• Beranda
  • ...
  • Sundul Bola
  • Kamu Nanya? Kenapa Piala Dunia Qatar Sarat Politik Dan Termahal Dalam Sejarah!

c4punk1950...Avatar border
TS
c4punk1950...
Kamu Nanya? Kenapa Piala Dunia Qatar Sarat Politik Dan Termahal Dalam Sejarah!






Hi sobat bola,

Bagi penggemar sepakbola saat ini sebentar lagi kita akan saksikan ajang Piala Dunia yang akan diselenggarakan di Qatar tahun ini.

Nama-nama bintang yang sudah menua seperti Chiristiano Ronaldo dan Lionel Messi, mungkin ini adalah Piala Dunia terakhir mereka sebelum pensiun. Selebihnya pemain muda yang bersinar, tidak ada yang menonjol dengan kemampuan diatas rata-rata. Hanya Mbape sebagai penerus nama besar mereka, namun keahlian sang bintang juga mulai meredup di PSG.

Entahlah siapa lagi bintang masa depan sepakbola dunia, apakah piala dunia u20 di Indonesia akan memberikan nama baru?



Tapi FIFA saat ini memang sedang fokus ke benua asia, mereka ingin menggerakkan pangsa pasar sepak bola di Asia agar Sepakbola asia khususnya tengah dan tenggara, semakin bergairah.

Ada satu catatan penting yang akan dimulai tanggal 20 November hingga 18 Desember 2022, dimana 32 team akan bertanding. Ternyata ada yang pecahkan rekor termahal dalam pagelaran ini, data menyebutkan Qatar telah menghabiskan USD 220 Milliar atau setara dengan Rp3.344 Triliun.

Tentu ini adalah sejarah karena sudah melampui pengeluaran di Piala Dunia sebelumnya yaitu tahun 2018 di Russia yang menghabiskan dana sebesar USD 11,6 Milliar dan Piala Dunia 2014 Brazil yang menghabiskan dana sekitar USD 15 Milliar.



Tak heran, bangunan stadion megah di Qatar telah berdiri. Sebanyak 8 stadion akan disupport panel surya dan sistem pendingin canggih termasuk AC luar ruangan di stadion.

Bahkan untuk hadiah yang ditawarkan pada Piala Dunia ini juga semakin gila, dimana hadiah Piala Dunia 2022 ini senilai USD 700 juta atau setara dengan Rp10,4 Triliun. Sekitar 2x lipat dalam Piala Dunia sebelumnya.

Namun ditengah gencarnya promo Piala Dunia Qatar 2022, ternyata Piala Dunia tahun ini sebagai Piala Dunia paling terpolitisasi sepanjang sejarah.



Terutama mengenai LGBT di Qatar kaum pelangi ini seakan tidak mendapatkan tempat, tak lepas dari itu hak pekerja juga menjadi buah bibir dimana para calon pekerja yang disuruh membayar untuk mendapatkan pekerjaan, jadi ingat sistem ini dipakai oleh yayasan jasa alias calo di negeri wakanda, hingga ada kasus para pekerja kesulitan mendapatkan upah, serta dipaksa untuk bekerja di bawah suhu yang sangat tinggi. Dan pekerja tersebut adalah kaum migran.

Menariknya penunjukkan Piala Dunia Qatar dianggap telah dirundung oleh tuduhan korupsi, walau Qatar membantah hal itu dan proses tersebut dinyatakan bersih oleh penyelidikan FIFA sendiri pada 2017.



Hal yang menarik lainnya FIFA men skors Rusia karena hal yang tak berkaitan dengan Sepakbola, namun invasinya ke tanah Ukraina. Hal ini juga terjadi pada Jerman dan Jepang setelah Perang Dunia Kedua, dan Afrika Selatan selama era apartheid negara itu, sanksi kepada Rusia mengindikasikan muatan politik dunia ternyata cukup berpengaruh pada FIFA.

Kalau sepi promo, ini mungkin terjadi karena banyak kritik dan protes dari hal-hal yang berbau politik yang masuk ke ranah lapangan hijau.



Terima kasih yang sudah membaca thread ini sampai akhir, bila ada kritik silahkan disampaikan dan semoga thread ini bermanfaat, tetap sehat dan merdeka. Ane c4punk pamit undur diri, See u next thread.

emoticon-I Love Indonesia



"Nikmati Membaca Dengan Santuy"


Tulisan : c4punk@2022
referensi : 1, 2
Pic : google

emoticon-Rate 5 Staremoticon-Rate 5 Staremoticon-Rate 5 Star






Diubah oleh c4punk1950... 13-11-2022 05:53
davecchio
pesulap.merah
stevensation
stevensation dan 17 lainnya memberi reputasi
18
8.2K
78
GuestAvatar border
Guest
Tulis komentar menarik atau mention replykgpt untuk ngobrol seru
Mari bergabung, dapatkan informasi dan teman baru!
Sundul Bola
Sundul Bola
icon
5.5KThread5.6KAnggota
Terlama
GuestAvatar border
Guest
Tulis komentar menarik atau mention replykgpt untuk ngobrol seru
Ikuti KASKUS di
© 2023 KASKUS, PT Darta Media Indonesia. All rights reserved.