aghilfathAvatar border
TS
aghilfath
Di Depan Jokowi, Said Aqil Jelaskan Makna Islam Nusantara


Jombang- Muktamar ke-33 Nahdlatul Ulama di Jombang resmi dibuka malam ini. Ketum PBNU KH Said Aqil Siraj dalam sambutannya menjelaskan tentang makna Islam Nusantara yang menjadi tema dari muktamar ini.

Pembukaan Muktamar NU yang dihadiri Presiden Joko Widodo ini berlangsung di GOR Merdeka Alun-Alun Jombang, Sabtu (1/8/2015). KH Said Aqil terlebih dahulu menerima materi muktamar dari Ketua SC Slamet Effendy dan kemudian memberikan sambutan.

Di awal sambutannya, Said Aqil menjelaskan lagi tentang tema 'Islam Nusantara' yang diusung di Muktamar ke-33 NU. Dia menegaskan bahwa Islam Nusantara bukanlah suatu aliran baru.

"Islam nusantara bukan mazhab baru, firqah dan aliran baru. Islam nusantara menjadi ciri khas Islam-nya orang-orang nusantara, yaitu melebur secara harmonis dengan budaya nusantara, syarak, kearifan yang tak melanggar syarak, digunakan untuk dakwah Islam dinusantara," kata Said Aqil.

Said Aqil menuturkan, dari situlah lahir Islam yang santun dan mengedepankan hati nurani. "Islam yang memanusiakan manusia, cinta tanah air. Inilah Islam ahlussunnah wal jamaah," ucapnya.

Para nahdliyin diajak untuk meneruskan perjuangan Wali Songo. Said Aqil mengungkapkan ada 4 hal yang harus menjadi landasan.

"Yang pertama, semangat religius. Penekanannya adalah akhlakul karimah. Tidak ada artinya beragama tanpa berakhlakul karimah," ujarnya.

Kedua adalah spirit nasionalis. Said Aqil mengutip nasihat KH Hasyim Ashari ke Wahid Hashim bahwa antara nasionalis dan Islam jangan dipertentangkan.

"Islam semakin kuat karena ada semangat nusantara di dalam dada," kata Said Aqil. "Dalam kerangka inilah penting ditegaskan, NU berpegang teguh pada konstitusi Indonesia. Siapapun presidennya, NU di belakangnya. Dukung pemerintah bukan berarti koalisi, mengkritik bukan berarti oposisi," sambungnya.

Landasan yang ketiga, Said Aqil mengungkapkan bahwa ada semangat kebhinekaan. Nahdliyin diminta menghormati dan menghargainya. "Di atas sajadah nusantara ini lah kita memahami. Tidak mungkin kita bisa membangun dan kerjasama bila tak saling kenal," tegasnya.

Landasan keempat adalah semangat kemanusiaan. Nahdliyin diajak untuk menjalankan pandangan visioner KH Hasyim Anshari untuk membangun semangat kebersamaan.

"Sehingga lahirlah dunia tanpa peperangan, dunia damai. Ketika ada konflik, diselesaikan dengan musyawarah, bukan dengan senjata," jelasnya.(imk/bil)

Sumber : http://m.detik.com/news/berita/29808...slam-nusantara

Apapun namanya yg damai itu lbh baik dari yg selalu cari perbedaan dan dijadikan musuh emoticon-I Love Indonesia
Diubah oleh aghilfath 01-08-2015 15:29
0
2.1K
23
GuestAvatar border
Guest
Tulis komentar menarik atau mention replykgpt untuk ngobrol seru
Mari bergabung, dapatkan informasi dan teman baru!
Berita dan Politik
Berita dan Politik
icon
669.9KThread40.2KAnggota
Terlama
GuestAvatar border
Guest
Tulis komentar menarik atau mention replykgpt untuk ngobrol seru
Ikuti KASKUS di
© 2023 KASKUS, PT Darta Media Indonesia. All rights reserved.