Salam jumpa kembali buat reader saya yang selama ini sudah mengikuti kisah saya, di Thread Terperangkap Di Dimensi Lain. Dan salam kenal buat para reader baru yang baru mengenal saya.
Mungkin lebih Afdol jika saya kembali memperkenalkan diri, Nama saya Iyhan Samudera (Nama Panggilan), karena memang profesi saya sebelumnya adalah seorang pelaut hingga saya menemukan takdir saya.
Untuk reader lama saya, mohon maaf sekian lama ini saya vakum karena beberapa misi kecil dan besar yang saya jalani sebab amanah dari Zulfikar yang diberikan pada saya. Salam rindu pada semuanya, Terimakasih untuk semua yang sudah mengenal dekat saya, inilah saya dengan berbagai kekurangan dalam sisi lain hidup di dunia ini.
Di thread ini, dalam rentan waktu dua tahun lalu, hingga kini saya telah berhasil menyelesaikan sesuatu yang tidak disadari oleh kesadaran umum masyarakat, sebuah tugas dan tanggung jawab yang disebabkan oleh dua iblis yang selalu saja hadir di setiap peradaban yang ada, untuk menuntun manusia kejalan yang salah.
Untuk itu, segala kekurangan dalam penulisan mohon dimaklumi, segala alur, tema, tokoh, dan latar waktu serta tempat semua benar adanya. Namun ada beberapa detail yang saya samarkan terkait privasi.
Selamat membaca dan berimajinasi.
Quote:
Cuplikan gambar berasal dari Google image,Agar reader dapat sambil berimajinasi tentang apa yang reader baca
PART I - Awal Mula Perseteruan
Spoiler for Cuplikan Ending Book I (Terperangkap Di Dimensi Lain) :
Ku hanya duduk, ditemani secangkir teh sambil bersendawa santai dengan paman. Paman nampaknya usai beribadah, terlihat energinya sudah pulih, buk Asri tengah duduk diantara kami. Lalu di tengah obrolan, kami melihat dua ekor kuda putih, bertanduk satu dikepalanya. Paman memanggil dua peliharaannya tersebut.
"Nak, Untuk kali ini kemenangan kembali berada dipihak kita. Setelah ini, Kembalilah ke alammu. pulihkan ragamu. beberapa saat lagi akan ada pertempuran lainnya. pertempuran besar yang menunggu" Ujar paman sesekali meneguk secangkir teh hangat.
"Disisi lain, para leluhur nusantara mulai beradu. melihat kebiadaban manusia di Tanah itu" Sahut Buk asri
"Maksud buk asri?" Saya masih belum paham apa maksud beliau.
"Dalam waktu dekat akan ada pergulatan hebat antar dua dimensi. Fitnah mulai nampak dimana mana." Jelas paman kemudian.
"Masalah apa lagi paman? "
Januari 2020
Dua bulan telah berlalu sejak terakhir saya berhubungan dengan hal ghaib, terakhir disaat saya membantu kegaduhan yang terjadi di SMK tempat kerabat saya bekerja.
Dan setelah itu, kehidupan normal saya berlanjut. Tidak manusiawi jika hidup ini tanpa rintangan. Disaat bersamaan Allah memberikan cobaan kepada saya, dimana saya berada di titik terendah hidup, dilema besar.
Saat itu saya bertahan hidup berkat sedekah para dermawan yang pernah saya bantu, tak ada pekerjaan di real life yang saya lakoni.
Hingga suatu ketika, saat saya dimintai bantuan oleh salah seorang bernama Hj. Anton Wijaya, Seorang Cina muslim yang memiliki usaha ekspor komoditi produk ikan keluar negeri.
Beliau memang memiliki usaha yang cukup maju, namun betapa banyaknya musuh disekeliling nya. Banyak kiriman kiriman makhluk ghaib yang mengusik dan mencoba menumbangkan usaha beliau. Hingga dalam sebuah khotbah jumat yang saya ambil, saya mengenalnya.
Ia banyak bercerita pada saya tentang apa yang dia alami beberapa bulan terakhir.
Setelah penelusuran singkat, Alhasil saya mengetahui beberapa dalang yang menginginkan usaha beliau hancur. Singkat cerita saya berhasil dengan mudahnya mengalahkan Djin djin rendahan yang menjadi suruhan para musuh beliau.
Hingga saatnya saya diangkat dan diajak mengelola bisnis yang ia jalani.
Dan saat itu saya sedikit melupakan sisi ghaib saya dan kembali menjalani hidup dikehidupan normal.
Dan sesuai diskusi saya bersama mas mustafa, terkait untuk menambah penghasilan financial saya, maka saya dan beliau merangkum thread saya sebelumnya untuk kami jadikan Novel berbayar dan disediakan di platform Playstore.
Beliau cukup berjasa, beliau dengan tulus membantu segala kesusahan saya, termasuk project novel tersebut. Dan singkat cerita novel saya terbit di platform Playstore, penghasilan yang saya dapatkan dari situ ternyata tak sesuai pemikiran. Dan bersamaan dengan itu, terjadi pandemi dan usaha Hj Anton tersedat sehingga mengharuskan kami untuk dirumahkan sesaat.
Beberapa hari, hingga seminggu dan dua minggu pandemi itu berlangsung, saya merasakan ada hal yang tidak beres tentang semua ini.
Maka malam itu saya melakukan kunjungan lintas alam menuju istana Paman.
Spoiler for Istana Al Ghazaliah:
Setelah tiba, saya mendapati paman sedang bersama beberapa jin lainnya, tampaknya mereka sedang melakukan latihan rutin.
Quote:
"Kunjungan tak resmi, hehe, " Ujar Paman setengah tertawa lalu ia berjalan kearahku.
"Sedang sibukkah paman, " Tanya saya, lalu saya mencium tangan beliau lalu memeluk nya.
"Pedang, jika tak diasah maka akan tumpul, begitu pula dengan prajurit hehe, ayo duduk, " Kata paman lalu ia mempersilakan saya duduk.
"Saya coba untuk menjangkau bunda mayang asri, namun tak bisa, paman tau dimana beliau berada, " Tanya saya dengan pandangan masih memperhatikan para prajurit paman yang sedang berlatih.
"Mayang Asri, nampaknya ia sedang bermeditasi nak, kalau boleh paman tau, ada keperluan apa kamu berkunjung kemari, pasti sesuatu yang terjadi diduniamu?" Tanya beliau, dan saya pun menoleh dan membalasnya dengan anggukan kecil.
"Kamu masih ingat perkataan ku, saat beberapa bulan lalu, " Lanjut paman lalu ia menyeduh minuman di tangannya.
"Pertarungan besar antar dua dimensi, sebuah rencana besar yang belakangan ini baru aku sadari, " Jelasnya, lalu ia berdiri dan melangkah perlahan sambil dengan pandangan kedepan.
"Hal apakah yang akan terjadi paman?, " Ujar saya dan paman pun menoleh.
"Nampaknya, takdir kembali memihakmu nak, " Jawab paman sembari menatap kearahku dan saya menatap paman dengan tatapan sayu.
"Dia siapa paman, " Tanya saya penasaran.
"Al Harits, Sayyid Al Malaikkat, Khazzin All Jannah, " Jawab Paman dengan tatapan yang tak kupahami.
"Azazil, Mantan Imam para malaikat yang diusir dari surga akibat enggan sujud pada Adam As, Lagi-lagi salah satu iblis 7 pangeran dari Neraka, " Ujar saya pasrah.
"Tak hanya satu Nak, ia bersama zatan, atau manusia menyebutnya Lucifer, " Jelas Paman lagi.
"Hasbunallah Wani'mal wakkil, Ni'mal maula Wa ni'mal Nassir" Ujar saya, dan saat itu saya cukup yakin untuk tak ikut campur urusan para iblis itu.
"Nak, " Panggil nya,
Dan saya hanya melangkah kosong ke sudut lain balkon istana itu. Sesaat saya menoleh pasrah.
"Buang segala rasa ragumu, segala rasa takutmu, kamu berbeda nak, " Ujar paman menyemangati ku.
Lalu tak terasa air mata saya mengalir, saya menangis dan tersungkur merasa sangat bersalah pada prasangka ku sendiri. Ya Allah Maafkan Khilafku.
"Mengapa saya, mengapa tidak paman atau makhluk lain yang lebih hebat dibandingkan saya, " Ujar saya dengan suara parau.
Tanpa sadar mata saya memerah...
"Apa kamu lupa, kamu telah memenjarakan kembali 2 iblis ke neraka nak, " Kata paman dan ia berjalan kearahku.
Dan ia memegang pundakku..
"Ya ini misi untukmu, beberapa saat lalu aku mendapatkan semacam gambaran dari sesuatu yang juga tak aku pahami, kamu akan kembali, dan nyatanya sekarang kamu disini kan, " Lanjut paman lalu ia merekahkan senyuman nya.
"Hidupku di dunia nyaris terbengkalai wahai paman, Yaallah berikan petunjuk mu, "
Dan tangis saya kembali menjadi, saya menangis sejadi-jadinya dalam waktu yang cukup lama.
Paman hanya mengelus rambutku dengan lembut, lalu ia memegang tanganku dan akupun berdiri di hadapan nya.
"Tumbuhkan kembali keyakinan mu nak itulah kekuatan sejatimu, " Ujar paman lalu ia tersenyum.
Sejatinya manusia hanyalah hamba, dan saat itu saya berada dihadapan seorang bangsa jin yang cukup tersohor, panglima perang, namun berada dihadapan nya tak membuat saya lupa siapa jati diri saya sesungguhnya. Sebuah takdir kembali diperuntukkan untuk saya, takdir yang mustahil bila tanpa anugerah dari sang maha kuasa. Saya hanya berserah diri saat itu, tanpa henti hati saya bertasbih akan kebesaran Allah, tak ada yang mustahil baginya.
****
Setelah beberapa saat sukma saya pergi dari raga ini, saya menegok kearah jam dinding, wah rupanya 8 jam saya meninggalkan dunia ini. Lelah rasanya dalam posisi duduk bersila, maka saya bangkit dan hendak mengambil wudhu karena sesaat lagi akan masuk waktu sholat subuh.
Quote:
"Kak, tunggu aku ya kita sholat bareng, " Kata adik saya dan ia langsung masuk ke kamar mandi untuk mengambil wudhu.
"Iya dek, kakak tunggu dikamar ya, " Jawab saya.
Saya memiliki seorang adik perempuan, saat ini ia duduk dibangku SMK kelas 3, dan ia adalah wanita kedua yang aku cintai setelah ibuku. Ia bernama Riska, cukup berprestasi disekolahnya dan dengan segenap hati saya menjaganya agar tak ikut terpengaruh dengan perkembangan jaman yang sedang berlangsung. Setelah beberapa saat ia kekamar ku, sudah mengenakan mukenah dan kamipun melakukan ibadah sholat subuh.
Spoiler for Tiba-tiba:
Saya tersadar, satu detak jantung yang cukup kuat saya rasakan, ah seperti nya sata tertarik ke dimensi lain, seperti yang sudah berkali-kali saya alami.
Tempat itu sangat tak asing, terlihat sebuah istana megah dengan atap yang runcing dan dikelilingi oleh tembok yang sangat tinggi. Saya berjalan gontai dan masih belum mengetahui siapa yang menarik saya ke tempat ini, dan apa maksudnya. Hingga secara tiba-tiba muncul sesosok makhluk yang cukup familiar, dia adalah Ratu Thessa.
"Ratu, " Ucap saya setelah menyadari kehadiran nya, dan ia berjalan kearahku sembari tersenyum tipis.
"Patih, hehe. Amat sulit menarik sukmamu, "
Ia mengulurkan tangannya dan memberikan isyarat untuk mengikuti nya. Maka sayapun memegang tangannya lalu seketika saya berpindah dengan sangat cepat ke sebuah ruangan dalam istana.
Didalam suasana cukup lengah, sebuah ruangan yang dahulu pernah aku kunjungi, nampak tak banyak perubahan dalam ruangan ini. Ia pun duduk di singgahsananya, lalu mempersilakan saya duduk di sebuah kursi dihadapan nya.
"Awal kata, saya mohon maaf atas kejadian lalu, maafkan dustaku wahai patih. Saya sadar ambisi telah mengalahkan saya, sehingga membuat mu hampir jatuh ketangan dua iblis itu, " Ucapnya dengan tatapan sayu kearah saya.
"Yang telah terjadi, biarlah terjadi ratu. Namun... Saya belum paham maksud ratu mengajak saya ke istana ini, " Jawab saya.
"Sebagai permohonan maaf, izinkan saya menganugerahkan kamu sesuatu, karena kamu akan kembali mengemban misi yang tak kalah berbahaya dari sebelumnya, " Ujar Ratu.
"Apa itu wahai Ratu, " Tanya saya penasaran.
Seketika muncul ditangan ratu sebuah gulungan kertas, berwarna coklat dan nampaknya sesuatu yang sakral. Setelah itu ia bangkit dari singgahsananya, berjalan perlahan kearahku, dengan hati-hati ia menyerahkan gulungan kertas itu kepadaku sembari berkata.
"Didalamnya terdapat berbagai titah kuno, dan kami menyebutnya mantra.., "
Gulungan itu sudah berada didepanku, namun aku belum menerima nya.
"Maaf Ratu, bukannya menolak pemberian ini, namun aku tak ingin dan tak akan pernah untuk menggunakan sesuatu lainnya selain kekuatan dan ketetapan Allah, " Dengan sopan saya menolak pemberian Ratu.
"Patih, percayalah ini akan berguna untukmu kelak. Titah ini awalnya diperuntukkan untuk para malaikat, saat dahulu kala berperang melawan para iblis pembangkang, energi mu mulia, maka akan selaras bersama titah ini, akupun hanya mengamalkan beberapa diantaranya dan sebab energi ku tak seperti mu maka titah itu berubah menjadi mantra-mantra sihir, " Jelas Ratu pada saya.
Dan tanpa ragu mulai kuterima gulungan kertas itu, perlahan kubuka dan sesaat sebelum saya menemukan beberapa bait dalam kertas itu,
Spoiler for Tiba-tiba:
Seakan saya tertarik menyusuri dimensi waktu. Jauh, dan sangat jauh kebelakang. Ada banyak sekali peradaban yang saya lihat, beribu peperangan, kebiadaban manusia yang terpengaruh oleh hasutan iblis iblis, banyak dan teramat banyak semua saya lewati begitu saja, saya melihatnya, sangat jelas dan cukup membuat batin saya menangis.
Hingga penglihatan itu terhenti di suatu sisi, saya berdiri di tanah yang sangat tandus, bebatuan nampak dimana-mana. Dimanakah saya? Saya hanya bisa melangkah, terik matahari saat itu sangat hangat, udara yang sangat sejuk dan teramat berbeda dengan aroma udara di masa sekarang.
Hingga pandangan saya tertuju pada sekelompok makhluk besar, wujud mereka sangat besar, dan memiliki tubuh seperti bebatuan dengan bara api di antara mata dan mulut mereka.
Saya hanya bisa memandang mereka bertarung dengan makhluk lain yang memiliki wujud tak kalah aneh bagi saya, dan disudut lain, pandangan ku teralihkan oleh sosok lainnya yang memiliki ukuran hampir sama dengan para raksasa itu.
Namun sosok itu sangat berbeda dengan mereka, ia nampak seperti manusia pada umumnya, dan, saat secara tak sengaja sosok lelaki itu menoleh kearahku, maka pandanganku tak mampu menatap wajahnya, ssangat berkilau dan akupun spontan tersadar dari perjalanan lintas waktu.
"Huh, hah, " Nafas saya tak beraturan seperti keluar dari ruang kedap udara.
"Luar biasa, bait pertama dari mantra itu berhasil menyatu, apa yang kamu lihat nak, " Tanya Ratu penasaran.
"Entahlah, seperti nya saya melewati lorong waktu, sangat panjang dan berliku, namun hanya pertumpahan darah yang aku lihat, hingga aku terhenti di suatu masa, entah kapan dan dimana, disana ada beberapa makhluk dan satu manusia, namun.. " Jawab saya, lalu saya teguk segelas air putih.
"Kamu mengunjungi masa dimana leluhur mu, Adam AS hidup. Yah, saya yakin kamu lah lawan yang sepadan dengan mereka,?" Ujar Ratu lalu memegang erat tangan saya.
"Saya belum mengerti Ratu, apa maksud dan tujuan semua itu, lelaki tadi, Nabi Adam AS, ia menoleh kearahku, namun aku tak mampu menatap wajahnya yang amat berkilau, "
Ucap saya tak percaya dengan apa yang terjadi.