Daya Mistis yang Logis dalam INDIGO Dua Wajah



Judul Buku: INDIGO Dua Wajah
Penulis: Puranti Wiji
Editor: Rahayu Nur Fajriani
Jenis Buku: Novel
Penerbit: Pustaka Kalasuba, 2019
Jumlah halaman: XII, 194 halm
Ukuran buku: 14x10 cm
ISBN: 978-602-53824-0-6

Dari judul buku novel tersebut sudah sangat menarik dan membuat para calon pembaca penasaran akan isi dari pada novel yang ditulis oleh Puranti Wiji.

Puranti Wiji seorang sarjana kehutanan dari UGM. Di tengah kesibukan sebagai ASN, ia menyempatkan diri menggeluti hobinya yakni menulis. Dan, novel Indigo Dua Wajah ini menjadi hasil karyanya.

Kata indigo menurut arti dari KBBI adalah karakter manusia yang dicirikan dengan kecerdasan dan kemampuan spiritual yang tinggi, seperti dapat melihat masa depan, melakukan telepati, berkomunikasi dengan alam gaib, dan membaca pikiran

Nah, setelah mengetahui arti indigo yang sangat erat berkaitan dengan hal-hal yang berbau mistis, penampakan sosok gaib, jin dan sebagainya. Tentunya, Gansist pasti telah bisa sedikit mengira-ngira cerita yang ada di dalam novel Indigo Dua Wajah ini.



Di ceritakan dalam novel ini, adalah beberapa mahasiswa yang sedang melakukan PU (Praktik Umum) tugas dari fakultasnya, yang mana dilakukan di hutan seperti jurusan yang mereka ambil yakni kehutanan. Adapun PU tersebut dilakukan di kampus Getas yang berada di hutan yang masuk daerah Ngawi, Jawa Timur. Gansist pasti bisa membayangkan bagaimana suasana hutan-hutan di daerah timur tersebut.

Namanya juga banyak mahasiswa yang ikut dalam PU tersebut, tentunya banyak kegiatan jail dan iseng yang dilakukan mahasiswa cowok. Salah satu yang dilakukan adalah main jaelangkung. Busyeett ... di hutan main jaelangkung, dasar benar-benar tak ada akhlak, yang dipakai boneka Teddy Bear pula. Apakah mereka berhasil memanggil arwah?

Satu tokoh utama dalam novel ini adalah Hilda, yang suka sekali dengan bunga kantil. Adapun pohon kantil yang ia temukan di salah satu rumah warga saat Hilda sedang melakukan pengenalan lingkungan sekitar tempat melakukan PU. Ada juga tokoh bernama Ayu, teman Hilda yang ternyata doyan kembang kantil. Tokoh Ayu diceritakan di dalam novel ini hanya berdialog dengan Hilda. Kenapa, ya? Siapakah sebenarnya sosok Ayu?

Banyak sekali hal-hal mistis yang dialami oleh para mahasiswa saat melakukan PU di kampus Getas tersebut. Ada yang raib, seperti yang dialami Vanya. Ada pula yang 'disesatkan' dan tak bisa pulang ke kampus Getas, dan masih banyak lagi hal-hal yang menegangkan dan sulit ditangkap oleh nalar. Mungkinkah Hilda dan teman-temannya mampu menyelesaikan PU sampai akhir?

Hal mistis selalu menjadi daya tarik yang luar biasa bagi para pembaca maka dari itu Puranti Wiji menyajikannya dalam sebuah novel Indigo Dua Wajah. Novel yang dengan setting yang pas dan ada kesan nyata. Mungkin karena si penulis pernah melakukan PU juga sehingga mampu menyajikan setting yang benar-benar real dan menjadi keistimewaan novel ini.



Di samping itu, keunggulan dalam novel ini dibagi menjadi beberapa bab yakni semacam ada dua alur cerita, yang mana diceritakan di bab 1 tidak otomatis berlanjut di bab 2. Ada dua alur cerita sehingga cerita antar bab berselang-seling sehingga pembaca tidak bosan. Pembaca harus sedikit berhati-hati dan konsentrasi, agar jalan cerita tetap menyambung saat membaca dan tidak bingung.

Secara keselurahan novel ini sangat bagus dalam penuturan dan showing setting-nya. Hanya sedikit kekurangan di dalam tiap bab, sebaiknya ada judulnya, sehingga bisa mempermanis halaman daftar isi. Bukan hanya itu, dapat membuat calon pembaca semakin penasaran saat melihat daftar isi karena membaca judul-judul di tiap bab.

Jujurly, kalau boleh memberikan penilaian berupa bintang, saya akan memberikan empat bintang dari lima bintang yang tersedia.

Bantul, November 2022
Ilustrasi: dokumen pribadi