• Beranda
  • ...
  • The Lounge
  • Kenapa Film Marvel Semakin Jelek? Ternyata Bukan Karena SJW dan LGBT, Tapi Karena Ini

xianying21
TS
xianying21
Kenapa Film Marvel Semakin Jelek? Ternyata Bukan Karena SJW dan LGBT, Tapi Karena Ini


Semenjak phase 4 atau setelah perilisan Avengers: Endgame dan ditutup oleh Spider-Man: No Way Home, film-film MCU mendapatkan banyak kritikan kalau film-film dan seriesnya sekarang banyak yang jelek. Kenapa? Sebagian orang menganggap kalau jeleknya film-film Marvel sekarang adalah karena ulah SJW yang memaksakan unsur feminisme dan LGBT, tapi SJW bukanlah penyebab utama kenapa film-film Marvel setelah phase 3 jadi jelek, ada faktor lain.

Ini adalah pandangan atau opini ane yang sudah menonton MCU dari phase 1 sejak tahun 2010 (ane tidak langsung nonton di tahun 2008). Apa yang ane rasakan dengan phase 1,2,3 atau Infinity Saga, cukup berbeda dengan sekarang yang disebut dengan Multiverse Saga.

Tak Punya "Benang Merah yang Sama"


Ketika kita menonton Infinity Saga, ada satu benang merah utama yang saling terkait satu sama lain. Yaitu tentang Thanos. Dari awal kita diperkenalkan satu per satu hero jagoan kita dengan film masing-masing lalu bermuara di film yang sama yaitu Avengers. Begitu rapih dan smoothnya Infinity Saga dalam menghubungkan berbagai film sehingga puncaknya bermuara pada Avengers: Endgame. Kevin Feige saat itu memang telah merancang universe Marvel dengan sangat matang apalagi setelah Marvel Studios oleh Disney.

Kita bandingkan dengan Multiverse Saga yang terlalu banyak series, seakan setiap karakter hanya berdiri sendiri dan tidak terhubung satu sama lain. Tidak punya muara yang jelas. Ya, kita tahu kalau musuh di saga ini adalah Kang, tapi tetap saja setiap karakter dan alur cerita di phase 4 ini seakan berdiri masing-masing dan tak punya keterkaitan tersendiri. Membuat sebagian penonton merasa hambar.

Para karakter di phase 1 ini memang punya masalahnya sendiri-sendiri tapi mereka dipersatukan dengan satu muara yang sama, cara memepersatukan mereka inilah yang begitu epik. Bagaimana Captain America membeku dan bangun di masa depan, bagaimana Thor bisa ke Bumi, bagaimana Loki bisa kabur dan menyerang New York, dan lain-lain, semuanya disajikan dengan begitu smooth dan tidak dipaksakan. Berbeda dengan sekarang yang setiap karakternya memang sudah berpencar-pencar sendiri. Mungkin saja ini akan diperbaiki di phase 5?


Phase 4 Marvel Studios Hanya "Cari Duit"



Dulu, Marvel Studios adalah sebuah perusahaan yang hampir bangkrut dan mereka menjual beberapa IP milik mereka seperti X-Men dan Spider-Man ke 20th Century Fox. Mereka benar-benar menjaga idealisme mereka dan berhati-hati ketika membangun MCU, salah sedikit saja maka akan gagal. Ketika sudah sukses dan dibeli oleh Disney, Marvel jadi punya banyak uang. Bahkan sangat banyak uang ketika Infinity Saga ini sukses besar di seluruh dunia. Maka orientasinya bukan lagi idealisme melainkan mencetak uang sebanyak-banyaknya. Kini mereka bebas melakukan eksperimen apapun tanpa takut bangkrut karena sudah mempunyai banyak penggemar yang pasti akan setia menonton filmnya.


SJW dan LGBT?
Konten Sensitif


Masalah SJW seperti feminisme dan LGBT kini bukan hanya dialami oleh film-film Marvel saja melainkan hampir semua film dan franchise di Hollywood sana. Ya, memang masalah SJW ini memang membuat sebagian orang kesal tapi bukan menjadi sebab utama kenapa film-film Marvel sekarang jadi jelek. Karena ada yang lebih penting dari itu yaitu kualitas alur cerita itu sendiri.

Nah, kalau menurut agan gimana nih? emoticon-Leh Uga

Referensi
ugtravelerudapatimammoth46
mammoth46 dan 9 lainnya memberi reputasi
10
6.7K
74
Guest
Tulis komentar menarik atau mention replykgpt untuk ngobrol seru
Mari bergabung, dapatkan informasi dan teman baru!
The Lounge
The Lounge
icon
922.4KThread81.2KAnggota
Terlama
Guest
Tulis komentar menarik atau mention replykgpt untuk ngobrol seru
Ikuti KASKUS di
© 2023 KASKUS, PT Darta Media Indonesia. All rights reserved.