detail/inte...Halte-Titanic/

Ketika kenyamanan warga untuk berfoto (5 tahun sekali) lebih penting daripada kenyamanan warga yg naik TJ tiap hari..

Pak anies memang luar biasa..