Sumber Gambar

Pemuka agama adalah salah satu orang yang dihormati pada suatu kelompok agama tertentu. Sikapnya yang baik, tutur katanya dan pengetahuannya menjadikan pemuka agama salah satu tokoh yang disegani oleh para umatnya.

Namun, biar bagaimana pun pemuka agama adalah seorang manusia sama seperti kita semua. Ilmu agama tidak akan merubah sifat-sifat manusia yang secara alamiah sudah ada sejak ia lahir. Termasuk salah satunya adalah hawa nafsu dan kebejatan.

Seperti yang terjadi di Siak berikut ini. Seperti yang pernah terjadi, lagi-lagi tokoh agama jadi pelaku pencabulan yang seharusnya tidak ia lakukan (Karena tidak ada dalam ajaran agama). Bukan main-main, korbannya pun masih di bawah umur.


Sumber Gambar

Kejadian nahas ini menimpa seorang pelajar berusia 14 tahun yang sedang melakukan filedtrip atau kalau di sini namanya study tour kali ya? Ya, pelajar perempuan itu menjadi korban pencabulan yang dilakukan seorang ustad berusia 39 tahun dengan inisial ZH.

Sebelumnya memang korban mengikuti kegiatan field trip ke daerah Sumatera Barat. Semua kegiatan berjalan lancer tanpa kendala. Hingga kejadian nahas menimpanya ketika di perjalanan pulang yang tak pernah ia sangka-sangka.

ZH melakukan aksi cabulnya kepada pelajar itu ketika dalam perjalanan pulang. Lalu sesampainya di rumah, korban langsung bercerita kepada keluarganya (bagus nih berani speak up). Keluarga yang tak terima lalu bergerak cepat dan melapor ke Polres Siak.


Sumber Gambar

Setelah dilakukan penyelidikan dan penyidikan, ZH pun akhirnya ditetapkan sebagai tersangka dan ditahan di Polres Siak. Kini korban masih mendapat pendampingan untuk memulihkan psikologisnya yang sempat terguncang.

TS kadang bertanya-tanya, hukuman kebiri itu gimana ya kabarnya? Itu jadi gak sih? Kalo jadi kasus semacam ini bisa kali ya dapet hukuman kebiri? Hehe, pertanyaan ini dijawab nanti saja. Sekarang kembali ke kasus ustad cabul ini.

ZH dianggap sebagai ustad pastinya karena dikenal memiliki ilmu agama yang tinggi dan perilaku yang sangat mencerminkan agama. Tapi sekali lagi, ilmu agama tidak bisa merubah karakteristik alamiah manusia dalam hal hawa nafsu. Ilmu agama hanya bisa menahan dan membatasinya.


Sumber Gambar

Masalahnya, seberapa kuat kita membatasi dan menahan diri? Setiap individu jelas berbeda.

Tapi kalau menurut TS sendiri, tidak perlu ilmu agama untuk menahan diri dari hawa nafsu. Cukup kita gunakan akal, pikiran yang sehat dan rasa malu. Karena kita sejak awal memang memiliki itu. Dan itu yang membedakan kita dengan binatang.

Tapi kalau memang kalian sebegitu butuhnya dengan ilmu agama ya tak apa-apa. Toh yang tak ada salahnya kita belajar kebaikan.



Sumber / Link Referensi: 1, 2
Ditulis oleh Harry Wijaya
Tulisan dan Narasi Pribadi