dragonroarAvatar border
TS
dragonroar
Cucu I Gusti Ngurah Rai Bongkar 'Dosa' Pahlawan Nasional AA Gde Agung
Cucu I Gusti Ngurah Rai Bongkar 'Dosa' Pahlawan Nasional AA Gde Agung

Jumat, 25 Nov 2022 19:55 WIB


Foto: Cucu I Gusti Ngurah Rai, Anak Agung Nanik Suryani (tengah) saat konferensi pers di Gedung Merdeka, Denpasar, Jumat (25/11/2022). (Nuranda Indrajaya/detikBali)

Denpasar - Cucu pahlawan nasional Bali I Gusti Ngurah Rai, Anak Agung Nanik Suryani, mengatakan Ida Anak Agung Gde Agung tidak layak mendapat gelar pahlawan nasional.
Pertama karena penyematan gelar pahlawan nasional AA Gde Agung tidak sesuai prosedur lantaran bukan diusulkan masyarakat setempat dalam hal ini Bali.

Nanik Suryani lantas menyebut seorang pahlawan nasional tidak boleh mempunyai cacat dalam hidupnya.

"Kalau mengenai cacat dalam hidupnya Ida Anak Agung Gede Agung itu sudah saksi matanya banyak sekali di Bali. Beliau mempunyai organisasi apa namanya PPN, pembela tanah air kalau gak salah. Tapi faktanya organisasi itu malah menangkapi dan menyiksa pejuang," katanya kepada detikBali, Jumat (25/11/2022).

Dewan Penasehat Pemuda Panca Marga (PPM) Bali itu mengetahui cacat hidup AA Gde Agung dari pelaku sejarah yakni para veteran perang. Salah satu "korban" kekejaman AA Gde Agung adalah Mangku Giweng.

"Jadi Mangku Giweng itu kalau tidak salah dia dipaksa untuk mengaku atau apapun tidak mau akhirnya ditembak, kepalanya dipenggal, akhirnya dipersembahkan kepada Ida Anak Agung Gede Agung," tuturnya menjelaskan.

Selain Mangku Giweng, Nanik Suryani menceritakan ada satu pejuang lagi yang diperlakukan kurang manusiawi oleh AA Gde Agung, yaitu Cokorda Brengos.

Menurut cerita yang ia dengar dari veteran, Cokorda Brengos sempat diminta berdiri dengan satu kaki di depan lapangan Puri Gianyar. Ia juga dijemur dan dipecut.

"Setelah berdarah-darah, diinikan pakai lateng (tanaman yang membuat gatal, Red), kan luar biasa itu perihnya," ungkapnya.

Nanik Suryani menjelaskan, dua cerita di atas bisa menjadi dasar mengapa AA Gde Agung tidak layak menjadi pahlawan nasional.

"Jadi dari segi prosedur itu sudah jelas, sudah dua yang tadi saya sebutkan, diusulkan oleh masyarakat setempat itu tidak ada. Kemudian tidak boleh ada cacat dalam hidunya, sudah sangat jelas beliau menyiksa para pejuang, dan satu lagi harus ada nama fasilitas umum yang memakai nama beliau, itu juga tidak ada di Bali," tambahnya.

Lebih jauh, Nanik Suryani yang mewakili suara keluarga pejuang, tetap menolak andai nama AA Gde Agung dipakai menjadi nama jalan di Bali dan dibuatkan monumen.

"Ya bayangkan sakit hatinya para pejuang jadinya kalau sampai itu terjadi. Jadi mungkin itu yang bisa saya sampaikan. Jadi penolakan kami sebagai keluarga pejuang dasarnya sangat jelas," pungkasnya.

https://www.detik.com/bali/berita/d-...l-aa-gde-agung

Cucu sesama pahlawan kok saling merendahkan, sama2 dr Bali pula
Jd inget ama polemiknya Soegija
Kartini aja malah temenan ama feminis radikal Belanda
Diponegoro jg cmn mentingin kuburan leluhurnya
pilot.mirage449
salvation101
aldonistic
aldonistic dan 4 lainnya memberi reputasi
5
2.7K
59
GuestAvatar border
Guest
Tulis komentar menarik atau mention replykgpt untuk ngobrol seru
Mari bergabung, dapatkan informasi dan teman baru!
Berita dan Politik
Berita dan PolitikKASKUS Official
670KThread40.3KAnggota
Terlama
GuestAvatar border
Guest
Tulis komentar menarik atau mention replykgpt untuk ngobrol seru
Ikuti KASKUS di
© 2023 KASKUS, PT Darta Media Indonesia. All rights reserved.