Sumber Gambar

Tergabung dengan suatu komunitas tentunya menjadi hal yang menyenangkan bukan? Ada banyak sekali komuntias yang bisa dicoba sesuai dengan hobi atau minat masing-masing. Dan seharusnya memberikan dampak positif kepada para pelakunya.

Namun bagaimana bila yang didapatkan dari anggota komunitas bukanlah manfaat tapi justru malah kematian? Apakah ada? Ya, Ada!

Di Jepang, terdapat sebuah perkumpulan yang diduga sebagai komunitas misterius yang menamakan diri mereka, klub bunuh diri. Tidak diketahui di mana mereka berasal dan bagaimana mereka beroperasi. Yang jelas, mereka beroperasi secara online melalui internet.


Sumber Gambar

Kepolisian Negeri Sakura baru menyadari keberadaan komunitas ini pada 2003. Jadi bisa diasumsikan bahwa Gerakan bunuh diri ini sudah ada jauh sebelum kepolisian bergerak. Tidak jelas berapa banyak orang yang sudah ikut komuntias sesat ini, tapi diperkirakan sudah ada banyak.

Komunitas ini membimbing dan memberikan cara-cara bunuh diri kepada para anggotanya. Dan banyak yang percaya bahwa komunitas inilah yang bertanggung jawab atas kematian banyak orang Jepang akibat bunuh diri. Sialnya, sampai sekarang kepolisian masih belum berhasil membongkar siapa dalang dari semua ini. Jadi artinya, komunitas ini masih aktif sampai sekarang.

Hal semacam ini membuat TS teringat dengan sebuah film Jepang berjudul Suicide Club yang dirilis pada tahun 2001. Kalau kalian belum nonton, coba deh tonton. Recommended tuh!


Sumber Gambar

Kembali ke topik komunitas bunuh diri. Komunitas semacam ini rupanya tidak hanya berada di Jepang. Di Australia, Swiss dan Inggris juga terdapat komunitas serupa. Mereka menamakan diri sebagai Exit International.

Komunitas ini bersedia membantu siapa pun yang sudah lelah, frustasi, menderita dengan kehidupan dan ingin bunuh diri dengan cara yang tidak menyiksa. Mereka memberikan berbagai fasilitas seperti alat suntik mati dan sebagainya.


Sumber Gambar

Sumber Gambar

Komunitas Exit International berpendapat bahwa setiap manusia memiliki hak untuk mencabut nyawanya sendiri. Kita tidak boleh memaksa seseorang menjalani hidupnya, jika ia ingin mengakhiri hidup maka kita tidak boleh melarangnya karena itu adalah haknya. Kira-kira begitulah cara berpikir mereka.

Kalau dipikir-pikir, kalau semua orang berhak hidup. Bukannya seharusnya seseorang juga berhak mati dan menentukan kapan dia harus mati?

Bagaimana gan? Tertarik gabung komunitas ini? Hehe.

Sumber: Link Referensi
Ditulis oleh Harry Wijaya
Tulisan dan Narasi Pribadi