Istilah Central Bank Digital Currency (CBDC) kini mulai dikenal oleh komunitas kripto. CBDC merupakan uang dari bank sentral yang berbentuk token digital yang mana mirip dengan cryptocurrency, namun cryptocurrency pada umumnya lebih terdesentralisasi dan tidak didukung oleh bank sentral.CBDC sendiri dipatok dengan nilai mata uang fiat dari sebuah negara dan memiliki rasio 1:1 dengan mata uang tersebut. Sebagai contoh, Everscale telah bekerja sama dengan DA5 – salah satu layanan pengiriman uang terbesar di Filipina – untuk merilis blockchain layanan pengiriman uang di Filipina yang akan dihosting di jaringan Everscale. Berdasarkan artikel BeinCrypto di sini, dengan penggunaan teknologi blockchain mutakhir dari Everscale, DA5 akhirnya dapat menawarkan cara yang lebih aman untuk mengirim uang ke Filipina dengan biaya yang lebih murah dari bank dan perusahaan pengiriman uang tradisional lainnya.
Dengan melonjaknya pemahaman akan crypto saat ini, semakin banyak orang yang terlibat dalam dunia blockchain. Berdasarkan tabel indeks Chainanalysis, Asia telah mendominasi adopsi crypto global pada tahun 2022, dengan Vietnam berada di puncak. Sebagian besar aktivitas Vietnam melibatkan cryptocurrency terpusat, DeFi, dan P2P dengan lalu lintas yang cukup tinggi, menjadikannya negara teratas untuk mengadopsi crypto di antara negara lainnya. Sementara itu, China mengambil kembali posisinya di sepuluh besar dalam indeks Chainanalysis. Mengenai hal tersebut, Everscale telah membuat terobosan signifikan di pasar mata uang digital Asia sejak awal tahun 2022. Mata uang digital itu sendiri tersedia dan dikelola dalam bentuk elektronik, serta dapat disimpan dan/atau ditukar melalui sistem komputer digital.
Di Indonesia khususnya, mata uang digital hanya berfungsi sebagai komoditas perdagangan, bukan sebagai alat tukar seperti uang. Meskipun bagi masyarakat Indonesia memperdagangkan dan menyimpan komoditas itu sudah umum, mata uang digital khususnya cryptocurrency di Indonesia belum cukup banyak dikenal.
Namun untuk saat ini, ketika orang-orang mulai mengakui keberadaan teknologi blockchain dan komoditas di bawahnya, pemerintahan di Indonesia mulai mengatur undang-undang untuk melindungi orang dari penipuan dan memberikan jaminan bagi mereka. Aset digital sekarang diawasi oleh Badan Pengawas Perdagangan Berjangka Komoditi Indonesia. Beberapa exchange dari Indonesia juga menyediakan akademi untuk mendidik dan membimbing para pemula untuk memberikan pemahaman tentang apa yang akan mereka hadapi.
Everscale, sebagai fondasi yang tak tertandingi kemampuannya sehingga memungkinkan untuk melakukan berbagai hal dengan beban jaringan sebesar apapun, memulai kampanyenya dengan menyediakan jaringan blockchain untuk membangun stablecoin Indonesia. Teknologi Everscale telah memungkinkan untuk memproses transaksi berapa pun ukurannya, tanpa beban yang dapat memengaruhi waktu pemrosesan jaringan atau biaya transaksi, menjadikannya blockchain tercepat dan termurah yang ada saat ini. Dengan demikian, jaringan Everscale paling cocok untuk membuat stablecoin atau CBDC. Karena itu, setelah stablecoin diluncurkan, selanjutnya adalah peluncuran secara keseluruhan dari produk dan platform crypto serta DeFi akan mengikuti, termasuk dukungan transaksi berbasis QR. Salah satu hal yang paling signifikan yaitu pengenalan ATM kripto, di mana pengguna dapat menukar fiat dengan mata uang digital dan juga sebaliknya. Jika berjalan dengan baik, semua orang Indonesia akan mulai menggunakan stablecoin dalam kesehariannya.
Last but not least, adopsi global cryptocurrency telah membawa perhatian masyarakat pada teknologi canggih bernama blockchain yang ditawarkan di depan mata mereka. Bagaimana dengan Anda? Apakah Anda menggunakan cryptocurrency? Bagaimana perasaan Anda tentang CBDC dan apakah Anda ingin CBDC digunakan di Indonesia?
